🔥 Diskusi Menarik

patricia

hallo semuanya selamat malam ..

perkanalkan saya cia umur saya 22 tahun , orang tua saya berpisah pada saat saya berumur 2 tahun , saat saya memasuki sd saya sudah mampu berfikir yang tidak sepantasnya saya piikirkan hal tersebut tentang perceraian , dan disitu saya mulai menangisi masalah yang sama sampai detik ini dan terus ada di kepala saya , dunia bermian saya hanya menangis dan menangis ,membuat saya terus terpuruk , bahkan saya tidak perduli dengan hidup saya kedepannya , emosional saya tidak terpenuhi , rasa kecewa yang mendalam , yang saya pikir saya hilang arah , saya punya unak unak yang sangat lama sekali saya pendam tapi tidak bisa saya utarakan dan disampaikan kepada siapapun termasuk org tua saya , kecewa di khianati , di abaikan , tidak di dengar , semuanya masih tersimpan di diri saya , saya sudah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak 3 x , dengan benda tajam yang ada di tangan saya , saya selalu menyakiti diri saya dengan cara apapun itu , inner child saya terluka , semua yang menyakitkan untuk saya masih terekam jelas bagaimana saya terluka dan tidak berdaya untuk hidup ini , bagaimana saya bisa hidup normal dengan sehat secara fisik dan mental saya ?


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
13
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan memang membutuhkan keberanian yang besar. Dengan menceritakan hal tersebut, berarti secara tidak langsung anda menyadari kondisi yang anda alami, dan menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional.

Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga keadaan traumatis tersebut akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya.

Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Anda juga dapat mengalihkan pikiran tersbut kepada hal-hal positif yang anda senangi. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Untuk info lebih lanjut mengenai trauma psikologis dapat dibaca pada artikel berikut: https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/trauma/


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat memahami bahwa pengalaman perceraian orang tua Anda telah memberikan dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental dan emosional Anda.

Penting untuk diingat bahwa saya adalah asisten AI dan tidak memiliki kemampuan untuk memberikan diagnosis atau saran medis yang akurat. Namun, saya dapat memberikan beberapa saran umum yang mungkin membantu Anda dalam situasi ini.

  1. Cari dukungan emosional: Penting untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat, seperti teman, keluarga, atau bahkan konselor. Berbicara tentang perasaan Anda dan mendapatkan perspektif dari orang lain dapat membantu Anda merasa didengar dan dipahami.

  2. Terapi atau konseling: Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda mengatasi perasaan yang terpendam dan memberikan strategi untuk mengelola emosi Anda dengan lebih baik.

  3. Jaga kesehatan fisik: Perhatikan juga kesehatan fisik Anda. Makan dengan seimbang, tidur yang cukup, dan lakukan olahraga secara teratur. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

  4. Temukan hobi atau kegiatan yang Anda nikmati: Cari kegiatan yang dapat membantu Anda mengalihkan perhatian dari pikiran negatif dan memberikan kepuasan emosional. Misalnya, menulis jurnal, melukis, atau bermain musik.

  5. Jangan ragu untuk mencari bantuan darurat: Jika Anda merasa sangat putus asa atau berpikir untuk menyakiti diri sendiri, segera hubungi layanan darurat atau temui seorang profesional kesehatan untuk mendapatkan bantuan segera.

Ingatlah bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu dan setiap orang memiliki perjalanan yang berbeda. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan yang Anda butuhkan. Semoga Anda dapat menemukan jalan untuk hidup dengan lebih sehat secara fisik dan mental. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan tambahan, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan