Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyacara keluar dari toxic relationship
bagaimana sih caranya keluar dari sebuah toxic relationship? pada awal nya hubungan terasa normal namun setelah lumayan lama dia terlalu posesif bagi saya mulai dari saya tidak boleh keluar bermain dengan teman saya walaupun sesama wanita, dia pun meminta semua media sosial saya , serta kadang saya seperti di kendalikan oleh dia , dia selalu minta apa yang dia mau jika tidak mendapatkannya dia akan berujung marah dan berkata kasar kepada saya terkadang juga dia selalu mencaci maki saya , saya yang dasarnya bodoh tetap bucin kepada dia dan tetap mencintai& menyayanginya , saya juga selalu dituduh hal yang tidak sama sekali saya perbuat hingga membuat saya stress dan mungkin mental saya kena
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Dalam menjalani sebuah hubungan dengan lawan jenis, terkadang sulit membedakan antara cinta dan obsesi. Namun, pada kenyataannya kedua hal tersebut sangat berbeda. Cinta merupakan salah satu emosi positif yang memunculkan perasaan bahagia, menghargai, serta adanya keinginan untuk tumbuh berproses bersama. Sedangkan obsesi adalah emosi negatif yang mementingkan kepuasan akan keinginan dan ego semata.
Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja.
Dengan beberapa gambaran perbedaan antara cinta dan obsesi di atas, dapat membantu anda untuk mengevaluasi diri dan perasaan anda saat ini untuk memutuskan menjalin relasi dengan pasangan. Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi perasaan obsesi yaitu, kenali perasaan dan pikiran anda mengenai obsesi ingin memiliki tersebut. Selain itu, anda juga dapat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian mempertahankan perasaan dan pikiran terkait keinginan untuk memiliki. Anda juga dapat mengidentifikasi pemicu yang memunculkan obsesi tersebut.
Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda, serta berhak mengambil keputusan untuk kehidupan dan kebahagiaan anda sendiri. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi dikomunikasi juga dengan pasangan. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
Semoga dapat membantu ya
Anda dan pasangan tidak perlu malu untuk konsultasi bersama ke psikolog agar memperoleh pandangan lain terkait menjalin hubungan sehat.