Koklea termasuk ke dalam anatomi telinga yang memiliki fungsi penting. Bentuk koklea seperti tabung yang bengkok ke arah belakang dengan kerucut di ujungnya. Nah, lokasi koklea berada di telinga bagian dalam dengan fungsi penting bagi organ pendengaran.
Tahukah Anda apa fungsi bagian ini? Langsung saja, berikut peran koklea untuk pendengaran dan gangguan yang bisa terjadi pada bagian tersebut.
Mengenal anatomi koklea
Mengutip dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, koklea adalah bagian telinga yang sangat penting untuk pendengaran.
Koklea adalah saluran berbentuk spiral seperti cangkang siput yang berputar dua pertiga putaran, mengitari pusat tulang bernama modiolus.
Mengutip dari Journey Into the World of Hearing, bagian yang berwarna biru adalah telinga bagian luar, yakni terdiri dari pinna (daun telinga) dan saluran telinga yang sampai ke sebagian gendang telinga.
Sementara itu, bagian berwarna oranye adalah telinga bagian tengah.
Organ yang ada di bagian oranye tersebut adalah gendang telinga yang terhubung oleh tiga tulang kecil ke membran lain yang menutup telinga bagian dalam berwarna merah.
Pada bagian telinga dalam, terdapat koklea yang menggulung dengan panjang 10 mm (milimeter). Kalau koklea tidak menggulung, panjangnya kira-kira bisa mencapai 35 mm.
Koklea memiliki tiga ruang berisi cairan perilimfe dan endolimfe. Tiga ruang ini yaitu skala vestibuli, saluran koklear, dan skala timpani.
Dua dari ruang yang berisi cairan ini bisa merasakan perubahan tekanan karena suara.
Sementara itu, ruang ketiga berisi organ Corti, saluran koklea, dan membran basilar.
Koklea memiliki sel-sel rambut kecil yang memiliki fungsi untuk menangkap suara dengan tepat.
Manusia lahir dengan 12 ribu sel rambut dan bisa rusak atau hilang karena suara keras. Ketika sel-sel rambut tersebut hilang, ia tidak bisa tumbuh kembali.
Penjelasan mengenai fungsi koklea
Koklea berisi cairan yang berfungsi untuk menghantarkan getaran suara pada organ Corti.
Organ Corti bertugas sebagai penerima sinyal dari getaran tersebut.
Pada dasarnya, koklea bertindak sebagai reseptor penerima gelombang suara. Alasannya, karena di dalam koklea terdapat sel saraf sensoris yang berhubungan dengan otak manusia.
Nah, proses mendengar sangat berhubungan dengan koklea.
Gelombang suara masuk ke telinga luar melalui lorong kecil saluran telinga dan menuju gendang telinga.
Selanjutnya, gelombang suara yang masuk ke gendang telinga bergetar dan mengirimkan getaran ke tiga tulang kecil di telinga bagian tengah.
Tulang di telinga tengah meningkatkan getaran suara dan mengirimkannya ke koklea. Getaran tersebut membuat cairan di dalam koklea bergetar.
Setelah itu, gelombang suara berjalan sepanjang membran basilar. Sel sensorik yang ada di atas membran basilar bertugas mengendalikan gelombang suara.
Sel-sel dekat ujung koklea mendeteksi suara bernada tinggi dan sel yang berada di tengah untuk suara nada rendah.
Gangguan yang mungkin terjadi pada koklea
Bila koklea terganggu, Anda bisa mengalami gangguan pendengaran. Berikut gangguan pendengaran yang terpengaruh dari fungsi koklea.
1. Gangguan pendengaran sensorineural
Kondisi gangguan pendengaran yang satu ini terjadi karena kerusakan sel-sel telinga (rambut kecil) bagian dalam atau saraf pendengaran.
Penyebab kerusakan rambut kecil telinga dalam ini adalah penyakit tertentu atau cedera.
Umumnya, gangguan pendengaran sensorineural terjadi pada lansia atau orang dewasa yang berusia lanjut.
Gangguan fungsi telinga yang berhubungan dengan koklea ini juga terkait dengan penyakit Meinere.
2. Neuroma akustik
Penyakit ini adalah tumor jinak (non-kanker) yang memengaruhi saraf penghubung telinga dalam (vestibular) dengan otak.
Neuroma akustik bisa menyebabkan telinga berdengung, pusing, samping hilang keseimbangan. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua telinga.
Gejala penyakit telinga ini sering tidak terlihat dan perlu waktu tahunan untuk berkembang.
3. Tinnitus
Kondisi ini termasuk gangguan pendengaran karena fungsi koklea terganggu. Tinnitus adalah kondisi telinga berdenging atau berdering karena suatu kondisi.
Umumnya, tinnitus berhubungan dengan kehilangan pendengaran saat usia bertambah atau cedera telinga.
Faktor usia menjadi penyebab kerusakan koklea dan telinga bagian dalam lain, seperti gendang telinga. Ini yang memicu telinga berdenging sebelah kiri atau kanan.
Untuk mengatasi gangguan pendengaran karena koklea, umumnya dokter THT akan menyarankan untuk melakukan implan koklea.
Alat ini bekerja dengan menggantikan fungsi koklea atau telinga bagian dalam yang sudah tidak bisa mengantarkan sinyal suara ke otak.
Implan koklea membantu pendengaran Anda karena bekerja langsung ke saraf pendengaran dan otak.