🔥 Diskusi Menarik

Apakah Tidur Pagi Menyebabkan Diabetes

Pola tidur yang baik tentu bermanfaat bagi kesehatan. Namun, ada beberapa orang yang harus punya jam tidur terbalik, yakni dengan tidur pada pagi dan beraktivitas pada malam hari. Lalu, apa saja efek tidur pagi yang perlu di waspadai? Dan Apakah tidur pagi menyebabkan diabetes? Terima kasih

2
42k
2 komen

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Menurut studi yang dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), terjaga semalaman dan tidur di siang hari bisa memicu perubahan pada lebih dari 100 protein dalam darah, termasuk yang terkandung dalam gula darah, fungsi kekebalan tubuh dan metabolisme.


studi sebelumnya menunjukkan bahwa kerja shift malam adalah faktor risiko kenaikan berat badan dan gangguan metabolisme lainnya. Hal ini disebabkan karena ketidakselarasan ritme sirkadian tubuh, yaitu sistem internal tubuh yang mengatur banyak hal, mulai dari siklus tidur hingga pencernaan. Saat terjaga semalaman, ritme ini tentunya berubah. Yang normalnya tidur di malam hari berubah di pagi hari. Dalam penelitian tersebut, partisipan terdiri dari enam pria sehat berusia 20-an dengan jadwal tidur teratur, yaitu tidur rata-rata delapan jam di malam hari. Mereka menghabiskan enam hari di pusat penelitian di University of Colorado Hospital. Selama tinggal di sana, para peneliti secara ketat mengatur makanan, tidur, aktivitas, dan paparan cahaya mereka. Setelah menghabiskan dua hari pertama mengikuti jadwal tidur dan makan seperti biasa, para pria secara bertahap dialihkan ke simulasi jadwal tidur dan makan shift malam. Selama perubahan jadwal tersebut, para pria dijaga sepanjang malam dan dibiarkan tidur selama delapan jam di siang hari dan makan di malam hari. Para peneliti mengambil sampel darah setiap empat jam. Mereka menemukan bahwa dari 1.129 protein yang dipelajari, sebanyak 10 persen atau sekitar 129 protein berubah semenjak simulasi shift malam. Protein yang umumnya lebih banyak di siang hari menjadi memuncak pada malam hari, begitu juga sebaliknya. Para peneliti terkejut dengan besarnya dan jumlah perubahan biokimia ini. Pasalnya, perubahannya sangat banyak dan cepat.


Salah satu protein yang mengalami perubahan adalah glukagon Protein tersebut adalah hormon yang menyebabkan hati mengeluarkan glukosa darah dan membantu mengatur kadar gula darah. Selama simulasi shift malam dimulai, kadar glukagon naik dan memuncak pada malam hari daripada siang hari. Seiring waktu, hal ini bisa menjadi risiko utama penyakit diabetes. Protein lain yang dipengaruhi oleh shift malam adalah FGF19, atau faktor pertumbuhan fibroblast 19. Menurut penelitian pada hewan, protein tersebut dapat meningkatkan pembakaran kalori. Pada hari-hari ketika tidur dan makan digeser, tingkat FGF19 menurun. Peneliti menduga bahwa hal ini menjadi penyebab tubuh para peserta membakar 10 persen kalori lebih sedikit selama simulasi shift malam. Lambat laun, efek ini dapat memicu berat badan.


Kesimpulannya, perubahan kebiasaan tidur dan makan bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh. Akibatnya, hal ini bisa menempatkan seseorang pada risiko penambahan berat badan dan diabetes.


Sekian dan terima kasih

7 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Tidur pagi atau memiliki pola tidur terbalik, di mana seseorang tidur pada pagi hari dan beraktivitas pada malam hari, dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tidur pagi secara langsung menyebabkan diabetes. Diabetes adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah dengan baik. Faktor risiko utama untuk diabetes meliputi kelebihan berat badan, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan riwayat keluarga dengan diabetes. Tidur pagi sendiri tidak termasuk dalam faktor risiko utama untuk diabetes. Namun, pola tidur terbalik dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon insulin yang berperan dalam pengaturan gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola tidur terbalik dapat meningkatkan risiko obesitas, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko diabetes. Selain itu, tidur pagi juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan kualitas hidup secara keseluruhan. Tidur yang tidak teratur atau tidak cukup dapat menyebabkan gangguan tidur, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya. Jadi, meskipun tidur pagi tidak secara langsung menyebabkan diabetes, pola tidur terbalik dapat berkontribusi pada faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko diabetes. Penting untuk menjaga pola tidur yang teratur dan cukup, serta mengadopsi gaya hidup sehat secara keseluruhan untuk mencegah diabetes dan menjaga kesehatan secara optimal. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang tidur pagi atau risiko diabetes, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan saran yang sesuai dengan kondisi Anda.
7 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Iklan
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan