Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia. Saat tidur, sel-sel dalam tubuh memperbaiki diri dan memperbaharui energi kembali. Sehingga, waktu tidur yang cukup diperlukan untuk mendukung kesehatan. Anda mungkin sering mendengar jika kurang tidur dapat menyebabkan stres, menjadi lemas pada esok hari, gangguan mood, dan lain sebagainya. Tapi tak hanya itu, tidur berlebihan ternyata juga dapat meningkatkan risiko demensia, menurut penelitian baru-baru ini.
Apa itu demensia?
Demensia bukanlah suatu penyakit. Ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gejala yang terkait dengan penurunan ingatan atau kemampuan berpikir lainnya. Alzheimer merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami demensia. Orang dengan demensia biasanya memiliki masalah dengan ingatan jangka pendek.
Demensia disebabkan oleh kerusakan pada sel otak. Hal ini menyebabkan terganggunya kemampuan sel otak dalam berkomunikasi satu sama lain. Sehingga, fungsi otak dapat terganggu dan dapat memengaruhi kemampuan Anda dalam berpikir, berperilaku, dan berperasaan. Sayangnya, sebagian besar perubahan di otak yang menyebabkan demensia ini bersifat permanen dan bisa memburuk seiring waktu.
Orang dengan demensia biasanya menunjukkan gejala, seperti
- Kesulitan dalam berbicara dan memahami pembicaraan.
- Mudah lupa akan tanggal dan hari.
- Mudah melupakan suatu barang dan tidak bisa mengingat/menelusuri dimana terakhir melihat barang tersebut.
- Sulit menyelesaikan pekerjaan sehari-hari seperti menyiapkan makanan.
- Adanya perubahan pada kepribadian dan mood.
- Merasa depresi.
- Berhalusinasi.
- Memiliki masalah dalam mengendalikan emosi.
- Kehilangan empati.
Alasan tidur berlebihan dapat meningkatkan risiko demensia
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology baru-baru ini telah membuktikan bahwa tidur berlebihan dapat meningkatkan risiko demensia. Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Sudha Seshadri, profesor neurologi di Boston University School of Medicine (BUSM), dilakukan dengan cara mengumpulkan waktu tidur para partisipan penelitian setiap malam. Peneliti juga mengikuti perkembangan penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya pada partisipan selama 10 tahun.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa partisipan yang tidur lebih dari 9 jam memiliki risiko dua kali lipat untuk mengembangkan demensia pada 10 tahun kemudian, dibandingkan dengan partisipan yang memiliki waktu tidur selama 9 jam atau kurang.
Berapa lama waktu tidur ideal?
[embed-health-tool-bmi]