Awal kali mengalami menstruasi atau haid tentu menjadi salah satu bagian perjalanan penting bagi seorang anak perempuan, tetapi sekaligus menghadirkan banyak pertanyaan. Sebenarnya usia berapa anak perempuan mulai haid? Apa yang memengaruhi hal tersebut?Â
Ulasan di bawah ini mungkin akan membantu orangtua yang kerap memiliki pertanyaan-pertanyaan seperti di atas.Â
Normalnya anak perempuan mulai haid usia berapa?
Anak perempuan umumnya akan mendapatkan haid pertamanya (menarche) pada rentang usia 10—15 tahun. Pada kebanyakan kasus, usia haid anak perempuan tepatnya adalah 12 tahun.Â
Namun, usia rata-tata ini tentunya bisa berbeda-beda pada setiap anak dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.Â
Sebagai contoh, ada anak perempuan yang mungkin sudah haid sebelum usianya 11 tahun atau bahkan baru haid setelah melewati usia 15 tahun.Â
Biasanya, tanda haid pertama akan datang bila anak telah mengalami beberapa gejala pubertas.
Misalnya tumbuhnya rambut halus di sekitar ketiak dan vagina serta payudara yang mulai membesar.Â
Perlu orangtua ketahui
Selain payudara yang mulai membesar, berikut ini adalah beberapa perubahan lain yang penting diketahui orangtua sebelum anaknya memasuki menstruasi pertama.
- Mengalami keputihan.
- Perubahan emosi, seperti lebih mudah marah atau menangis.
- Muncul flek kecokelatan.
Sebaiknya sebagai orangtua, Anda perlu memberikan pemahaman kepada buah hati Anda mengenai kemungkinan usia mulainya haid seorang anak perempuan.
Ini terutama apabila anak merasa dirinya tidak normal ketika sudah lebih dulu atau bahkan belum mendapatkan menstruasi pertama dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.Â
Apa saja penyebab anak mengalami menstruasi dini?
Meskipun normalnya terjadi di rentang usia 10—15 tahun, bukan berarti anak perempuan Anda tidak bisa lebih dini mengalami haid.
Pasalnya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami menstruasi lebih cepat dibandingkan dengan anak di usia sebayanya.Â
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab menstruasi dini pada anak.
1. Faktor genetik
Salah satu faktor yang dapat menjadi penentu usia haid anak perempuan adalah riwayat keluarganya.Â
Sebagai contoh, bila ibu atau saudara perempuannya memulai haid lebih cepat dari usia rata-rata, maka kemungkinan besar anak perempuan tersebut akan mengalami hal yang serupa.Â
2. Nutrisi dan giziÂ
Selain faktor genetik, asupan nutrisi dan gizi dalam tubuh juga memiliki hubungan erat dengan usia berapa haid pertama buah hati Anda.
Sebagian besar anak yang mengalami malnutrisi memiliki badan yang lebih kecil dan kurus. Hal ini bisa menyebabkan anak mengalami pubertas lambat dan menarche-nya pun menjadi terlambat.Â
Sebaliknya, anak yang memiliki berat badan berlebih mungkin dapat mengalami menstruasi lebih awal daripada usia teman sebayanya.Â
3. Aktivitas fisikÂ
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Acta Paediatrica (2019), aktivitas fisik dapat menjadi salah satu faktor penentu usia berapa haid pertama anak perempuan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak perempuan yang aktif melakukan aktivitas fisik cenderung mengalami menarche lebih lambat daripada anak yang tidak aktif.Â
4. Faktor lingkunganÂ
Perkembangan maturitas anak perempuan juga dapat menjadi faktor penyebab menstruasi dini pada anak.
Sebagai contoh anak-anak dengan sosial ekonomi yang tinggi cenderung lebih cepat mengalami menstruasi dibandingkan dengan anak dengan sosial ekonomi yang rendah.Â
Tidak hanya itu, faktor lingkungan seperti paparan zat kimia tertentu dalam makanan juga dapat memengaruhi sistem hormonal anak dan memicu terjadinya menstruasi lebih dini.Â
5. Mengonsumsi makanan cepat saji
Banyaknya makanan cepat saji yang beredar menjadikan anak-anak sering mengonsumsinya.
Padahal makanan cepat saji ini biasanya mengandung lemak tinggi yang sering kali dihubungkan dengan meningkatnya hormon estrogen dan progesteron.Â
Saat kedua hormon ini meningkat dalam tubuh, maka anak perempuan pun dapat mengalami menstruasi dini.Â
Apa yang dapat orangtua lakukan saat anak mengalami menstruasi dini?
Saat anak mengalami haid pertama lebih cepat dari usia normalnya, peran orangtua sangat penting dalam memberikan dukungan fisik, emosional, dan edukasi pada anak.Â
Apalagi, mereka mungkin akan merasa malu bila teman-teman sebayanya belum mengalami haid.Â
Oleh karena itu, sebagai orangtua, Anda dapat memberikan dukungan pada anak dengan melakukan beberapa hal berikut.Â
1. Membantunya menyiapkan peralatan menstruasiÂ
Mengingat ini adalah pertama kali anak mengalami haid, ia tentu akan merasa bingung tentang apa yang harus mereka lakukan.Â
Sebagai ibu, Anda dapat membantunya untuk menyiapkan peralatan menstruasi, seperti pembalut.Â
Anda juga dapat mengajarkan kepadanya bagaimana cara memakai pembalut dengan baik dan benar.Â
2. Memberinya dukungan emosionalÂ
Selama masa pubertas, anak Anda mungkin akan mengalami perubahan emosional.
Sebagai orangtua, Anda dapat memberikan dukungan emosional yang kuat dan pastikan mereka tahu bahwa Anda akan selalu ada untuk mereka.Â
3. Memberikannya edukasi seputar kesehatan reproduksiÂ
Saat sudah mengalami menstruasi, beri edukasi pada anak seputar kesehatan reproduksi secara umum.
Anda juga bisa membicarakan tentang penyakit menular seksual atau hal-hal yang sebaiknya ia hindari.Â
4. Pantau kesehatannyaÂ
Sebagai orangtua, penting bagi Anda untuk memantau kesehatan anak, terutama saat awal kali haid. Apalagi, saat haid umumnya akan timbul beberapa gejala, seperti nyeri atau kram perut.Â
Bila Anda melihat nyeri yang dialaminya tidak wajar hingga tak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.Â
Itulah informasi seputar usia haid anak perempuan. Jadi, sebagai orangtua sebaiknya jangan panik dan bingung lagi ya apabila anak Anda mengalami mensturasi dini atau bahkan belum mengalaminya.Â
Bila Anda merasa khawatir, Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui penyebab anak belum mengalami menstruasi atau justru lebih cepat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]