Secara umum, faktor keturunan dan hormon merupakan penyebab utama seorang wanita memiliki kumis. Artinya, wanita berkumis adalah hal yang normal meski tidak sesuai dengan pandangan sosial mengenai penampilan fisik wanita. Namun, pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wanita juga bisa menandakan suatu gangguan medis.
Cari tahu berbagai kondisi yang menandakan pertumbuhan kumis yang tidak normal pada wanita.
Apa penyebab wanita berkumis sangat tebal?
Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan seorang wanita memiliki kumis tebal seperti pria. Berikut penjelasan setiap kondisi tersebut.
1. Hirsutisme
Hirsutisme adalah sebuah kondisi ketika rambut wanita tumbuh secara berlebihan. Kondisi ini paling sering muncul di area dagu atau di atas bibir.
Dalam beberapa kasus, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan juga dapat meluas ke bagian tubuh lainnya seperti cambang, dada, dan punggung.
Bila dibandingkan dengan bulu-bulu halus pada umumnya, hirsutisme mengakibatkan pertumbuhan rambut jadi lebih kaku, kasar, dan berwarna gelap. Akibatnya, wanita dengan kondisi ini memiliki kumis yang lebat.
Kondisi ini sebenarnya bisa dialami baik pria maupun wanita. Namun, sebagian besar kasus timbul pada wanita.
2. Hiperplasia adrenal kongenital
Hiperplasia adrenal kongenital adalah kelainan bawaan lahir yang disebabkan produksi hormon kortisol dan aldosterone sangat berlebihan, sedikit, atau tidak ada sama sekali.
Seseorang yang punya penyakit ini akan mengalami gangguan pada metabolisme, daya tahan tubuh, hormon reproduksi, dan tekanan darah.
Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan pertumbuhan kumis yang tebal pada wanita. Bahkan, pertumbuhan rambut yang lebat juga bisa terjadi di area lain.
3. Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah penyebab paling umum mengapa seorang wanita bisa memiliki kumis tebal.
Kondisi ini terjadi ketika kadar hormon estrogen dan hormon progesteron pada wanita tidak seimbang.
Akibatnya, seorang wanita lebih mungkin untuk mengalami menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, dan obesitas.
Jika tidak diobati, lama-lama kondisi ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung.
4. Sindrom Cushing

- Kenaikan gula darah.
- Penumpukkan lemak di sekitar pinggang dan punggung atas.
- Siklus menstruasi tidak teratur.
- Pertumbuhan rambut wajah dan tubuh yang lebih tebal dari biasanya.
Tak hanya itu, sindrom Cushing juga jadi satu dari beberapa penyebab wanita berkumis.
5. Tumor
Pembentukan tumor di kelenjar adrenal atau ovarium dapat merangsang kelebihan produksi hormon testosteron pada wanita.
Peningkatan hormon ini dapat memicu berbagai perubahan fisik, termasuk pertumbuhan rambut berlebihan di area yang biasanya lebih dominan pada pria, seperti wajah, dada, atau punggung.
Salah satu tanda yang sering terlihat adalah munculnya kumis yang lebih tebal dari biasanya.
American Academy of Family Physicians menyarankan setiap wanita yang tiba-tiba mengalami pertumbuhan rambut berlebihan di area wajah dan menstruasi tidak teratur untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
6. Penggunaan obat steroid
Penggunaan obat steroid anabolik bisa menyebabkan efek samping berupa pertumbuhan rambut berlebih pada beberapa bagian tubuh, termasuk rambut wajah, seperti kumis.
Termasuk pada wanita, kondisi ini bisa menyebabkan berkumis.
Steroid anabolik bekerja dengan meniru efek hormon pria, yaitu testosteron.
Obat ini sendiri biasanya digunakan untuk mendorong ketahanan tubuh dalam melakukan kegiatan olahraga dan meningkatkan massa otot.
7. Akromegali
Akromegali adalah kondisi langka yang menyebabkan tubuh tumbuh secara berlebihan.
Kondisi ini terjadi ketika ada tumor di kelenjar pituitari yang menyebabkan peningkatan hormon pertumbuhan.
Selain ditandai dengan ukuran tangan, kaki, dan kepala yang besar, akromegali bisa menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan tubuh pada wanita.
Kondisi ini sering berkembang secara perlahan sehingga gejalanya mungkin tidak langsung disadari hingga bertahun-tahun.
Cara mengatasi pertumbuhan kumis pada wanita

Dokter mungkin akan menyarankan cara tradisional yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kumis atau rambut berlebih di tubuh, seperti waxing, mencabut, mencukur, atau mewarnai bulu kumis.
Jika ingin hasil untuk jangka waktu yang lebih lama atau permanen, beberapa prosedur, seperti elektrolisis dan laser, bisa menjadi pilihan untuk mengatasi kumis pada wanita.
Berikut penjelasan masing-masing cara menghilangkan kumis pada wanita.
- Elektrolisis: dilakukan oleh dokter kulit atau dermatologi dengan mengalirkan listrik menggunakan jarum untuk menghancurkan akar rambut dan mencegahnya tumbuh kembali.
- Laser: menggunakan sinar laser atau intense pulsed light (IPL) untuk menghilangkan rambut. Namun, hasil prosedur ini tidak permanen dan kurang efektif pada kulit kecokelatan atau bulu yang berwarna lebih terang.
Bila diperlukan, dokter juga bisa meresepkan krim oles yang bisa membantu memperlambat pertumbuhan bulu di wajah, termasuk kumis.
Jika pertumbuhan kumis dipengaruhi oleh kadar hormon di dalam tubuh, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan kontrasepsi atau pil KB untuk membantu menjaga keseimbangan hormon.
Ringkasan
- Wanita bisa berkumis karena faktor keturunan, hormon, atau kondisi medis tertentu yang membuat kumis tumbuh lebih tebal.
- Beberapa penyebab kumis tebal pada wanita meliputi hirsutisme, sindrom ovarium polikistik (PCOS), hiperplasia adrenal kongenital, sindrom Cushing, tumor, penggunaan steroid, dan akromegali.
- Jika pertumbuhan rambut berlebihan disertai menstruasi tidak teratur atau perubahan fisik yang mencolok, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
- Pengobatan dapat berupa terapi hormon, obat-obatan, atau prosedur seperti elektrolisis dan laser untuk menghilangkan rambut.
[embed-health-tool-ovulation]