backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Mencegah Tinnitus (Telinga Berdenging) Bisa dengan 8 Trik Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 03/09/2021

    Mencegah Tinnitus (Telinga Berdenging) Bisa dengan 8 Trik Ini

    Telinga tidak hanya berfungsi sebagai alat mendengar, tapi juga membantu keseimbangan tubuh. Selain infeksi telinga, gangguan pada telinga yang umum terjadi adalah telinga berdenging atau yang Anda kenal dengan sebutan tinnitus. Munculnya suara mengganggu di telinga ini tentu bisa mengganggu aktivitas harian. Lantas, adakah cara untuk mencegahnya? Jangan khawatir, berikut ulasan lengkap untuk mencegah tinnitus.

    Cara mencegah tinnitus yang mengganggu

    Infeksi telinga, penggunaan obat tertentu, cedera pada telinga atau kepala, dan kondisi kesehatan lainnya yang menyerang telinga bisa menjadi penyebab tinnitus.

    Orang yang mengalami kondisi ini menggambarkan gejalanya dengan muncul suara berdenging pada telinga. Beberapa orang lainnya mungkin mendengar suara gemuruh, ‘klik’ yang berulang kali, bunyi desis, atau ada pula yang mendengar suara senandung dan menjerit.

    Munculnya suara yang tidak diingankan ini tentu bisa mengganggu aktivitas. Anda mungkin tidak bisa mendengar dengan jelas ucapan orang lain, sulit untuk konsentrasi, dan kesulitan untuk tidur.

    Tinnitus bisa disembuhkan sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Pada beberapa kasus, gangguan telinga ini tidak bisa disembuhkan namun pengobatan bisa membantu meringankan gejala.

    Kabar baiknya, Anda dan keluarga di rumah juga bisa mencegah tinnitus. Caranya, dengan mengikuti beberapa kiat berikut ini.

    1. Gunakan pelindung telinga

    Suara keras dapat merusak fungsi telinga Anda sehingga menyebabkan tinnitus. Kebanyakan orang mendengar suara keras di area lingkungan kerja, contoh menjadi event organizer konser musik, pekerja di bandara penderbangan, atau buruh pabrik alat berat.

    Jika Anda berada di lingkungan demikian, tak ada salahnya menggunakan pelindung telinga berupa penyumbat telinga apalagi jika merasa suara-suara yang muncul di sekitar pernah sesekali membuat telinga berdengung. Pastikan juga penggunaan alat pelindung telinga tidak mengganggu pekerjaan Anda.

    2. Atur volume musik tidak terlalu kencang

    gangguan pendengaran earphone

    Mendengarkan musik sambil melakukan kegiatan bisa membuat Anda bersemangat. Entah itu mendengarkan musik lewat headset, speaker, headphone, maupun earbud.

    Namun, ada hal yang perlu Anda perhatikan untuk mencegah terjadinya tinnitus. Pastikan volume suara pada perangkat musik Anda itu tetap dalam batasan yang aman.

    Jika Anda mendengar musik lewat ponsel, biasanya akan muncul notifikasi otomatis jika Anda mengatur volumenya terlalu keras. Jika Anda menggunakan headphone, mintalah seorang teman untuk berdiri di samping Anda. Bila teman Anda dapat mendengar apa yang Anda dengar dari headphone, maka artinya suara tersebut terlalu keras.

    3. Jauhi asal suara keras

    Bunyi speaker acara musik atau petasan, bisa menimbulkan suara keras yang menyakitkan telinga. Jika Anda berada di sekitar speaker musik atau lokasi yang acaranya menyalakan petasan, lebih baik Anda menjauhi area tersebut. Cari area yang tidak bersebelahan langsung dengan speaker musik.

    4. Beri telinga Anda waktu untuk istirahat

    Anda penyuka musik bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengarkan daftar lagu yang Anda suka. Meski menyenangkan hati, telinga Anda perlu rehat dari suara-suara tersebut, apalagi jika Anda suka mendengarkan musik lewat headphone atau earphone.

    Tidak mendengarkan lagu barang sehari atau mengurangi durasi mendengarkan musik beberapa jam dari biasanya perlu Anda lakukan. Telinga Anda perlu diberi waktu istirahat dari suara-suara tertentu yang mengganggu. Cara ini bisa jadi senjata ampuh untuk mencegah tinnitus.

    5. Kurangi minum alkohol dan berhenti merokok

    Konsumsi alkohol berlebih dan kebiasaan merokok bisa menurunkan kesehatan telinga karena dapat menganggu aliran darah yang beredar di telinga. Jika kebiasaan buruk tersebut diikuti dengan kebiasaan mendengar musik dengan volume yang keras, risiko kehilangan kemampuan pendengaran semakin meningkat.

    Hal ini bisa menjadi faktor pemicu terjadinya tinnitus. Oleh karena itu, kondisi telinga berdering bisa Anda cegah dengan mengurangi asupan alkohol dan berhenti merokok.

    6. Cegah infeksi telinga

    Sudah dijelaskan sebelumnya jika infeksi telinga menjadi salah satu penyebab tinnitus. Nah, itulah sebabnya mencegah infeksi telinga juga bisa menurunkan risiko tinnitus. Caranya, selalu jaga kebersihan telinga dan elembapannya.

    Anda tidak perlu menggunakan cottonbuds, karena pada dasarnya kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya dari dalam telinga Anda. Cukup kurangi kebiasaan memakai earphone atau headphone, karena suara yang dihasilkan bisa mendorong kotoran telinga masuk ke dalam. Di samping itu, gunakan penutup kepala ketika Anda berenang untuk mencegah air masuk ke telinga.

    7. Kelola stres dan kecemasan

    Menurut situs NYU langone Hospital, stres, kecemasan, depresi, dan kelelahan bisa meningkatkan risiko tinnitus. Jika tinnitus terjadi dan Anda stres, gejalanya bisa semakin bertambah parah. Jika Anda memang pernah mengalami tinnitus sebelumnya, penting bagi Anda untuk tahu caranya mengelola stres maupun kecemasan.

    Cobalah untuk melakukan aktivitas yang disukai ketika stres, meditasi, atau latihan pernapasan agar pikiran jadi lebih tenang. Jika stres dan cemas tidak juga menghilang dengan cara tersebut, jangan ragu konsultasi ke psikolog.

    8. Jaga kesehatan sistem peredaran darah

    Beberapa kondisi medis yang memengaruhi sistem peredaran darah dapat menyebabkan tinitus. Secara khusus, gangguan pembuluh darah dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai tinnitus pulsatile.

    Sebagai contoh, jika kolesterol dan timbunan lain menumpuk di dalam pembuluh darah, dibutuhkan lebih banyak upaya bagi jantung untuk memompa darah melalui pembuluh. Akibatnya, darah mengalir lebih kuat melalui pembuluh darah di dekat telinga.

    Hal tersebut sering kali menghasilkan suara menderu yang terdengar memiliki ritme yang sama dengan detak jantung Anda. Itulah sebabnya, menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah tetap sehat dapat mencegah tinnitus pulsatile.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 03/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan