Di dalam ginjal, kalsium bisa berikatan dengan oksalat membentuk kristal kalsium oksalat.
Ketika kadar garam meningkat di dalam ginjal, jumlah kedua senyawa ini akan bertambah sehingga menyebabkan penumpukan kristal kalsium oksalat.
Jika tidak ada cukup cairan yang bisa membawa kristal-kristal tersebut dibuang melalui urine, endapan kalsium oksalat, yaitu salah satu jenis batu ginjal, akan terbentuk.
Maka dari itu, Anda perlu membatasi asupan sumber oksalat, tapi tetap harus mencukupi kebutuhan kalsium. Mengapa demikian?
Kalsium dan oksalat sejatinya mudah saling berikatan. Jadi, kalsium juga bisa mengikat oksalat di dalam perut sebelum masuk ke dalam ginjal.
Artinya, ketika jumlah kalsium di dalam tubuh cukup dan oksalat berkurang, tidak ada atau hanya sedikit oksalat berlebih yang dialirkan ke dalam ginjal.
Hal tersebut memperkecil kemungkinan terbentuknya batu kalsium oksalat di ginjal.
Beberapa contoh makanan pantangan batu ginjal yang memiliki kadar oksalat tinggi antara lain kacang tanah, bayam, bit, lobak Swiss, cokelat, dan ubi jalar.
Sementara itu, asupan kalsium yang dianjurkan untuk mencegah batu ginjal adalah sebanyak 1000 – 1200 mg per hari.
Anda bisa memperoleh asupan kalsium dari susu, yoghurt, dan keju, bersama-sama makanan yang kaya oksalat.
3. Protein hewani

Makan terlalu banyak protein hewani, seperti daging merah, unggas, telur, dan makanan laut, akan meningkatkan kadar asam urat dan dapat menyebabkan batu ginjal.
Pola makan yang tinggi protein juga mengurangi kadar keasaman urine, bahan kimia dalam urine yang membantu mencegah pembentukan batu.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menyarankan pantangan batu ginjal dari protein hewani adalah sebagai berikut.
- Daging sapi dan unggas.
- Telur
- Ikan dan kerang.
Meskipun Anda harus membatasi jumlah protein hewani yang menjadi asupan harian, Anda tetap perlu memastikan sudah mendapatkan cukup protein.
Pertimbangkan untuk mengganti daging dan protein hewani dengan kacang-kacangan, kacang polong, dan lentil, yang merupakan makanan nabati tinggi protein dan rendah oksalat.
Konsultasikan dengan dokter berapa banyak jumlah asupan protein hewani atau nabati.
4. Minuman bersoda dan tinggi gula
Clinical journal of the American Society of Nephrology: CJASN (2013) mencatat minuman bersoda mengandung fosfat tinggi, bahan kimia lain yang dapat mendorong pembentukan batu ginjal.
Fosfat yang terlalu tinggi akan menarik kalsium dari tulang sehingga lebih banyak kalsium yang perlu disaring di dalam ginjal.
Ketika jumlah cairan di dalam ginjal berkurang, kalsium akan lebih mudah berikatan dengan senyawa lain seperti oksalat atau fosfor dan membentuk batu ginjal.
BMC nephrology (2018) juga mencatat bahwa gula tambahan atau buatan seperti fruktosa termasuk sebagai pantangan batu ginjal.
Fruktosa bisa meningkatkan ekskresi (pengeluaran dan pembuangan) kalsium, oksalat, dan asam urat lewat urine sehingga meningkatkan kekambuhan batu ginjal.
5. Obat-obatan tertentu

Batu ginjal juga dapat disebabkan oleh sejumlah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu, seperti infeksi bakteri.
Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Drugs (2018) menjelaskan bahwa obat-obatan tersebut dapat menyebabkan kelainan metabolisme yang mengarah pada pembentukan batu ginjal.
Obat-obatan yang menyebabkan batu ginjal adalah magnesium trisilikat, siprofloksasin (ciprofloxacin), dan obat diuretik seperti triamterene, indinavir, atau efedrin.
Apabila Anda diresepkan oleh dokter jenis obat-obatan ini dan memiliki riwayat batu ginjal, sebaiknya konsultasikan kembali untuk mencegah kekambuhan batu ginjal.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar