Secara umum, faktor keturunan dan hormon merupakan penyebab utama seorang wanita bisa berkumis, atau bahkan memiliki kumis yang cukup tebal. Meski terbilang normal, pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wanita, termasuk saat berkumis, bisa jadi sebuah tanda bahwa ada gangguan medis yang sedang dialaminya. Lantas, apa saja gangguan yang mungkin terjadi? Cari tahu jawabannya di sini!
Apa penyebab wanita berkumis?
Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan seorang wanita memiliki kumis tebal layaknya pria.
Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seorang wanita bisa berkumis.
1. Hirsutisme
Hirsutisme adalah sebuah kondisi ketika rambut wanita tumbuh secara berlebihan. Kondisi ini paling sering muncul di area dagu atau di atas bibir.
Dalam beberapa kasus, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan juga dapat meluas ke bagian tubuh lainnya seperti cambang, dada, dan punggung.
Bila dibandingkan dengan bulu-bulu halus pada umumnya, hirutisme mengakibatkan pertumbuhan rambut jadi lebih kaku, kasar, dan berwana gelap. Alhasil, wanita dengan kondisi ini jadi berkumis.
Kondisi ini sebenarnya bisa dialami baik pria maupun wanita. Namun, sebagian besar kasus timbul pada wanita.
Secara umum, ketebalan rambut yang tumbuh pada wanita sangat ditentukan oleh faktor genetik atau turunan dari orang tua.
Selain faktor keturunan, hirsutisme juga lebih rentan dialami oleh wanita dengan berat badan berlebih.
Berat badan yang berlebihan menyebabkan tubuh memiliki kadar insulin dan hormon andrgen yang lebih tinggi.
2. Hiperplasia adrenal kogenital
Hiperplasia adrenal kongenital adalah kelainan bawaan lahir yang disebabkan karena produksi hormon kortisol dan aldosterone sangat berlebihan, sedikit, atau tidak ada sama sekali.
Seseorang yang punya penyakit ini akan mengalami gangguan pada metabolisme, daya tahan tubuh, hormon reproduksi, dan tekanan darah.
Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan pertumbuhan kumis yang tebal pada wanita. Bahkan, pertumbuhan rambut juga bisa terjadi di area lainnya.
3. Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah penyebab paling umum mengapa seseorang wanita bisa memiliki kumis tebal.
Kondisi ini terjadi ketika kadar hormon estrogen dan hormon progesteron pada wanita tidak seimbang.
Akibatnya, seorang wanita lebih mungkin untuk mengalami menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, dan obesitas.
Jika tidak diobati, lama-lama kondisi ini juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung.
4. Sindrom Cushing
Sindrom Cushing terjadi ketika kelenjar adrenal menghasilkan hormon kortisol yang tidak normal.
Hormon kortisol yang tak terkendali dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem tubuh lainnya, seperti berikut ini.
- Kenaikan gula darah.
- Penumpukkan lemak di sekitar pinggang dan punggung atas.
- Siklus menstruasi tidak teratur.
- Pertumbuhan rambut wajah dan tubuh yang lebih tebal dari biasanya.
Tak hanya itu, sindrom Cushing juga jadi satu dari beberapa penyebab wanita berkumis.
5. Tumor
Pembentukan tumor di kelenjar adrenal atau ovarium dapat merangsang kelebihan produksi hormon testosteron pada wanita. Hal inilah yang bisa jadi penyebab wanita punya kumis tebal.
American Academy of Family Physicians menyarankan setiap wanita yang tiba-tiba mengalami pertumbuhan rambut berlebihan di area wajah, menstruasi tidak teratur, dan suara menjadi lebih berat, untuk segera berkonsultasi ke dokter.
6. Penggunaan obat steroid
Penggunaan obat steroid anabolik bisa menyebabkan efek samping berupa pertumbuhan rambut berlebih pada beberapa bagian tubuh, termasuk rambut wajah, seperti kumis.
Termasuk pada wanita, kondisi ini bisa menyebabkan berkumis.
Steroid anabolik bekerja dengan meniru efek hormon pria, yaitu testosteron.
Obat ini sendiri biasanya digunakan untuk mendorong ketahanan tubuh dalam melakukan kegiatan olahraga dan meningkatkan massa otot.
7. Akromegali
Akromegali adalah kondisi langka yang menyebabkan tubuh tumbuh secara berlebihan.
Kondisi ini terjadi ketika ada tumor di kelenjar pituitari yang menyebabkan peningkatan hormon pertumbuhan.
Selain ditandai dengan ukuran tangan, kaki, dan kepala yang besar, akromegali juga bisa menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan tubuh pada wanita.
Cara mengatasi pertumbuhan kumis pada wanita
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada banyak kemungkinan yang bisa jadi penyebab seorang wanita memiliki kumis tebal.
Jadi, untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, segeralah melakukan konsultasi ke dokter.
Dokter mungkin akan menyarankan cara tradisional yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kumis atau rambut berlebih di tubuh, seperti waxing, mencabut, mencukur, atau mewarnai bulu kumis.
Jika ingin hasil untuk jangka waktu yang lebih lama atau permanen, beberaoa prosedur, seperti elektrolisis dan laser, bisa menjadi pilihan cara untuk mengatasi kumis pada wanita.
Berikut penjelasan masing-masing cara menghilangkan rambut atau kumis pada wanita.
- Elektrolisis, dilakukan oleh dokter kulit atau dermatologi, dengan mengalirkan saliran listrik menggunakan jarum untuk menghancurkan akar rambut dan mencegahnya tumbuh kembali.
- Laser, menggunakan sinar laser atau intense pulsed light (IPL) untuk menghilangkan rambut . Namun, hasil prosedur ini tidak permanen dan kurang efektif pada kulit kecoklatan atau bulu yang berwarna lebih terang.
Bila diperlukan, dokter juga bisa meresepkan krim oles yang bisa membantu memperlambat pertumbuhan bulu di wajah, termasuk kumis.
Sementara itu, jika pertumbuhan kumis dipengaruhi oleh kadar hormon di dalam tubuh, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan obat kontrasepsi atau pil KB untuk membantu menjaga keseimbangan hormon tubuh.
[embed-health-tool-ovulation]