Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaMengenai penyebab HIV pria remaja
Hallo doka 2 bulan lalu saya pernah melakukan hubungan beresiko.
Saya berhubungan dengan dengan seorang wanita yang berumur 27 tahun
Pada saat itu saya memasukan jari ke vaginya pada saat memasukan tangan, ternyata dia sedang haid dok. Apakah hal tersebut bisa menimbulkan hiv dok?
Mohon dijawab dok?
2 komentar
Terbaru
Halo Dan Lan, terimakasih atas pertanyaannya.
Hubungan tanpa penggunaan pengaman atau kontrasepsi apalgi bukan dengan pasangan sah atau cenderung gonta ganti pasangan dapat beresiko menularkan penyakit menular seksual. jika alat kelamin laki-laki dan perempuan saling bertemu apalagi dalam kondisi haid akan sangat mudah menjadi media penularan penyakit seperti sifilis, gonorrea, hingga HIV. sulit ditentukan tanpa pemeriksaan lengkap menyeluruh, jadi sebaiknya jika bingung, periksakan ke RS terdekat.
adapun tentang HIV:
HIV adalah kepanjangan dari human immunodeficiency virus yaitu infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Virus ini menyerang sel CD4 yang menjadi bagian penting dalam perlawanan infeksi tubuh manusia.
Hilangnya sel CD4 akan melemahkan fungsi sistem imun tubuh manusia secara drastis yang membuat tubuh rentan mengalami berbagai penyakit infeksi dari bakteri, virus, jamur, parasit, dan lainnya.
HIV dan AIDS adalah kondisi berbeda Namun saling berhubungan.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu kumpulan gejala yang muncul ketika stadium infeksi HIV sudah sangat parah.
Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit kronis lain, seperti kanker dan berbagai infeksi lainnya yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Jadi, infeksi HIV adalah kondisi yang bisa menyebabkan penyakit AIDS.
Infeksi penyakit ini pada umumnya tidak menampakkan wujud yang jelas di awal masa infeksi.
Kebanyakan orang dengan HIV AIDS (ODHA) tidak menunjukkan tanda atau gejala HIV/AIDS yang khas dalam beberapa tahun pertama saat terinfeksi.
Jika mengalami gejala, kemungkinan gangguan yang dirasakan tidak begitu berat.
Gejala yang muncul kerap disalahpahami sebagai penyakit lain yang lebih umum.
Namun, Anda patut waspada jika mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan melemahnya kondisi sistem imun tubuh.
Gejala awal penyakit HIV umumnya mirip dengan infeksi virus lainnya, yaitu:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Nyeri otot.
- Kehilangan berat badan secara perlahan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha.
- Infeksi virus HIV umumnya memakan waktu sekitar 2-15 tahun hingga menimbulkan gejala.
Infeksi virus ini memang tidak akan langsung merusak organ tubuh Anda.
Virus tersebut perlahan menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkannya secara bertahap sampai kemudian tubuh menjadi rentan diserang penyakit, terutama infeksi dan jika dibiarkan berkembang, kondisi ini bisa berubah semakin parah menjadi AIDS.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus HIV dari orang yang terinfeksi hanya bisa diperantarai oleh cairan tubuh seperti:
Darah, Air mani, Cairan pra-ejakulasi, Cairan rektal (anus), Cairan vagina
Jalur penularan virus umumnya terjadi dari hubungan seks tanpa kondom (penetrasi vaginal, seks oral, dan anal).
Ingat, penularan hanya bisa terjadi dengan syarat, Anda sebagai orang yang sehat memiliki luka terbuka atau lecet di organ seksual, mulut, atau kulit.
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril juga bisa menjadi jalan penularan HIV
jenis pemeriksaannya juga beragam seperti Tes Antibodi, Tes antigen-antibodi, Tes PCR.
Silakan kembali berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Terimakasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan informasi yang Anda berikan, risiko penularan HIV melalui tindakan yang Anda lakukan sangat rendah. HIV umumnya ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, cairan vagina, cairan semen, atau cairan tubuh lainnya yang terinfeksi HIV.Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun risiko penularan HIV dalam situasi ini rendah, tidak ada risiko nol. Jika Anda khawatir tentang kemungkinan infeksi HIV, disarankan untuk melakukan tes HIV untuk mendapatkan kepastian.
Selain itu, penting juga untuk selalu menggunakan langkah-langkah pencegahan yang tepat saat berhubungan seksual, seperti menggunakan kondom dengan benar dan secara konsisten, menghindari berbagi jarum suntik atau peralatan tato yang tidak steril, dan menjalani tes HIV secara teratur.
Jika Anda memiliki kekhawatiran lebih lanjut atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang HIV, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau klinik kesehatan terdekat. Mereka akan dapat memberikan informasi dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan situasi Anda.
Related content