backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kapan Waktu yang Tepat Pasangan Perlu Tes Kesuburan dan Bagaimana Tahapannya?

Ditulis oleh dr. Riyan Hari Kurniawan, SpOG · Kebidanan dan Kandungan · Pusat Fertilitas Bocah Indonesia


Tanggal diperbarui 28/04/2021

    Kapan Waktu yang Tepat Pasangan Perlu Tes Kesuburan dan Bagaimana Tahapannya?

    Bagi pasangan yang tak kunjung memiliki momongan, tes kesuburan sangat penting dilakukan untuk membantu menemukan kemungkinan penyebabnya. 

    Pengecekan kesuburan melibatkan kedua pasangan. Meskipun kehamilan terjadi di tubuh perempuan, namun proses pembuahan membutuhkan kesehatan dari kedua pihak. Secara statistik, 35% dari semua kasus infertilitas disebabkan oleh gangguan kesuburan pada sperma dan 35% karena faktor pematangan sel telur, sedangkan sisanya karena faktor kesehatan rahim, saluran telur, dan kombinasi antara faktor kesuburan pria dan perempuan. 

    Kapan waktu yang tepat pasangan perlu melakukan tes kesuburan?

    konsultasi dan pemeriksaan masalah kesuburan pria wanita

    Tes kesuburan perlu dilakukan bagi pasangan yang tak kunjung hamil setelah menikah selama 1 tahun dan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi (KB). 

    Namun jika perempuan telah berusia di atas 35 tahun, maka direkomendasikan untuk periksa setelah 6 bulan menjalankan program hamil. Semakin meningkat usia perempuan, maka peluang hamil semakin kecil, cadangan sel telur juga semakin sedikit, dan kualitas sel telur akan semakin menurun. Karena itu disarankan bagi pasangan usia di atas 35 tahun untuk lebih cepat melakukan pemeriksaan kesuburan.

    Pasangan yang baru akan menikah tidak wajib melakukan tes kesuburan karena pada dasarnya sekitar 85% pasangan akan hamil alami dalam waktu satu tahun pernikahan. Pasangan yang akan menikah disarankan untuk melakukan skrining kesehatan secara umum, tanpa perlu secara spesifik melakukan tes kesuburan. 

    Langkah-langkah melakukan pemeriksaan kesuburan

    pemeriksaan sperma, Kapan Pasangan Perlu Tes Kesuburan dan Bagaimana Tahapannya?

    Setelah setahun menikah dan tidak kunjung punya anak, Anda dan pasangan disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn). Pemeriksaan biasanya diawali dengan wawancara seputar riwayat kesehatan, gaya hidup, dan pola makan yang berpengaruh terhadap kesuburan.

    Dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan dasar kesuburan pria dan perempuan. Keduanya diperiksa berbarengan, tapi utamanya sperma terlebih dulu yang diperiksa. 

    Dalam pemeriksaan awal ini dokter akan melakukan analisis sperma pada pria untuk mengetahui jumlah dan kualitas spermanya.

    Pemeriksaan kualitas sperma mencakup:

    • Jumlah sperma dalam air mani
    • Gerak sperma
    • Ukuran dan bentuk sperma

    Sedangkan pada perempuan akan dilakukan pemeriksaan kondisi rahim, saluran telur, dan pemeriksaan apakah terjadi pematangan sel telur atau tidak.

    Setelah pemeriksaan dasar ini selesai dilakukan, dokter akan membahas hasil pemeriksaan, apakah perlu pengujian lebih lanjut, dan rekomendasi terapi yang sesuai.

    Jika masalah terjadi pada kondisi sperma yang kurang baik, dokter akan meresepkan suplemen dan melakukan pengecekan ulang dalam waktu 3-4 minggu.  Di pemeriksaan kedua ini akan dicari tahu lebih lanjut permasalahannya apakah ada gangguan hormon, masalah pada pembuluh darah, atau ada penyumbatan di saluran keluaran sperma. 

    Beberapa masalah sperma pada pria:

  • Asthenozoospermia, gangguan gerak sperma.
  • Oligospermia, jumlah sperma dalam air mani sedikit.
  • Teratozoospermia, gangguan bentuk sperma.
  • Oligoasthenozoospermia, gangguan pada jumlah dan pergerakan sperma.
  • Oligoasthenoteratozoospermia, gabungan dari ketiganya yakni jumlahnya sedikit, geraknya abnormal, dan bentuknya jelek. 
  • Sedangkan gangguan kesuburan pada perempuan paling banyak terjadi adalah gangguan pematangan sel telur. Ini adalah kondisi di mana sel telur gagal matang sehingga tidak bisa dibuahi oleh sperma. Ada berbagai hal yang menyebabkan gangguan pematangan sel telur diantaranya, sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan obesitas.

    Setelah mengetahui masalahnya, dokter akan memberikan terapi yang sesuai yang bisa dilakukan. Dokter juga akan merujuk ke dokter spesialis bersangkutan jika dibutuhkan. Jika Anda mengalami gangguan sperma berat maka akan dirujuk ke spesialis andrologi.

    Tips lancar mengatasi masalah kesuburan

    1. Lakukan konsultasi ke tempat yang kredibel dan terpercaya, dengan dokter yang khusus berkecimpung di bidang infertil.
    2. Ikuti langkah-langkah yang disarankan dokter.
    3. Jangan takut untuk bertanya sedetail mungkin pada dokter sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan kesuburan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Riyan Hari Kurniawan, SpOG

    Kebidanan dan Kandungan · Pusat Fertilitas Bocah Indonesia


    Tanggal diperbarui 28/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan