Bagian-bagian telinga yang telah disebutkan di atas saling berkaitan satu sama lain. Bagian-bagian tersebut berpadu dalam melakukan proses mendengar, sehingga Anda dapat memahami bunyi atau suara.
Bagaimana urutan proses mendengar?

Proses mendengar adalah proses mengubah getaran suara dari lingkungan luar menjadi potensi aksi.
Benda yang bergetar menghasilkan suara, kemudian getaran ini memberikan tekanan ke udara, yang lebih dikenal sebagai gelombang suara.
Telinga Anda memiliki kemampuan untuk membedakan karakteristik suara yang berbeda, seperti nada dan kenyaringan, yang mengacu pada frekuensi gelombang suara dan persepsi intensitas suara.
Pengukuran frekuensi suara diukur dalam hertz (Hz, siklus per detik). Telinga manusia dapat mendeteksi frekuensi dari 1.000-4.000 hertz.
Sementara itu, telinga bayi dapat mendengar frekuensi dalam kisaran antara 20-20.000 Hz.
Intensitas suara diukur dalam desibel (dB). Kisaran pendengaran manusia pada skala desibel adalah dari 0-13 dB. Semua sifat yang disebutkan harus mengalami proses untuk masuk ke sistem pusat.
Dikutip dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), berikut adalah urutan proses mendengar yang perlu Anda ketahui.
- Gelombang suara memasuki telinga luar dan berjalan melalui lorong sempit yang disebut saluran telinga, yang mengarah ke gendang telinga.
- Gendang telinga bergetar dari gelombang suara yang masuk dan mengirimkan getaran ini ke ketiga tulang kecil di telinga tengah.
- Tulang di telinga tengah memperkuat atau meningkatkan getaran suara dan mengirimnya ke koklea.
- Setelah getaran menyebabkan cairan di dalam koklea bergetar, gelombang suara berjalan di sepanjang membran basilar. Sel-sel rambut, yaitu sel sensorik yang berada di atas membran basilar, mengendalikan gelombang suara. Sel-sel rambut di dekat ujung lebar koklea kemudian mendeteksi suara bernada tinggi, sedangkan yang lebih dekat ke tengah mendeteksi suara bernada rendah.
- Saat sel-sel rambut bergerak, komponen seperti rambut yang sangat kecil (dikenal dengan stereocilia) yang bertengger di atas sel-sel rambut menabrak struktur dan lengkungan di atasnya. Ini menyebabkan stereocilia terbuka. Kemudian, bahan kimia masuk ke dalam sel dan menciptakan sinyal listrik.
- Saraf pendengaran kemudian membawa sinyal ini ke sistem saraf pusat (otak) dan mengubahnya menjadi suara yang kita kenal dan pahami.
Apa saja fungsi otak yang berhubungan dengan proses mendengar?

Ketika sinyal dari saraf pendengaran dibawa ke otak, otak melakukan fungsinya dengan menunjang kebutuhan Anda.
Dikutip dari World Health Organization, berikut berbagai fungsi otak yang berhubungan dengan proses mendengar.
1. Memblokir suara yang tidak diinginkan
Kemampuan otak yang satu inilah yang membuat Anda mampu mendengar dan melakukan komunikasi dengan jelas di ruangan ramai dan berisik.
Ini disebut juga dengan efek pesta koktail atau cocktail party effect.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan Anda dalam mendengar di ruangan yang ramai akan semakin berkurang.
Kemampuan tersebut akan bertambah buruk ketika Anda mengalami gangguan pendengaran atau penyakit telinga yang memengaruhi pendengaran.
2. Menentukan lokasi sumber suara
Setelah proses mendengar berlangsung, otak dapat membuat Anda menentukan sumber suara dengan cukup akurat.
Misalnya, Anda tahu dari mana arah suara datang, Anda tahu harus menoleh ke mana untuk mencari pembicara, Anda pun tahu di mana mencari pesawat terbang atau burung.
Ada saraf khusus yang menangani hal ini di sistem saraf pusat.
3. Menentukan suara nyala dan mati
Indra pendengaran Anda memiliki fungsi peringatan untuk segala jenis sinyal. Ada sel otak yang hanya menanggapi permulaan suara, sedangkan sel otak lainnya hanya menanggapi perubahan suara menjadi tidak aktif.
Misalnya, ketika seseorang menyalakan pendingin ruangan, Anda akan menyadarinya. Begitu pula ketika alat tersebut dimatikan.
4. Interaksi rangsangan suara dengan bagian otak lainnya
Rangsangan suara menghasilkan interaksi dengan bagian otak lain untuk memberikan respons yang sesuai.
Itu sebabnya, jika Anda mendengar alarm kebakaran, tubuh Anda akan secara otomatis bereaksi yang mengarah ke pelarian, jantung berdebar, dan kesiapan untuk segera bergerak.
Contoh lainnya adalah seorang ibu yang lebih merasa waspada ketika mendengar bayinya menangis, ketimbang orang lain.
Suara tertentu dapat membangkitkan amarah, kesenangan, atau lainnya. Singkatnya, sensasi yang dihasilkan dari proses mendengar bercampur dengan mekanisme tubuh dan menjadi sebuah kesatuan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar