Dalam dunia kesehatan, terutama yang berhubungan dengan alat reproduksi wanita, ada begitu banyak istilah medis yang mungkin terdengar asing. Salah satunya adalah infundibulum.
Walaupun jarang dibicarakan, infundibulum berperan penting dalam sistem reproduksi wanita. Ketahui fungsi infundibulum dan gangguan yang bisa menyerang jaringan ini.
Fungsi infundibulum
Infundibulum adalah bagian ujung dari tuba falopi yang berbentuk seperti corong dan terletak dekat dengan ovarium (indung telur).
Bentuk infundibulum yang menyerupai corong berfungsi untuk menangkap sel telur yang dilepaskan dari ovarium saat ovulasi.
Di bagian tepinya, terdapat fimbriae yaitu struktur rumbai yang mirip jari-jari untuk memandu sel telur masuk ke dalam tuba falopi menuju rahim.
Secara lebih lengkap, berikut penjelasan fungsi infundibulum pada sistem reproduksi wanita.
1. Menangkap sel telur yang dilepaskan ovarium saat ovulasi

Peran utama infundibulum adalah menangkap sel telur yang dilepaskan dari ovarium saat ovulasi dan membawanya menuju tuba falopi kemudian ke rahim.
Fimbriae yang berada di bagian tepi corong akan membantu menangkap sel telur yang sudah matang dari ovarium dan mengarahkannya ke dalam tuba falopi.
Fimbriae dapat bergerak memandu sel telur menuju rahim karena kontraksi otot-otot halus di sekitar infundibulum.
Artinya, jaringan berbentuk corong ini merupakan “jembatan” pertama yang menghubungkan sel telur dari ovarium dengan rahim. Fungsi ini sangat krusial karena memudahkan pertemuan antara sel telur dan sperma.
2. Mendukung proses kehamilan
Keberhasilan kehamilan sangat bergantung pada fungsi infundibulum yang optimal.
Jika organ ini gagal menangkap sel telur atau mengalami gangguan, sel telur tidak akan sampai ke rahim. Akibatnya, proses pembuahan tidak dapat terjadi.
Selain itu, jaringan berbentuk corong ini berperan dalam mencegah sel telur yang telah dibuahi keluar dari jalur reproduksi. Ini memudahkan proses implantasi di rahim berlangsung dengan baik.
Gangguan pada infundibulum
Ada berbagai gangguan yang dapat memengaruhi fungsi jaringan pembawa sel telur ini.
Gangguan ini umumnya berkaitan dengan hambatan pada saluran tuba falopi atau kelainan pada struktur jaringan ini sendiri. Beikut lebih jelasnya.
1. Infeksi dan peradangan
Infeksi bakteri dapat menyebabkan peradangan yang merusak fimbriae dan mengganggu fungsi jaringan ini menangkap sel telur.
Jika tidak segera diobati, kondisi yang disebut dengan salpingitis ini bisa menyebabkan penyumbatan saluran tuba dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
Sebuah studi kasus dalam Journal of Medical Case Reports juga menunjukkan bahwa infeksi pada tuba falopi (pyosalpinx), dapat memicu komplikasi serius, seperti acute obstructive pyelonephritis.
Pyosalpinx terjadi ketika tuba falopi terisi nanah akibat peradangan akut. Dalam kasus ini, pembengkakan pada tuba falopi memberikan tekanan pada saluran kemih sehingga memengaruhi fungsi ginjal.
2. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim mulai tumbuh di luar rahim, termasuk di sekitar infundibulum dan tuba falopi.
Pertumbuhan jaringan ini dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut.
Selain memicu peradangan, endometriosis dapat menyebabkan nyeri panggul kronis yang sering kali terasa intens selama menstruasi.
Jaringan yang tumbuh di luar rahim dapat menekan organ-organ di sekitarnya, termasuk tuba falopi dan ovarium.
3. Penyumbatan saluran tuba
Penyumbatan pada tuba falopi merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pada wanita. Penyumbatan ini bisa terjadi akibat infeksi, jaringan parut, atau kelainan bawaan.
Ketika saluran tuba tersumbat, infundibulum tidak dapat menangkap sel telur atau memindahkannya menuju rahim. Proses pembuahan pun tidak bisa berlangsung.
Hidrosalping, yaitu kondisi di mana tuba falopi terisi cairan akibat penyumbatan, merupakan salah satu penyebab utama disfungsi infundibulum.
Cairan ini tidak hanya menghalangi pergerakan sel telur, tetapi juga merusak lingkungan di sekitar tuba falopi. Hal ini juga mengurangi peluang keberhasilan pembuahan.
4. Kanker tuba falopi
Meskipun jarang terjadi, kanker di tuba falopi dapat mengganggu fungsi infundibulum.
Pertumbuhan tumor di ujung saluran tuba dapat menghalangi fimbriae dalam menangkap sel telur.
Selain penyumbatan, kanker bisa memicu peradangan yang merusak jaringan halus di sekitar infundibulum sehingga mengganggu pergerakan sel telur menuju rahim.
Untuk itu, skrining reproduksi wanita sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dari kanker di tuba falopi.
Kini, Anda telah mengetahui peran infundibulum dalam sistem reproduksi wanita sebagai jembatan antara ovarium dan rahim. Tanpa fungsinya yang optimal, proses pembuahan dan kehamilan akan sulit terjadi.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan organ reproduksi sangat penting untuk mendukung kesuburan dan kesehatan wanita secara menyeluruh.
Kesimpulan
- Infundibulum adalah bagian ujung dari tuba falopi yang berbentuk seperti corong dan terletak dekat dengan ovarium (indung telur).
- Jaringan ini berperan penting dalam menangkap sel telur dan membawanya menuju rahim.
- Gangguan yang menyerang infundibulum biasanya berkaitan dengan infeksi, endometriosis, penyumbatan saluran tuba, dan kanker tuba falopi.
[embed-health-tool-ovulation]