backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Trigliserida Tinggi (Hipertrigliseridemia)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui kemarin

Trigliserida Tinggi (Hipertrigliseridemia)

Tidak hanya kolesterol, di dalam aliran darah ada pula jenis lemak lain yang disebut trigliserida. Kadar trigliserida yang terlalu tinggi atau melebihi batas normal dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, hingga peradangan pankreas akut.

Apa itu trigliserida tinggi?

Trigliserida tinggi atau hipertrigliseridemia adalah kondisi ketika kadar trigliserida (TG) di dalam darah melebihi batas normal.

Trigliserida sendiri merupakan sejenis lemak atau lipid yang banyak ditemukan di dalam aliran darah.

Tubuh Anda akan mengubah kalori yang belum dibutuhkan dari makanan yang dikonsumsi ke dalam bentuk lemak cadangan, yaitu trigliserida. 

Zat ini akan disimpan pada sel-sel lemak untuk dipakai sebagai sumber energi pada lain waktu. 

Kadar TG dalam darah dikatakan normal bila berada di bawah 150 mg/dL. Apabila telah di atas 150 hingga 199 mg/dL, itu artinya kadar TG sudah memasuki batas tinggi dan Anda harus waspada. 

Sementara itu, kadar TG yang berada di atas 200 mg/dL sudah termasuk tinggi dan bisa dikatakan sebagai hipertrigliseridemia. 

Hipertrigliseridemia sering kali dialami oleh lansia atau orang yang berusia di atas 50 tahun, terutama pada mereka yang berjenis kelamin pria.

Apa perbedaan kolesterol dan trigliserida?

Secara umum, kolesterol dan trigliserida dapat dibedakan dari asal muasalnya seperti berikut.
  • Kolesterol: diproduksi secara alami oleh hati atau terbentuk dari lemak jenuh dalam makanan yang dikonsumsi. 
  • Trigliserida: dihasilkan dari kelebihan kalori makanan yang disimpan dalam sel lemak dan berfungsi sebagai cadangan energi tubuh.

Tanda dan gejala trigliserida tinggi

gagal jantung pada lansia

Hipertrigliseridemia umumnya tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Namun dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menimbulkan gejala bila kadar TG sudah terlalu tinggi.

Orang yang punya kadar TG sangat tinggi, yaitu mencapai 1.000–2.000 mg/dL, berpotensi mengalami masalah pencernaan yang menjadi tanda pankreatitis akut.

Beberapa masalah pencernaan yang mungkin menandakan hipertrigliseridemia meliputi:

  • sakit perut,
  • mual,
  • muntah,
  • sesak napas (dispnea),
  • penurunan nafsu makan, dan
  • demam.

Jika hipertrigliseridemia sudah parah atau disebabkan oleh faktor genetik, Anda mungkin akan melihat timbunan lemak di bagian bawah kulit yang disebut xanthoma.

Pengidap kondisi ini umumnya juga mengidap kolesterol tinggi. Pada banyak kasus, seseorang baru mengetahui dirinya memiliki trigliserida tinggi setelah menjalani tes kolesterol.

Penyebab trigliserida tinggi

Hipertrigliseridemia mungkin terjadi akibat penyebab primer, sekunder, atau kombinasi keduanya. 

Penyebab primer mengacu pada kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga. Kondisi ini kemudian sering disebut dengan familial hypertriglyceridemia.

Sementara itu, penyebab sekunder dipengaruhi oleh kondisi lain. Berikut sejumlah kondisi atau faktor lain yang dapat meningkatkan kadar trigliserida.

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol.
  • Kebiasaan merokok.
  • Tiroid kurang aktif (hipotiroidisme).
  • Penyakit hati.
  • Penyakit ginjal.
  • Asupan kalori melebihi jumlah yang terbakar dalam tubuh, terutama dari makanan yang mengandung karbohidrat dan gula tinggi.
  • Konsumsi alkohol berlebihan.
  • Penyakit asam urat.
  • Obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah, di antaranya tamoxifen, beta blocker, steroid, diuretik, obat terapi hormon estrogen, dan pil KB.

Sebagian besar kasus trigliserida tinggi umumnya disebabkan oleh kegemukan atau obesitas.

Anda dapat mengecek risiko Anda untuk mengalami hipertrigliseridemia dengan memantau indeks massa tubuh menggunakan kalkulator BMI.

Faktor risiko trigliserida tinggi

bahaya makan junk food

Trigliserida tinggi adalah kondisi yang bisa terjadi pada hampir setiap orang, tidak memandang kelompok usia maupun golongan rasnya.

Namun, beberapa faktor di bawah ini mungkin meningkatkan risiko Anda untuk mengalami kondisi ini.

  • Usia. Hipertrigliseridemia lebih sering terjadi pada usia lanjut, yaitu sekitar 50–60 tahun ke atas. Namun, kondisi ini juga mungkin terjadi pada awal usia 30-an.
  • Jenis kelamin. Peningkatan kadar trigliserida dalam darah lebih umum ditemukan pada pria dibandingkan dengan wanita.
  • Tingkat aktivitas fisik. Orang dengan gaya hidup sedenter atau malas gerak umumnya lebih rentan untuk mengalami hipertrigliseridemia.
  • Pola makan. Terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi, misalnya makanan tinggi karbohidrat dan gula, bisa membuat kadar trigliserida melonjak.
  • Berat badan. Berat badan yang berlebihan atau obesitas juga terkait dengan tingginya kadar lemak trigliserida dalam aliran darah.
  • Merokok dan minum alkohol. Perokok aktif dan orang yang minum alkohol berlebihan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena trigliserida tinggi.
  • Genetik. Risiko hipertrigliseridemia meningkat apabila Anda memiliki anggota keluarga atau orang tua dengan kondisi yang sama.
  • Konsumsi obat. Orang dengan riwayat penyakit dan harus minum obat jangka panjang, seperti obat diuretik, beta blocker, steroid, atau terapi hormon, punya risiko mengidap hipertrigliseridemia jauh lebih tinggi.

Diagnosis trigliserida tinggi

Tes profil lipid darah bisa menunjukkan kadar kolesterol total serta trigliserida, kolesterol HDL (high density lipoprotein/kolesterol baik), dan kolesterol LDL (low-density lipoprotein/kolesterol jahat).

Tes darah tersebut nantinya akan menunjukkan berapa kadar trigliserida Anda dengan panduan sebagai berikut.

  • Normal: kurang dari 150 miligram per desiliter (mg/dL) atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol/L).
  • Batas tinggi: 150–199 mg/dL (1,8–2,2 mmol/L).
  • Tinggi: 200–499 mg/dL (2,3–5,6 mmol/L).
  • Sangat tinggi: 500 mg/dL atau lebih (5,7 mmol/L atau lebih).

Kadar trigliserida tinggi biasanya terjadi setelah Anda makan. Maka dari itu, dokter Anda akan menyarankan Anda berpuasa sebelum melakukan tes darah ini.

Untuk mengetahui kadar trigliserida dan kolesterol yang tepat, tes ini perlu dilakukan pada pagi hari 12 jam setelah Anda makan dan minum.

Pengobatan trigliserida tinggi

obat penurun kolesterol

Jika kadar trigliserida Anda tinggi, dokter terlebih dahulu mencari kemungkinan penyebabnya. 

Apabila hipertrigliseridemia terjadi karena penyakit atau kondisi tertentu, dokter akan memberi resep obat-obatan untuk mengontrol kondisi medis tersebut.

Tidak hanya itu, dokter dapat meresepkan beberapa obat untuk menurunkan kadar TG dengan cepat untuk mencegah berkembangnya pankreatitis.

Beberapa obat yang dapat menurunkan tingkat trigliserida tinggi adalah sebagai berikut.

  • Statin, seperti atorvastatin dan rosuvastatin, yang juga digunakan sebagai obat kolesterol.
  • Fibrat, seperti fenofibrate dan gemfibrozil, yang tergolong sebagai obat lini pertama untuk menurunkan TG terkait dengan pankreatitis.
  • Niacin atau asam nikotinat, yang digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
  • Dosis tinggi omega-3 yang harus digunakan dengan resep dokter.

Di samping penggunaan obat-obatan, Anda perlu menurunkan kadar kolesterol darah dengan cara melakukan perubahan gaya hidup. 

Menjaga asupan makanan, mempertahankan berat badan yang sehat, serta olahraga secara rutin adalah langkah utama yang perlu Anda lakukan.

Jika Anda memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol yang sulit dikendalikan, konsultasikanlah dengan dokter untuk mengetahui langkah penanganan yang tepat.

Kesimpulan

  • Trigliserida tinggi atau hipertrigliseridemia adalah kondisi saat kadar trigliserida (TG) di dalam aliran darah berada di atas batas wajar.
  • Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko masalah kesehatan, misalnya penyakit jantung, stroke, dan pankreatitis akut.
  • Penyebab hipertrigliseridemia bervariasi, seperti faktor genetik, kelebihan berat badan, diabetes, konsumsi obat-obatan, dan gaya hidup tidak sehat.
  • Pengobatan untuk kondisi ini meliputi pemberian obat dan perubahan gaya hidup, seperti diet sehat, olahraga teratur, serta berhenti merokok dan minum alkohol berlebihan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui kemarin

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan