backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

11 Manfaat ASI untuk Mendukung Kesehatan Ibu dan Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 30/01/2023

    11 Manfaat ASI untuk Mendukung Kesehatan Ibu dan Bayi

    Pemberian ASI dengan cara menyusui maupun memompa merupakan hal penting guna mendukung tumbuh kembang dan kesehatan bayi. Selain membantu mencukupi kebutuhan gizi bayi, ASI juga menawarkan segudang manfaat bagi ibu dan bayi.

    Supaya makin yakin dan semangat dalam memberikan ASI, simak beragam manfaat pemberian ASI termasuk ASI eksklusif bagi ibu dan bayi, yuk!

    Beragam manfaat ASI bagi bayi

    Mengingat begitu penting dan banyaknya manfaat atau keunggulan ASI, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012.

    Dalam peraturan tersebut mendapatkan ASI setiap harinya merupakan hak seorang bayi. Anda tak perlu khawatir bayi akan kekurangan gizi, meski hanya mendapatkan ASI setiap harinya tanpa nutrisi lain.

    Faktanya, ada segudang manfaat ASI bagi bayi yang baik untuk tumbuh kembang bayi di awal masa kehidupannya. Beberapa manfaat ASI bagi bayi, tak terkecuali ASI eksklusif, adalah sebagai berikut.

    1. Mengandung zat gizi penting bagi bayi

    mencampur ASI perah di waktu berbeda

    Ada banyak manfaat atau kandungan zat gizi dalam ASI, yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral.

    Sementara itu, ada juga kolostrum atau cairan ASI yang keluar paling awal di beberapa hari pertama sejak Anda melahirkan.

    Berbeda dengan warna ASI yang putih seperti susu pada umumnya, warna khas ASI pertama ini adalah bening tetapi agak kekuningan.

    Selain berbeda dari segi warna, tekstur kolostrum juga berbeda dengan ASI karena cenderung lebih kental saat dipegang.

    Melihat warnanya yang berbeda dari susu kebanyakan, kolostrum sering kali dikira cairan ASI dengan kualitas kurang baik.

    Padahal, melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kualitas ASI kolostrum sangat baik bagi tumbuh kembang bayi karena mengandung berbagai zat gizi penting.

    Sebaiknya jangan buang cairan kolostrum ini karena mengandung sejumlah zat gizi yang baik untuk bayi.

    Idealnya, bayi harus diberi kolostrum langsung atau beberapa jam segera setelah lahir.

    Sayangnya, ada beberapa kondisi yang mengharuskan ibu atau bayi mendapatkan perawatan medis dulu setelah menjalani proses kelahiran.

    Hal ini tentu membuat ibu tidak bisa memberikan kolostrum pada bayi. Dalam kondisi seperti ini, sebenarnya bisa disiasati dengan menggunakan pompa ASI.

    Cara menyimpan ASI perah harus diperhatikan dengan baik sebelum diberikan kepada bayi.

    Selain itu, setiap kali ASI diperah, payudara yang kosong akan terangsang untuk membuat produksi ASI kembali secara otomatis. Dengan kata lain, rutin memompa ASI bisa menjadi cara memperbanyak ASI.

    2. Memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi

    kebutuhan nutrisi bayi

    ASI merupakan makanan terbaik pertama untuk bayi. Pemberian ASI pertama saat bayi baru lahir disebut dengan inisiasi menyusui dini (IMD).

    Nutrisi dalam ASI telah mencukupi semua kebutuhan energi dan zat gizi yang diperlukan bagi bayi selama masa awal kehidupan hingga berusia 6 bulan.

    Dengan begitu, sebenarnya pemberian selain ASI seperti susu formula, minuman, maupun makanan tambahan sebelum usia 6 bulan belum diperlukan.

    Bahkan, memberikan air putih selama kurun waktu 6 bulan pertama juga tidak dianjurkan untuk bayi karena dapat menggagalkan pemberian ASI eksklusif.

    Bukan itu saja, ASI juga mampu mencukupi setengah dari kebutuhan harian usia 6—12 bulan dan sepertiga dari balita usia 1—2 tahun.

    Oleh karena itu, Anda hanya perlu memberikan pengganti berupa susu formula ketika pemberian ASI tidak lagi memungkinkan.

    Namun, hindari memberikan ASI campur susu formula (sufor) di dalam satu botol.

    3. Meningkatkan kecerdasan bayi

    manfaat makan bawang putih saat menyusui

    Manfaat atau keunggulan ASI ternyata juga dapat membantu perkembangan sensorik dan kognitif pada otak bayi.

    Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Korean Medical Science, menyebutkan bahwa perkembangan kecerdasan otak bayi yang diberikan ASI lebih baik ketimbang bayi yang tidak mendapatkan ASI. 

    Di samping itu, perkembangan kognitif bayi yang diberikan ASI hingga usia 9 bulan juga lebih baik dibandingkan jika hanya diberikan selama 3 bulan pertama.

    Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI juga dapat memengaruhi perkembangan kemampuan intelektual anak.

    Pasalnya, pemberian ASI dapat membangun kedekatan dan rasa nyaman yang kemudian memengaruhi perkembangan emosi anak.

    Kemampuan intelektual dan perkembangan emosi yang lebih matang pada anak berguna untuk mendukung kehidupan sosialnya kelak.

    4. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi

    Manfaat ASI lainnya, termasuk ASI eksklusif, yakni dapat membantu menguatkan sistem imun atau daya tahan tubuh bayi dari serangan penyakit.

    Ini karena di dalam ASI terdapat sejumlah antibodi, sel darah putih, dan immunoglubulin A (IgA), khususnya cairan pertama ASI atau kolostrum.

    Kandungan-kandungan tersebut dapat membantu melindungi bayi sampai sistem imun pada tubuhnya bisa berfungsi secara optimal.

    Bayi yang mendapatkan ASI setiap harinya memiliki saluran cerna yang banyak dihuni oleh bakteri Bifidobacteria dan Lactobacillus.

    Anda tak perlu cemas karena keduanya bukan bakteri jahat, melainkan bakteri baik yang bisa membantu mencegah perkembangan organisme pembawa bibit penyakit.

    Dengan begitu, ASI dapat membuat sistem kekebalan tubuh si Kecil semakin kuat.

    5. Mencegah serangan penyakit pada bayi

    keunggulan asi bagi sistem imun bayi

    Manfaat memberikan ASI eksklusif bagi bayi selama 6 bulan penuh juga terbukti mampu menurunkan risiko penyakit.

    Ambil contohnya seperti infeksi saluran pernapasan, telinga, saluran kemih, diare, pnemonia, obesitas, diabetes, alergi, dan lain sebagainya.

    Manfaat ini dikarenakan tubuh bayi mendapatkan zat kekebalan dari ASI, sehingga dapat membantu melawan serangan infeksi.

    Bukan itu saja, kemungkinan bayi mengalami infeksi saluran pencernaan juga lebih rendah berkat manfaat dari ASI eksklusif.

    Pasalnya, ASI cenderung lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi. Manfaat pemberian ASI juga bisa membantu mempercepat proses pematangan saluran pencernaan agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal.

    ASI yang masuk ke saluran pencernaan juga memberikan manfaat karena memicu terbentuknya suasana asam.

    Selanjutnya, suasana asam ini akan memicu munculnya IgA dan lapisan pelindung pada saluran pencernaan.

    Peningkatan jumlah IgA berkaitan dengan semakin kuatnya sistem pertahanan saluran pencernaan terhadap serangan infeksi.

    Sementara itu, lapisan pada saluran pencernaan bertugas sebagai pelindung agar mikroorganisme tidak dapat menembus masuk ke dalam aliran darah.

    6. Mencegah obesitas pada bayi

    manfaat asi eksklusif

    Meski bayi selalu menyusu setiap waktu, Anda tak perlu khawatir ASI tidak membuat bayi jadi obesitas.

    Sebaliknya, ASI eksklusif dapat membantu menjaga berat badannya, sehingga mencegah peningkatan berat badan berlebih.

    Hal ini bisa disebabkan oleh perkembangan bakteri usus yang berbeda.

    Jumlah bakteri usus pada bayi yang mendapatkan ASI lebih tinggi dan dapat memengaruhi proses penyimpanan lemak, menurut penelitian dalam jurnal Clinical Medicine.

    Bahkan, manfaat ASI bagi bayi juga terlihat karena memiliki banyak leptin di dalam tubuhnya.

    Leptin merupakan hormon yang bertugas untuk mengatur nafsu makan sekaligus penyimpanan lemak di dalam tubuh.

    Atas dasar inilah, ASI memiliki manfaat yang begitu penting bagi bayi.

    Sejumlah manfaat menyusui ASI untuk ibu

    Bukan hanya bagi bayi, menyusui ternyata juga memiliki sejumlah manfaat untuk ibu.

    Proses menyusui diketahui bisa membantu meningkatkan kondisi kesehatan ibu, serta membantu ibu dalam menjadi seorang ibu yang baru. Berikut pejelasan selengkapnya.

    1. Mempercepat pemulihan rahim pascapersalinan

    manfaat asi bagi bayi

    Selama masa kehamilan, rahim mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring semakin membesarnya bayi di dalam kandungan.

    Kemudian setelah melahirkan, rahim yang sudah tidak berisi bayi akan mengalami proses bernama involusi.

    Involusi adalah sebuah proses di mana ukuran rahim usai melahirkan akan kembali ke ukuran semula seperti sebelum hamil.

    Proses perubahan rahim ke ukuran semula ini dibantu oleh hormon oksitosin.

    Selain membantu mengembalikan ukuran rahim, hormon oksitosin juga mengurangi keluarnya perdarahan dan mendorong kontraksi rahim setelah melahirkan.

    Nah, memberikan ASI ke bayi dapat membantu meningkatkan produksi hormon oksitosin. Alhasil, proses pemulihan tubuh usai melahirkan pun bisa semakin cepat berkat manfaat ASI yang satu ini.

    2. Sebagai kontrasepsi alami

    Manfaat menyusui ASI ternyata dapat menunda periode mensturasi Anda sehingga membantu untuk mencegah kehamilan secara alami setelah melahirkan.

    Hal ini disebut sebagai lactational amenorrhea atau metode amenore laktasi.

    Selama menyusui, produksi hormon estrogen biasanya akan berkurang, sedangkan ovulasi terjadi ketika kadar estrogen dalam tubuh meningkat.

    Oleh sebab itu, menyusui bisa membantu memperlambat proses ovulasi selama beberapa bulan pertama pasca melahirkan.

    Akan tetapi, penting untuk diperhatikan. Hal ini tidak sepenuhnya bisa benar-benar efektif sebagai kontrasepsi alami untuk mencegah kehamilan.

    3. Menurunkan risiko ibu mengalami depresi pasca melahirkan

    gejala depresi postpartum

    Depresi postpartum atau depresi setelah persalinan adalah jenis depresi yang bisa dialami ibu tidak lama setelah melahirkan.

    Dalam hal ini, manfaat ASI bagi ibu dapat membantu mengurangi risiko mengalami depresi postpartum.

    Ini dipercaya berkat adanya peningkatan hormon oksitosin dan prolaktin selama masa menyusui. Proses menyusui memicu tubuh ibu untuk melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin.

    Prolaktin berperan sebagai pemicu relaksasi dan juga mencegah sel telur untuk ovulasi dalam beberapa waktu sehingga siklus menstruasi dapat tertunda untuk sementara.

    Sementara itu, oksitosin berperan sebagai pemicu kedekatan antara ibu dan bayi. Itulah mengapa pelepasan kedua hormon ini saat menyusui dinilai memiliki efek anti kecemasan.

    Selain itu, pelepasan kedua hormon ini juga memberikan manfaat yakni membantu membuat tubuh lebih santai dan rileks. Apalagi bila Anda menerapkan posisi menyusui yang tepat.

    4. Menurunkan risiko ibu terserang penyakit

    Manfaat memberikan ASI bagi ibu diyakini bisa membantu menurunkan risiko serangan penyakit kanker, seperti kanker payudara dan ovarium.

    Bukan hanya itu, menyusui bayi juga dapat membantu mencegah sindrom metabolik.

    Sindrom metabolik berisiko membuat ibu mengalami penyakit jantung, stroke, diabetes, maupun gangguan kesehatan lainnya.

    5. Sebagai cara praktis dan ekonomis

    Ketika bayi Anda menangis karena lapar di tengah malam, tentu lebih mudah untuk langsung memberikan ASI ketimbang Anda harus beranjak dan membuat susu formula.

    Dari segi ekonomi, pemberian ASI eksklusif juga memiliki manfaat terlebih jika diteruskan sampai usia bayi menginjak 2 tahun.

    Hal ini dapat membantu mengurangi biaya untuk membeli susu formula setiap bulannya. Mengingat begitu pentingnya manfaat ASI, pastikan bayi minum ASI sesuai jadwal menyusui setiap harinya.

    Kesimpulan

    Intinya, ada begitu banyak manfaat ASI bagi bayi maupun ibu. Jadi, jangan ragu dan khawatir lagi untuk memberikan ASI pada bayi tepat setelah ia dilahirkan. Agar tidak salah kaprah mengenai beragam informasi seputar ASI eksklusif, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Anda bisa bertanya dan menggali informasi lebih dalam bila sekiranya ada hal yang kurang dipahami mengenai pemberian ASI untuk bayi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 30/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan