Gender Dysphoria

Halo dok, dari kecil sampai sekarang (18 tahun) aku udh merasa kalau aku 'beda' dari orang lain. Dari kecil aku udh menolak memakai pakaian yg feminim, dan aku juga lebih memilih untuk bermain dengan mainan yg biasa dimainkan oleh anak laki-laki. Aku juga gk tau kenapa aku kayak gitu, sampai suatu saat aku nemu video orang yg bercerita tentang alasan mengapa dirinya bisa jadi transgender (ftm) dan aku kaget karena aku relate banget sama cerita dia. Yang jadi permasalahannya sepertinya aku mengalami gender dysphoria, karena setiap kali ibuku memaksa aku untuk menggunakan pakaian yg feminim, aku ngerasa gk nyaman, kayak pengen ngerobek pakaian itu saking gk nyamannya, aku juga benci penampilan aku ketika memakai baju tsb, aku terkesan "feminim" dan aku membencinya. I just hate that my mom always force me to wear those kind of cloths, sampai aku ada di titik gk mau keluar rumah, gk mau ikut kumpul keluarga, dan gk mau ikut acara formal lainnya karena ibuku selalu memaksa aku untuk menggunakan baju menyebalkan itu, it feels like i want to move out to another country (if i can) so i can express my true self, i hate it here so much. Rasanya tuh kayak aku lagi tenggelam, and no one is helping me, cuz sometimes when i wear those cloths, rasanya tuh kayak sesek gitu dan kayak pengen nangis

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kami bisa memahami kondisi yang anda alami. Terkait rasa tertekan akibat identitas gender yang anda alami, sebaiknya berkonsultasi langsung dengan dokter/ psikolog sehingga ketidaknyamanan anda segera tertangani dengan tepat.


Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.


Selain itu, beberapa hal yang dapat anda lakukan yaitu mulai menyadari kelebihan yang anda miliki dan fokus mengembangkan hal tersebut sehingga anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda. Dengan melakukan hal tersebut, maka secara tidak langsung anda lebih mengenal diri anda sendiri termasuk kebutuhan akan berinteraksi di lingkungan, sehingga anda dapat memiliki kontrol untuk memilih lingkungan pertemanan yang sehat. Anda juga dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol sepenuhnya oleh anda, seperti mengendalikan respon anda (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi tidak menyenangkan yang diperoleh dari lingkungan. Seperti yang diketahui bahwa kita tidak dapat mengontrol perilaku, pikiran, dan perasaan orang lain, sehingga dalam situasi ini sebaiknya energi yang anda miliki digunakan secara efektif untuk kebaikan diri anda. Anda juga dapat mencari dan menemukan lingkungan baru yang dapat memberikan anda dukungan atau sebagai tempat berkeluh kesah. Sebagai tambahan, anda dapat membuka diri untuk meminta feedback terhadap orang terdekat anda sebagai salah satu cara introspeksi diri. Semoga membantu ya

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan