🔥 Diskusi Menarik

Hubungan antara pendidikan dan pekerjaan

Kalau zaman dulu banyak orang yang tidak sekolah atau sekolah plg tinggi SMA dan masih jarang yang gelar sarjana, tapi kenapa sekarang sebaiknya lulus sarjana karena lowongan kerja bnyk yg syaratnya minimal S-1, D-3, SMA/SMK? Tapi jarang untuk S-2 apalagi S-3 tidak pernah dengar. Apakah wajib belajar sekarang sampai SMA/SMK? Lalu kalo sekarang ini masih ada yg cuma lulusan SMP, SD bahkan tidak sekolah pekerjaan apa yang cocok? Dulu lulusan SD Dan SMP bisa JD direktur atau guru anak2, tapi sekarang perawat sebaiknya bergelar S-1 Ners. Psikolog hrs lulusan S-2 untuk buka praktek sendiri dan kasih psikotes. Lalu dosen harus minimal S-2 dan profesor harus bergelar S-3. Tapi di Indonesia yg bergelar sarjana masih sdkt, apalagi yg S-2 bahkan S-3. Kalo acara wisuda yang lulus S-2 apalagi S-3 jauh lebih sedikit daripada S-1. Mahasiswa S-2 umumnya 20 orang per kelas Dan mahasiswa S-3 cuma 10 orang atau kurang dari itu. Jadi kalau sekarang banyak sarjana menganggur, apakah yang tidak punya gelar akademik akan lebih sulit lagi cari kerja? Lalu kalau menempuh pendidikan S-3 apakah harus riset sampai keluar kota atau negeri seorang diri atau kelompok? Tapi mengapa orang yang profesinya atlet, penyanyi, model, salon, bintang film belum tentu pendidikan tinggi dan apakah kalau karir spt itu dimulai waktu kecil apakah bisa sambil sekolah? Dengarnya Mayangsari yg penyanyi dan model cuma tamat SD. Lalu Helen Keller yg buta dan tuli bisa jadi doktor krn pengabdian pengasuhnya yang sabar dan telaten. Sedangkan sekarang ini semuanya serba komersil. Jadi apakah anak dengan kebutuhan khusus tapi sangat cerdas bahkan jenius bisa lulus S-3 dengan bantuan profesional dan tutor yang berpengalaman meskipun harus pakai uang banyak karena sekarang semua harus bayar tidak ada yang gratis seperti zaman dulu? Kecuali ada program orang tua asuh untuk anak berkebutuhan khusus atau pekerja sosial yang pengabdian.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba menjawabnya dengan sebaik mungkin.

Pertama-tama, memang benar bahwa zaman dulu banyak orang yang tidak melanjutkan pendidikan setinggi SMA atau bahkan tidak sekolah sama sekali. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan persaingan di dunia kerja yang semakin ketat, banyak perusahaan sekarang mengharuskan minimal lulusan sarjana atau D3 untuk mengisi lowongan pekerjaan. Hal ini dikarenakan perusahaan ingin memastikan bahwa karyawan yang mereka rekrut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan tersebut.

Sementara itu, untuk pendidikan tingkat S-2 dan S-3, memang persyaratannya tidak sebanyak S-1 atau D3. Hal ini karena pendidikan tingkat lanjutan seperti S-2 dan S-3 lebih fokus pada penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, jumlah lulusan S-2 dan S-3 biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan lulusan S-1.

Meskipun ada banyak lulusan sarjana yang menganggur, memiliki gelar akademik masih memberikan keuntungan dalam mencari pekerjaan. Gelar akademik menunjukkan bahwa seseorang telah menyelesaikan pendidikan formal dan memiliki pengetahuan yang lebih mendalam dalam bidang tertentu. Namun, bukan berarti orang yang tidak memiliki gelar akademik tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Ada banyak pekerjaan yang tidak membutuhkan gelar akademik tertentu, seperti pekerjaan di bidang seni, olahraga, atau keterampilan teknis tertentu.

Tentang pendidikan anak dengan kebutuhan khusus, setiap anak memiliki potensi yang unik dan dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya. Dalam beberapa kasus, anak dengan kebutuhan khusus yang cerdas dan jenius dapat mencapai pendidikan tinggi seperti S-3 dengan bantuan profesional dan tutor yang berpengalaman. Namun, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda, dan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masing-masing anak.

Tentang pendidikan dan karir di bidang atletik, seni, dan hiburan, memang ada beberapa profesi di mana pendidikan formal tidak menjadi syarat utama. Misalnya, seorang atlet atau penyanyi bisa memulai karir mereka sejak kecil dan mengembangkan keterampilan mereka melalui latihan dan pengalaman langsung. Namun, penting untuk diingat bahwa pendidikan formal tetap penting untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas, serta untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bidang tersebut.

Terakhir, mengenai biaya pendidikan, memang sebagian besar pendidikan sekarang memerlukan biaya. Namun, ada juga program beasiswa dan bantuan keuangan yang dapat membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus atau keluarga yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu, ada juga program pendidikan gratis yang disediakan oleh pemerintah atau organisasi non-profit.

Demikianlah jawaban saya berdasarkan konteks yang diberikan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan.

8 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan