🔥 Diskusi Menarik

Beda diperdayakan Dan dimanfaatkan

Selama ini kalau kata2 diberdayakan itu memang negatif karena artinya ditipu, dibohongi, dipermainkan, dicurangi, dll. Kalau diberdayakan itu positif artinya dibangun, dibina, dibentuk, digembleng, dididik, dll. Kalau dimanfaatkan itu apakah artinya selalu negatif? Krn artinya dipergunakan atau disuruh melakukan sesuatu. Itu bisa baik atau buruk. Jadi artis sebenarnya bagaimana? Krn org sering memandang negatif. Padahal org juga bisa dimanfaatkan untuk membantu kerja atau diminta menyanyi di depan umum, dll. Kecuali dihasut untuk meneror, dsb. Lalu kata2 radikal apakah selalu negatif? Karena artinya luas. Kalau revolusi mental radikal berarti positif. KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) juga radikal yang positif. Jadi sebetulnya kebenarannya sampai di mana karena banyak orang yang salah kaprah. Apakah teror itu tdk hrs berkaitan dgn ekstremisme agama tapi membuat kehidupan orang lain tidak nyaman juga termasuk teror dalam ruang lingkup yang kecil?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
186
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba menjawab dengan detail.

Perbedaan antara "diperdayakan" dan "dimanfaatkan" terletak pada konotasi yang melekat pada kata-kata tersebut. "Diperdayakan" seringkali memiliki konotasi negatif karena mengacu pada situasi di mana seseorang ditipu, dibohongi, atau dimanipulasi oleh orang lain. Di sisi lain, "diberdayakan" memiliki konotasi positif karena mengacu pada proses pemberian kekuatan, pengetahuan, atau keterampilan kepada seseorang untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang.

Sementara itu, "dimanfaatkan" dapat memiliki konotasi baik atau buruk tergantung pada konteksnya. Secara umum, "dimanfaatkan" mengacu pada penggunaan seseorang atau sesuatu untuk keuntungan pribadi atau tujuan tertentu. Ini bisa baik jika penggunaannya sejalan dengan kepentingan dan kebaikan bersama, misalnya ketika seseorang diminta untuk membantu dalam pekerjaan atau menyanyi di depan umum. Namun, bisa buruk jika penggunaannya melibatkan penyalahgunaan atau eksploitasi orang lain.

Kata "radikal" juga memiliki konotasi yang bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum, "radikal" mengacu pada sikap atau tindakan yang ekstrem atau menyimpang dari norma yang ada. Namun, tidak semua penggunaan kata "radikal" selalu negatif. Misalnya, "revolusi mental radikal" dapat merujuk pada perubahan yang mendalam dan positif dalam cara berpikir dan bertindak.

Terkait dengan terorisme, terorisme biasanya berkaitan dengan ekstremisme agama atau ideologi yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politik atau sosial. Namun, teror juga dapat terjadi dalam skala yang lebih kecil, seperti ketidaknyamanan atau gangguan dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Dalam konteks ini, teror dalam ruang lingkup yang kecil juga dapat dianggap sebagai bentuk teror.

Penting untuk memahami konteks dan konotasi kata-kata dalam percakapan atau diskusi. Setiap kata memiliki makna yang dapat berbeda tergantung pada bagaimana mereka digunakan. Jadi, penting untuk berkomunikasi dengan jelas dan memahami konteksnya agar tidak terjadi salah kaprah.

Saya harap penjelasan ini membantu. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, silakan tanyakan.

8 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan