Pada dasarnya, vagina merupakan organ tubuh yang dapat membersihkan dirinya sendiri. Namun, ini bukan berarti Anda boleh absen membersihkan vagina. Menjaga vagina agar senantiasa bersih penting untuk menghindari masalah vagina gatal dan bau. Salah satu cara yang kerap dilakukan, yaitu vaginal douche. Namun, bagaimana cara pakai vaginal douche?
Bagaimana cara pakai vaginal douche?
Vaginal douche dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih antiseptik khusus untuk membersihkan vagina.
Cairan ini biasanya dikemas dalam botol bertutup corong semprotan untuk memudahkan penggunanya menyemprotkan isi larutan ke dalam vagina.
Beberapa produk douche lain juga menyertakan pompa berselang yang terpisah dari botol cairannya untuk menjaga isi larutan tetap steril.
Tergantung dari produk vaginal douche yang Anda gunakan, biasanya douching dilakukan dengan langkah-langkah berukut.
- Tuangkan cairan pembersih antiseptik ke dalam kantung yang biasanya ikut disertakan dalam kemasan kardusnya.
- Semprotkan larutan ke arah dalam vagina lewat selang penyemprot khusus.
- Larutan air ini kemudian akan kembali mengalir keluar melalui vagina Anda.
Namun, beberapa produk vaginal douche lainnya ada juga yang berfungsi layaknya sabun cair biasa, dengan cara pakai berikut ini.
- Tuangkan sedikit larutan antiseptik pada tangan.
- Basuh vagina dengan tangan.
Vaginal douche diyakini dapat menjangkau seluruh bagian vagina hingga ke bagian terdalam, termasuk leher vagina.
Sementara itu, larutan yang digunakan dipercaya bisa membunuh bakteri, sehingga bisa membantu meredakan keputihan, gatal, atau bau tak sedap pada vagina, serta mencegah penyakit menular seksual hingga kehamilan.
Setelah selesai melakukan vaginal douche, barulah keringkan daerah vagina dan sekitarnya yang masih lembap.
Namun, hati-hati ketika Anda mengeringkan vagina usai douching. Jangan mengeringkan vagina dengan cara menggosok pakai handuk atau tisu dari arah belakang (bokong) ke depan (vagina).
Arah yang benar yaitu sebaliknya, dari depan ke bokong. Ini untuk menghindari sisa-sisa feses dan kuman yang menempel di dubur berpindah ke bukaan vagina.
Bukannya merasa bersih kesat di bawah sana, Anda justru jadi rentan mengalami infeksi saluran kencing.
Seberapa sering pakai vaginal douche untuk membersihkan vagina?
Menurut banyak pakar kesehatan, termasuk dari American College of Obstetricians and Gynecologysts (ACOG), sebisa mungkin hindari cara pakai douche vagina yang terlalu sering.
Bahkan, disarankan untuk tidak melakukan vaginal douche sama sekali.
Hal ini karena tidak ada bukti ilmiah soal manfaat nyata douching bagi kesehatan reproduksi wanita.
Sebaliknya, larutan vaginal douche justru bekerja membilas koloni bakteri dan flora baik yang tinggal di vagina. Akibatnya, ada risiko douching vagina yang mungkin terjadi pada wanita.
Risiko penyakit akibat vaginal douche
Bagaimana cara membersihkan vagina yang baik?
Vagina sebenarnya sudah punya cara sendiri untuk membersihkan diri dengan menjaga kadar pH serta koloni bakteri tetap seimbang.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu melakukan vaginal douche.
Proses pembersihan vagina akan terjadi secara alami dengan mengeluarkan lendir. Lendir tersebut yang berfungsi membersihkan darah, air mani, dan keputihan.
Untuk memastikan kebersihan vagina, Anda cukup membasuh vagina dengan air hangat suam-suam kuku dan keringkan vagina dengan tisu atau waslap.
Bila diperlukan, Ada juga bisa menggunakan sabun yang lembut dan aman untuk kulit sensitif. Sabun ini umumnya tidak akan menghilangkan bakteri dan flora baik di dalam vagina.
Bukan hanya cara membersihkannya, Anda juga harus memperhatikan bagian vagina apa saja yang perlu dicuci.
Kebanyakan orang mengira harus membersihkan seluruh bagian vagina. Padahal, dilansir dari Cleveland Clinic, cukup bersihkan bagian luar vagina, yaitu vulva yang terdiri dari klitoris, uretra, dan labia.
Untuk meringankan gejala bau tak sedap, gatal, keputihan, atau untuk mencegah infeksi pada vagina, Anda bisa menggunakan produk antiseptik kewanitaan.
Ini terutama ketika Anda menstruasi saat vagina sangat rentan terkena infeksi.
Pembersih antiseptik kewanitaan yang baik biasanya mengandung bahan aktif Povidone Iodine dan sama sekali tidak mengandung pewangi, parfum, atau zat sabun.
Namun, gunakan larutan antiseptik pembersih vagina hanya sebatas membasuh bagian luar vagina.
Hindari mencuci saluran vagina seperti cara pakai vaginal douche, agar tidak membunuh bakteri baik di bagian dalam vagina.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda memiliki keluhan terkait vagina yang mengganggu untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
[embed-health-tool-ovulation]