2. Hormon testosteron

Selain keturunan, penyebab kumis dan jenggot lebih cepat tumbuh pada pria bisa dipengaruhi oleh kadar hormon testosteron dalam tubuh.
Kadar testosteron pria tergolong bervariasi. Secara normal, pria memiliki sekitar 300–1.000 nanogram/desiliter (ng/dL) testosteron di dalam tubuhnya.
Sebuah studi dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (2017) menemukan kadar testosteron pada pria dewasa nonobesitas di Eropa dan Amerika berusia 19–39 tahun berkisar antara 264–916 ng/dL.
Peningkatan testosteron umumnya terjadi selama masa pubertas. Hal ini memicu perubahan rambut halus menjadi lebih kasar, tebal, dan gelap yang dikenal sebagai rambut terminal.
Pertumbuhan rambut terminal terjadi pada seluruh tubuh. Namun, sebagian besar tumbuh lebih cepat pada bagian ketiak, organ genital, dan wajah.
Rambut terminal pada wajah mulai tumbuh dari bagian bibir atas, lalu menyebar ke pipi hingga dagu.
Hormon ikut memengaruhi pertumbuhan rambut wajah, tapi seberapa banyak dan cepat jenggot dan kumis tumbuh tetap lebih ditentukan oleh faktor genetik.
Kumis dan jenggot tumbuh pada waktu yang berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian ada yang tumbuh lebih cepat dan banyak, sedangkan yang lain tumbuh lebih lambat dan sedikit.
Anda tidak perlu merasa khawatir jika kumis dan jenggot tidak tumbuh karena hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada banyak pria.
Meski begitu, kumis dan jenggot yang tidak tumbuh memang bisa saja menandakan kondisi kekurangan testoteron. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan pria, terutama kehidupan seksualnya.
Untuk memastikan apa penyebabnya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pemeriksaan hormon.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar