Saat sedang kelelahan atau kecapean, beberapa wanita kerap mengeluhkan keputihan yang cukup mengganggu. Namun, benarkah kecapean bisa menyebabkan keputihan? Kira-kira, apa ciri-ciri keputihan karena kecapean? Ketahui jawabannya melalui artikel di bawah ini.
Apakah kecapean bisa mengakibatkan keputihan?
Kebanyakan wanita mungkin tidak menyadari bahwa kecapean dapat menjadi pemicu berbagai kondisi kesehatan, termasuk keputihan. Bagaimana bisa?
Normalnya, vagina sehat memiliki jumlah bakteri yang seimbang, termasuk lactobacillus yang berfungsi menjaga pH vagina tetap asam. pH yang asam ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Namun, ketika tubuh merasa lelah atau kecapean, sistem kekebalan tubuh cenderung menurun.
Hal ini bisa memengaruhi keseimbangan pH vagina yang memungkinkan bakteri atau jamur, seperti Candida albicans, untuk tumbuh lebih cepat, sehingga menyebabkan keputihan.
Tidak hanya itu, sistem kekebalan tubuh yang menurun dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit infeksi, termasuk infeksi jamur atau bakteri yang menyebabkan keputihan.
Apa ciri-ciri keputihan karena kecapean?
Keputihan karena capek umumnya tergolong normal. Biasanya, keputihan karena kecapean memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan faktor penyebab lainnya, seperti infeksi.
Berikut adalah ciri-ciri keputihan normal yang mungkin disebabkan oleh kelelahan atau kecapean.
1. Berwarna putih
Keputihan karena kecapean biasanya berwarna putih atau bening, bukan cokelat apalagi hijau. Konsistensi keputihannya pun normal, yaitu tidak terlalu kental atau cair.
2. Tidak berbau menyengat
Keputihan yang disebabkan oleh kecapean juga biasanya tidak berbau atau hanya memiliki bau yang ringan.
Melansir Cleveland Clinic, bau keputihan yang menyengat, seperti bau busuk mungkin bisa menjadi tanda adanya infeksi.
3. Tidak disertai gejala lain
Saat terjadi karena stres atau capek, keputihan yang muncul umumnya tidak disertai dengan gejala lainnya, seperti gatal, nyeri, atau iritasi di area vagina.
4. Bersifat sementara
Keputihan karena kecapean biasanya hanya bersifat sementara dan akan membaik dengan sendirinya dengan istirahat yang cukup.
Penyebab lain keputihan selain kecapean
Pada kondisi tertentu, keputihan juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain yang mungkin memerlukan penanganan medis.
Maka dari itu, sebaiknya Anda perhatikan ciri-ciri keputihan yang normal dan tidak normal. Periksakan diri ke dokter jika keputihan yang muncul tampak mengkhawatirkan disertai dengan gejala lainnya.
Selain karena kecapean, berikut adalah beberapa penyebab lain dari keputihan.
1. Ketidakseimbangan hormon
Perubahan hormon, seperti meningkatnya hormon estrogen dan progesteron, juga dapat memengaruhi keputihan wanita.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat perubahan hormon selama menstruasi, kehamilan, atau bahkan menopause.
2. Penggunaan antibiotik
Pada dasarnya, antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Namun, penggunaan antibiotik juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik yang ada di tubuh, termasuk vagina.
Ketika digunakan, terutama dalam jangka panjang dan dosis yang tinggi, antibiotik dapat memengaruhi bakteri baik, sehingga menyebabkan keputihan.
3. Iritasi kimia
Penggunaan produk perawatan tubuh tertentu yang mengandung bahan kimia, seperti sabun kewanitaan juga dapat menjadi penyebab keputihan.
Hal ini karena kandungan kimia di dalam sabun tersebut dapat mengganggu keseimbangan pH dalam vagina.
4. Infeksi bakteri
Selain karena capek, keputihan juga bisa disebabkan oleh bacterial vaginosis. Kondisi ini dapat menyebabkan keputihan berbau menyengat, busuk, atau terkadang berbau amis.
Warna dari keputihan yang disebabkan oleh infeksi bakteri pun terkadang terlihat abu-abu dan encer.
5. Infeksi jamur
Infeksi jamur vagina terjadi ketika pertumbuhan jamur di vagina meningkat. Ini dapat menghasilkan cairan kental dan putih yang mirip seperti keju cottage, tetapi tidak berbau.
Gejala lain yang mungkin terjadi adalah rasa terbakar, gatal, iritasi lain di sekitar vagina, serta nyeri saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.
6. Infeksi menular seksual
Selain karena stres dan lelah, infeksi menular seksual juga dapat menyebabkan keputihan pada wanita, seperti trikomoniasis. gonore, dan klamidia.
Kondisi ini dapat membuat keputihan berwarna kuning, hijau, atau berbusa yang disertai dengan bau yang tidak sedap.
Cara mengatasi keputihan karena kecapean
Jika Anda mengalami keputihan dengan ciri-ciri di atas dan diduga terjadi karena kecapean, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi atau mencegahnya. Berikut di antaranya.
1. Istirahat cukup
Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuh dapat pulih dengan baik.
Usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan. Ini membantu mengatur ritme sirkadian tubuh.
2. Menjaga kebersihan
Jaga kebersihan area genital dengan mencucinya menggunakan air bersih secara teratur. Hindari penggunaan sabun atau produk kimia yang dapat mengganggu keseimbangan pH.
Selain itu, hindari untuk melakukan vaginal douche atau mencuci bagian dalam vagina Anda.
3. Konsumsi makanan sehat
Untuk membantu mengatasi keputihan karena kecapean, Anda juga perlu mengonsumsi makanan sehat.
Makanan yang bergizi seimbang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak rentan terkena infeksi.
4. Penggunaan pakaian yang tepat
Kenakan pakaian yang longgar dan memudahkan kulit untuk bernapas, terutama di area intim, untuk mengurangi kelembapan.
Area intim yang lembap dapat memicu pertumbuhan bakteri, termasuk bakteri penyebab keputihan.
5. Konsultasi kepada dokter
Jika keputihan berlanjut atau menjadi parah, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
Konsultasikan juga kepada dokter jika Anda curiga keputihan yang Anda alami terjadi karena penyebab lainnya yang perlu ditangani secara medis.
Kesimpulan
[embed-health-tool-ovulation]