Seiring pertambahan usia, payudara bisa bertambah besar dan mengalami perubahan bentuk. Meski umumnya terjadi secara normal, pertambahan ukuran payudara juga bisa terjadi akibat pembengkakan. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab payudara bengkak, mulai dari kondisi ringan hingga serius.
Ketahui selengkapnya tentang penyebab payudara bengkak dan cara mengatasinya di bawah ini.
Penyebab payudara bengkak yang sering terjadi
Payudara bengkak adalah kondisi di mana ada pembesaran di salah satu atau kedua payudara, dibandingkan dengan ukuran payudara biasanya.
Pembengkakan payudara juga mungkin disertai gejala lain seperti nyeri, benjolan, perubahan puting susu, dan cairan yang keluar dari puting susu.
Payudara bengkak bisa terjadi secara normal atau menjadi gejala dari suatu kondisi di dalam tubuh. Berikut beberapa penyebab payudara bengkak.
1. Pubertas
Masa pubertas merupakan penyebab payudara bengkak yang normal dan menjadi bagian dari perkembangan tubuh.
Selama pubertas, hormon estrogen dan progesteron mulai meningkat secara signifikan di dalam tubuh. Kedua hormon ini berperan dalam memicu perkembangan jaringan payudara.
Estrogen menyebabkan pembentukan lemak di payudara dan menstimulasi pertumbuhan jaringan payudara, yang menyebabkan payudara membengkak dan bertambah besar.
Dilansir dari Seattle Childrens, anak perempuan biasanya mengalami pengembangan atau pembengkakan payudara antara usia 8 dan 12 tahun, walaupun beberapa anak perempuan dapat mengalaminya lebih awal atau lebih lambat.
2. Gejala menstruasi
Selama siklus menstruasi, hormon estrogen dan progesteron akan mengalami naik turun.
Pada beberapa wanita, peningkatan hormon yang terjadi sebelum menstruasi bisa menjadi penyebab timbulnya gejala PMS berupa payudara yang terasa bengkak.
Payudara akan terasa lebih berat, lembut, dan terkadang nyeri, biasanya beberapa hari sebelum menstruasi.
3. Hamil
Payudara membengkak adalah salah satu tanda pertama yang diperhatikan wanita saat hamil.
Selama kehamilan, tubuh mempersiapkan payudara untuk menyusui dengan meningkatkan produksi hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin.
Ini menyebabkan jaringan payudara bertambah besar dan terasa lebih penuh. Selain pembengkakan, puting juga menjadi lebih gelap dan lebih sensitif.
Perubahan pada payudara bisa dimulai sejak 1 sampai 2 minggu setelah pembuahan.
4. Menyusui
Jika Anda menyusui anak Anda, maka kondisi ini juga bisa menjadi penyebab payudara bengkak. Hal ini disebabkan oleh produksi susu di dalam payudara.
Terkadang, bayi yang mengisap payudara bisa menyebabkan pembengkakan sementara.
5. Kista payudara
Kista adalah kantong berisi cairan yang dapat terbentuk di payudara. Kondisi ini ditandai dengan benjolan di payudara yang terasa lunak atau kenyal dan bisa bergerak ketika disentuh.
Kista biasanya jinak tetapi dapat menjadi penyebab payudara bengkak, terutama saat terisi penuh.
6. Infeksi limfatik
Sistem limfatik mengalirkan darah dari luar pembuluh darah ke seluruh jaringan di tubuh.
Jika nodus payudara membengkak karena infeksi, area di sekitarnya menjadi merah dan nyeri juga.
Anda harus menghubungi dokter sesegera mungkin jika terjadi infeksi limfatik karena bisa berakibat fatal jika tidak diobati.
7. Mastitis
Mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang sering dialami ibu menyusui.
Bakteri biasanya masuk melalui puting yang terluka dan menyebabkan peradangan.
Payudara Anda akan merasa sakit dan terasa panas saat disentuh. Selain pembengkakan, mastitis juga dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, serta demam atau gejala seperti flu.
8. Nekrosis lemak payudara
Setelah operasi atau luka, benjolan bisa terjadi di payudara. Benjolan ini disebabkan oleh jaringan yang memar dan disebut nekrosis lemak payudara.
Benjolan ini jinak dan tidak menyebabkan kanker payudara. Namun, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri di payudara.
9. Kanker payudara
Beberapa jenis kanker payudara, seperti kanker inflamasi, dapat menyebabkan pembengkakan yang tidak hilang dan biasanya disertai gejala lainnya.
Gejala kanker payudara dapat berupa perubahan bentuk payudara, kulit yang tampak kemerahan, berkerut, atau menyerupai kulit jeruk, serta keluarnya cairan yang tidak normal dari puting.
Tanda-tanda lainnya yaitu rasa sakit di lengan atas dan rasa nyeri pada puting.
10. Perubahan fibrokistik
Perubahan dibrokistik termasuk kondisi umum dan bukan kanker. Kondisi ini menyebabkan jaringan payudara terasa lebih kenyal atau berbintik.
Selain pembengkakan, gejala juga dapat berupa nyeri pada payudara yang meningkat sebelum menstruasi, serta benjolan atau nodul yang lebih terlihat.
11. Penggunaan obat-obatan tertentu
Obat-obatan seperti pil KB, terapi hormon, antidepresan, dan steroid dapat menyebabkan perubahan hormon yang memicu retensi cairan di payudara.
Pembengkakan mungkin terjadi di kedua payudara, dan sering disertai rasa penuh atau berat.
12. Cedera atau trauma pada payudara
Benturan atau cedera pada payudara, seperti saat olahraga atau kecelakaan, dapat menyebabkan reaksi peradangan yang mengakibatkan pembengkakan.
Pembengkakan payudara bisa disertai dengan memar atau nyeri di area yang terkena.
Cara mengatasi payudara bengkak
Untuk mengatasi payudara bengkak, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda coba.
- Kompres dingin atau hangat. Gunakan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan dan kompres hangat untuk membantu meredakan nyeri.
- Gunakan bra yang nyaman. Pilih bra dengan dukungan yang sesuai, tanpa kawat yang terlalu ketat, untuk mengurangi tekanan pada payudara.
- Hindari kafein dan garam berlebih. Mengurangi konsumsi kafein dan garam dapat mencegah retensi cairan, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan.
- Minum air putih yang cukup. Memperbanyak air putih membantu tubuh mengurangi retensi cairan.
- Minum obat anti-peradangan. Mengonsumsi obat anti-inflamasi seperti ibuprofen dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan (atas rekomendasi dokter).
- Pijat lembut pada payudara. Pijat ringan pada payudara dapat melancarkan aliran darah dan meredakan ketegangan.
- Menyusui atau memompa ASI secara rutin. Bagi ibu menyusui, mengosongkan ASI secara teratur dapat mencegah pembengkakan akibat penumpukan ASI.
- Kurangi stres. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi atau olahraga ringan dapat membantu mengurangi ketegangan yang mungkin memengaruhi pembengkakan.
Jika bengkak disertai nyeri hebat atau perubahan lain pada payudara, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan penyebab yang mendasarinya.
Kesimpulan
- Pembengkakan pada payudara dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormon (saat menstruasi, kehamilan, atau pubertas), infeksi (seperti mastitis), adanya kista atau perubahan fibrokistik, serta penggunaan obat-obatan tertentu.
- Cedera atau trauma pada payudara juga bisa memicu pembengkakan sebagai reaksi peradangan. Dalam beberapa kasus, pembengkakan yang menetap juga dapat menjadi tanda kondisi serius seperti kanker payudara.
- Meskipun umumnya kondisi ini bersifat sementara dan tidak berbahaya, pembengkakan yang berlangsung lama atau disertai gejala lain seperti nyeri hebat atau benjolan sebaiknya diperiksakan ke dokter.
[embed-health-tool-ovulation]