Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Gigitan serangga dapat menimbulkan reaksi yang beragam, mulai dari gejala ringan hingga reaksi alergi yang serius. Alergi gigitan serangga merupakan respons sistem imun terhadap racun yang dikeluarkan atau bagian tubuh serangga saat menggigit atau menempel ke tubuh kita.
Reaksi gigitan biasa umumnya segera hilang dalam hitungan jam atau hari. Namun, lain halnya jika Anda memiliki alergi terhadap gigitan serangga. Efek yang ditimbulkan pada tubuh Anda akan lebih serius dibandingkan orang yang tidak alergi.
Gejala awalnya mirip dengan gigitan serangga biasa, yakni munculnya benjolan merah yang terasa gatal. Setelah beberapa saat, gejala ini dapat berkembang menjadi ruam, bengkak, hingga sesak napas pada orang-orang yang sangat sensitif.
Pada beberapa kasus, gigitan serangga bahkan bisa menimbulkan reaksi alergi parah yang disebut anafilaksis. Kondisi ini dapat mengancam nyawa sehingga harus segera ditangani secara medis.
Sayangnya, gejala alergi kerap salah diartikan sebagai reaksi gigitan serangga biasa. Ini sebabnya Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter bila mengalami gejala tertentu setelah digigit serangga, apalagi jika gejala tersebut muncul berulang kali.
Ada sejumlah metode pengobatan untuk meringankan gejala alergi dan mencegahnya kambuh kembali. Diagnosis yang akurat tentunya akan membuat pengobatan menjadi lebih optimal.
Reaksi yang timbul akibat alergi gigitan serangga umumnya lebih parah dibandingkan bekas gigitan serangga biasa. Gejala yang paling umum meliputi:
Tingkat keparahan gejala bervariasi pada tiap orang. Reaksi berupa nyeri, bengkak, dan kemerahan biasanya hanya muncul pada area gigitan. Anda bisa mengatasinya dengan membersihkan area kulit yang digigit atau mengompresnya dengan es.
Ada pula reaksi gigitan serangga yang menyebar, tapi bukan disebabkan oleh alergi. Reaksi ini mungkin tampak serius, tapi bisa diatasi dengan cara yang sama seperti gigitan serangga biasa asalkan tidak ada gejala lain yang muncul.
Sementara itu, reaksi alergi muncul dalam bentuk yang lebih parah. Gejala yang Anda alami mungkin meluas, tak tertahankan, atau disertai keluhan pada bagian tubuh yang lain. Reaksi seperti ini kemungkinan perlu diatasi dengan obat alergi.
Reaksi alergi terhadap gigitan serangga pada dasarnya bersifat serius sehingga perlu ditangani secara medis. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala alergi setelah digigit serangga.
Anda juga harus segera mendapatkan bantuan medis apabila mengalami reaksi alergi parah yang ditandai dengan gejala berikut.
Melansir American College of Allergy, Asthma & Immunology, orang yang mengalami reaksi alergi setelah digigit serangga berpeluang 60% mengalami reaksi serupa atau lebih parah bila digigit kembali.
Serangga seperti semut api dan tawon juga sering menyengat lebih dari sekali. Hal ini bisa berbahaya karena semakin sering Anda digigit, semakin parah gejala alergi yang muncul. Pemeriksaan dengan dokter akan berguna untuk mencegahnya.
Penyebab reaksi alergi adalah respons berlebihan sistem imun terhadap zat asing pemicu alergi. Zat apa pun yang bisa memicu alergi disebut alergen. Dalam kasus ini, alergen berasal dari racun, air liur, atau enzim tertentu yang dihasilkan serangga.
Respons sistem imun seharusnya ditujukan untuk melawan kuman atau zat-zat yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh. Akan tetapi, sistem imun penderita alergi justru menyerang alergen yang sebenarnya tidak berbahaya.
Alergen dari serangga pada dasarnya tidak berbahaya bagi tubuh. Tubuh Anda mampu menetralisasi dan mengeluarkan zat asing tersebut tanpa menimbulkan dampak apa pun. Bahaya justru muncul bila Anda memiliki alergi terhadap gigitan serangga.
Sistem imun Anda menganggap racun, air liur, dan enzim serangga sebagai ancaman. Sel-sel di dalamnya pun mengirimkan antibodi dan zat-zat kimia guna melawannya. Respons inilah yang menyebabkan gejala seperti gatal, ruam, dan kemerahan.
Pada kasus reaksi alergi parah, sistem imun merespons secara besar-besaran hingga menyebabkan pembengkakan saluran napas dan berbagai gejala lainnya. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan terus bertambah parah dan membahayakan nyawa.
Ada banyak sekali jenis serangga yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Beberapa di antaranya bahkan sering ditemukan di lingkungan rumah, yakni:
Serangga penyengat yang paling sering memicu reaksi alergi antara lain lebah, tawon, dan semut api. Ketika menyengat, serangga-serangga ini mengeluarkan sejenis racun yang dianggap berbahaya oleh sistem imun.
Nyamuk, kutu busuk, kutu, dan beberapa jenis lalat dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap gigitan serangga. Ada pula sejenis kutu bernama Amblyomma americanum yang dapat membuat seseorang menjadi alergi daging.
Hama rumahan seperti tungau dan kecoak tidak menggigit maupun menyengat. Meski begitu, kotoran dan tubuh mereka bisa memasuki saluran pernapasan Anda sehingga memicu reaksi alergi.
Berikut sederet faktor yang membuat seseorang lebih rentan memiliki alergi gigitan serangga, terutama nyamuk.
Cara terbaik untuk mendiagnosis alergi gigitan serangga adalah dengan pemeriksaan medis. Dokter pertama-tama akan menanyakan riwayat medis Anda, termasuk kapan Anda digigit serangga, gejala apa saja yang muncul, dan sebagainya.
Dokter lalu melanjutkan pemeriksaan dengan tes alergi. Ada tiga macam tes alergi yang dapat dilakukan, yaitu:
Pengobatan untuk alergi gigitan serangga terdiri atas dua langkah. Langkah pertama adalah untuk menangani gejala, termasuk reaksi parah seperti anafilaksis. Langkah kedua adalah untuk mencegah kekambuhan melalui imunoterapi untuk alergi.
Berikut rinciannya.
Suntikan epinefrin adalah pertolongan pertama untuk reaksi alergi yang parah. Obat ini bekerja dengan membalikkan gejala yang terjadi selama anafilaksis. Dengan begitu, tubuh pasien bisa kembali stabil sebelum mendapatkan bantuan medis.
Bila sengat serangga tertinggal di kulit Anda, segera lepaskan dengan kuku. Jangan memencet bagian kulit yang tersengat karena ini akan membuat racun masuk lebih dalam. Tetap tenang dan lakukan langkah-langkah berikut.
Obat alergi membantu meredakan gatal, nyeri, dan bengkak pada kulit yang terkena gigitan serangga. Obat yang umum digunakan adalah tablet antihistamin dan salep kortikosteroid. Pastikan Anda sudah berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakan obat dalam bentuk apa pun.
Imunoterapi adalah pengobatan yang bertujuan untuk melatih sistem imun agar tidak terlalu sensitif terhadap alergen. Cara ini berguna untuk mengurangi risiko kambuhnya alergi di kemudian hari dan mencegah reaksi alergi parah.
Dokter akan menyuntikkan alergen dalam jumlah kecil, lalu meningkatkan dosisnya selama beberapa minggu hingga bulan. Setelah pengobatan, sistem imun diharapkan tidak lagi bereaksi berlebihan terhadap alergen tersebut.
Tidak ada cara khusus untuk mencegah gigitan serangga ataupun reaksi alergi yang timbul karenanya. Meski demikian, cara berikut bisa membantu Anda.
Berbeda dengan gigitan serangga biasa, alergi gigitan serangga terjadi akibat respons sistem imun terhadap racun dan air liur yang dikeluarkan serangga ketika menggigit. Pada beberapa orang, reaksi ini dapat menimbulkan gejala yang parah.
Segera kunjungi dokter bila Anda mengalami gejala tertentu setelah digigit atau disengat serangga. Pemeriksaan lebih lanjut akan membantu menentukan diagnosis serta pengobatan yang tepat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar