backup og meta

Olahraga Berlebihan Bisa Jadi Penyebab Telat Haid, Ini Alasannya

Olahraga Berlebihan Bisa Jadi Penyebab Telat Haid, Ini Alasannya

Menstruasi tidak teratur atau terlambat, selain disebabkan oleh masalah hormonal dan adanya penyakit pada organ reproduksi, dapat juga terjadi karena olahraga yang berlebihan atau terlalu berat. Mengapa olahraga berlebihan bisa jadi penyebab telat haid? Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut!

Mengapa olahraga berlebihan bisa jadi penyebab telat haid?

Pada dasarnya olahraga itu baik, termasuk saat sedang datang bulan. Namun sebaiknya, Anda tidak berolahraga secara berlebihan karena dapat mengacaukan siklus haid

Berikut beberapa alasan mengapa olahraga berlebihan dapat memengaruhi siklus menstruasi hingga menjadi penyebab telat haid.

1. Penurunan berat badan drastis 

Olahraga berlebihan dapat menyebabkan berat badan menurun drastis. Adapun hal ini berisiko menimbulkan FHA (functional hypothalamic amenorrhea) atau amenore hipotalamus.

FHA adalah kondisi tidak haid yang terjadi karena gangguan hipotalamus. Hipotalamus adalah bagian otak yang menghasilkan hormon dan berfungsi mengatur organ-organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita.

Salah satu efeknya adalah siklus menstruasi yang tidak teratur hingga telat haid pada wanita.

Selain itu, lemak tubuh yang terlalu rendah dapat menyebabkan gangguan pada produksi hormon estrogen yang penting untuk regulasi siklus menstruasi. 

Estrogen diproduksi sebagian oleh jaringan lemak, sehingga penurunan drastis dalam lemak tubuh dapat mengurangi kadar estrogen.

2. Stres fisik dan psikologis 

Ketika tubuh mengalami stres fisik yang signifikan, seperti akibat olahraga berlebihan atau cedera, kelenjar adrenal menghasilkan lebih banyak hormon stres kortisol. 

Peningkatan kadar kortisol dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron, yang penting untuk siklus menstruasi yang teratur.

Sementara stres psikologis merangsang sistem saraf simpatik dan meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh. 

Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan disfungsi hipotalamus-hipofisis-ovarium (HPO) yang merupakan sumbu hormonal utama yang mengatur siklus menstruasi.

3. Energi terkuras

Olahraga yang berlebihan tanpa diimbangi asupan nutrisi yang cukup dapat membuat energi terkuras. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan energi dalam tubuh.

Melansir Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, ketidakseimbangan energi dapat menghambat ovulasi, yaitu proses di mana indung telur memproduksi sel telur yang siap dibuahi.

Selain telat haid, ovulasi terhambat akibat olahraga berlebihan dapat berisiko menyebabkan hal-hal seperti: 

  • amenorea,
  • siklus haid tidak teratur, dan
  • menurunkan kesuburan pada wanita.

4. Ketidakseimbangan metabolisme

Melakukan olahraga secara berlebihan dapat menyebabkan seseorang mengalami overtraining syndrome (OTS)

Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan metabolisme tubuh, stres dan gangguan mood. Pada wanita, OTS dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.

Untuk itu, olahraga secukupnya saja agar latihan ini tidak memengaruhi siklus menstruasi dan menjadi penyebab menstruasi tidak teratur hingga telat haid.

Bagaimana mengatasi telat haid akibat olahraga berlebihan?

tubektomi dan siklus menstruasi

Berolahraga saat haid memang lebih bermanfaat daripada tidak berolahraga sama sekali.

Pasalnya, olahraga yang rutin selama haid akan memperlancar sirkulasi darah sehingga mengurangi nyeri haid atau dismenore.

Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya, olahraga berlebihan justru bisa jadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur dan telat haid.

Lebih baik ikuti tips-tips berikut untuk tahu cara mengatasinya.

1. Hindari berolahraga yang terlalu intens

Untuk mencegah menstruasi tidak teratur dan telat haid, hindari melakukan olahraga yang terlalu lama, berlebihan, atau terlalu intens. 

Melansir National Health Service UK, wanita dewasa dianjurkan untuk berolahraga dengan total durasi sebanyak 75—150 menit per minggu. 

Jika olahraga dilakukan sebanyak 5 hari dalam seminggu, berarti setiap harinya lakukan olahraga maksimal 30 menit saja.

2. Hindari olahraga yang terlalu berat

Tidak hanya mengganggu siklus menstruasi, olahraga yang terlalu berat saat haid juga berisiko menimbulkan cedera. Hal ini karena saat haid, ligamen otot dan persendian menjadi lebih kendur dan melunak.

Anda dapat memilih olahraga ringan seperti berjalan cepat, jogging santai, senam aerobik, pilates dan yoga untuk haid yang teratur.

Jika Anda tidak sempat berolahraga, lakukanlah pekerjaan rumah tangga harian seperti menyapu, mengepel atau mencuci baju.

Olahraga dan aktivitas ringan dapat menjaga stamina tubuh sekaligus mencegah menstruasi tidak teratur.

3. Lakukan olahraga secara bertahap

Jika Anda termasuk wanita yang jarang sekali berolahraga, Anda berisiko untuk mengalami nyeri haid yang cukup menyakitkan. Oleh karena itu, berolahraga rutin itu penting untuk menjaga kondisi saat haid.

Meskipun olahraga itu baik, tapi sebaiknya Anda melakukannya secara perlahan dan bertahap. Untuk permulaan, berolahragalah selama 10 sampai 15 menit saja sebanyak sekali seminggu.

Kemudian perlahan tambahkan durasi dan lakukan lebih sering, misalnya 5 hari dalam seminggu atau setiap hari.

Jadi, jangan langsung melakukan olahraga berlebihan dalam satu waktu karena ini bisa memengaruhi siklus menstruasi serta jadi penyebab menstruasi tidak teratur dan telat haid.

4. Kenali tubuh Anda

Untuk memutuskan beban olahraga, sesuaikanlah durasi dan intensitasnya dengan kondisi tubuh Anda sendiri. Hindari ikut-ikutan pada olahraga yang dikerjakan oleh teman atau orang lain.

Pahamilah bahwa setiap wanita memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda dan Anda yang lebih tahu olahraga seperti apa yang paling cocok untuk dikerjakan.

Pastikan untuk mengenali dan “mendengarkan” tubuh Anda. Jika sudah mulai kelelahan saat melakukan olahraga atau aktivitas fisik tertentu, segera hentikan dan istirahat.

5. Asupan nutrisi yang lebih banyak

Bukan cuma olahraga berat itu sendiri, kekurangan nutrisi secara berlebihan dapat memengaruhi siklus menstrusi dan menyebabkan haid tidak teratur.

Apalagi saat olahraga, Anda membutuhkan banyak nutrisi. Oleh karena itu, pastikan nutrisi Anda terpenuhi.

Jadi jika Anda berolahraga saat sedang haid, pastikan untuk memenuhi asupan kalori sekitar 20—25% dari biasanya.

6. Berkonsultasilah kepada dokter

Jika Anda adalah seorang atlet wanita, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada tenaga ahli medis seperti ahli gizi untuk menanyakan asupan nutrisi yang tepat untuk Anda. 

Atlet wanita yang memiliki masalah dengan siklus menstruasi biasanya karena tidak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan kegiatan latihan yang cenderung berat. 

Oleh karena itu, lakukan olahraga sewajarnya supaya kegiatan ini tidak menjadi salah satu penyebab menstruasi tidak teratur dan telat haid.

Ringkasan

Selain masalah hormonal dan penyakit pada organ reproduksi, olahraga yang berlebihan juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan telat haid. Hal ini karena olahraga berlebihan dapat membuat tubuh mengalami penurunan berat badan drastis, stres fisik dan psikologis, ketidakseimbangan energi, serta ketidakseimbangan metabolisme tubuh yang dapat memengaruhi siklus menstruasi wanita.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gordon, C. M., Ackerman, K. E., Berga, S. L., Kaplan, J. R., Mastorakos, G., Misra, M., … Warren, M. P. (2017). Functional Hypothalamic Amenorrhea: An Endocrine Society Clinical Practice Guideline. Retrieved from https://academic.oup.com/jcem/article/102/5/1413/3077281 

Ahrens, K. A., Vladutiu, C. J., Mumford, S. L., Schliep, K. C., Perkins, N. J., Wactawski-Wende, J., & Schisterman, E. F. (n.d.). The effect of physical activity across the menstrual cycle on reproductive function. Retrieved 22 May 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3946734/ 

Gordon, C. M., Ackerman, K. E., Berga, S. L., Kaplan, J. R., Mastorakos, G., Misra, M., … Warren, M. P. (2017). Functional Hypothalamic Amenorrhea: An Endocrine Society Clinical Practice Guideline. Retrieved 22 May 2024, from https://academic.oup.com/jcem/article/102/5/1413/3077281?login=false 

Physical Activity for Pregnant or Postpartum Women: An Overview. (n.d.). Retrieved 22 May 2024, from https://www.cdc.gov/physical-activity-basics/guidelines/healthy-pregnant-or-postpartum-women.html?CDC_AAref_Val=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fphysicalactivity%2Fbasics%2Fpregnancy%2Findex.htm 

Author    Justin Robinson    Contributor                  Justin Robinson is a Registered Sports Dietitian and Strength and Conditioning Coach who has worked with athletes from youth to professional level. As the nutrition director and co-founder of Venn Performance Coaching. (n.d.). Overtraining: 9 Signs of Overtraining to Look Out For. Retrieved 22 May 2024, from https://www.acefitness.org/resources/everyone/blog/6466/overtraining-9-signs-of-overtraining-to-look-out-for/ 

Chaudhry, S. R. (2023). Biochemistry, Endorphin. Retrieved 22 May 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470306/ 

Sports Medicine: Menstrual Dysfunction in the Athlete. (n.d.). Retrieved 22 May 2024, from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/sports-medicine-menstrual-dysfunction-in-the-athlete 

Female Athletes and Menstruation. (n.d.). Retrieved 22 May 2024, from https://www.childrenshospital.org/conditions/female-athletes-and-menstruation 

(N.d.). Retrieved 22 May 2024, from https://www.nhs.uk/live-well/exercise/physical-activity-guidelines-for-adults-aged-19-to-64/

Versi Terbaru

31/05/2024

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Berapa Banyak Kalori yang Dibakar Saat Olahraga Lari?

Haid Saya Tidak Teratur, Apakah Tetap Bisa Hamil?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 31/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan