backup og meta

Kenali Jenis dan Risiko yang Muncul dari Operasi Sinusitis

Kenali Jenis dan Risiko yang Muncul dari Operasi Sinusitis

Sinusitis adalah penyakit yang terjadi ketika rongga sinus mengalami peradangan akibat infeksi. Peradangan ini menimbulkan gejala-gejala yang tak nyaman seperti hidung tersumbat dan sakit kepala. Salah satu prosedur yang direkomendasikan untuk mengobati peradangan sinus yang berulang dan tak kunjung sembuh dengan obat-obatan adalah operasi sinusitis.

Apa itu operasi sinusitis?

Sinus merupakan rongga yang terletak tepat di belakang tulang dahi, hidung, pipi, serta mata Anda.

Rongga ini dapat mengalami peradangan dan pembengkakan akibat adanya infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, jamur, maupun virus.

Nah, operasi sinusitis adalah salah satu metode yang dilakukan untuk menghilangkan penyumbatan yang menghalangi sinus.

Umumnya, prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan beberapa gangguan hidung, seperti:

  • potongan tulang tipis,
  • membran mukosa,
  • polip hidung,
  • jaringan yang bengkak atau rusak, dan
  • tumor yang menutup saluran hidung atau sinus.

Kapan operasi sinusitis perlu dilakukan?

Sebelumnya, penting untuk ditekankan bahwa tidak semua kasus sinusitis memerlukan operasi.

Sebagian besar kasus sinusitis, terutama yang bersifat ringan dan akut dapat ditangani dengan menggunakan obat-obatan medis dan pengobatan sinusitis rumahan.

Lalu, kapan prosedur operasi perlu dilaksanakan? Biasanya, operasi harus dilakukan apabila gejala sinusitis terjadi secara berulang dalam setahun, atau berlangsung dalam waktu lama.

Kondisi ini biasanya disebut dengan sinusitis kronis, yaitu peradangan sinus yang terjadi lebih dari 12 minggu.

Selain itu, operasi juga perlu dijalankan apabila peradangan sinus berkaitan dengan adanya polip hidung.

Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada lapisan yang terletak di dalam saluran hidung dan sinus.

Polip yang berukuran besar bisa menyebabkan masalah pernapasan serius dan buruk untuk indera penciuman pengidapnya.

Selain itu, kondisi ini juga dapat menjadi penyebab sinusitis karena berisiko menimbulkan infeksi di dalam sinus.

Pembedahan juga bisa dilakukan saat terjadi masalah atau gangguan pada struktur hidung, seperti deviasi septum atau tulang hidung yang bengkok.

Kondisi ini bisa terjadi karena bawaan lahir atau cedera akibat kecelakaan.

Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum operasi sinusitis?

Sebelum menjalani operasi sinusitis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Menurut situs Texas Sinus Institute, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan seperti aspirin dan NSAID (ibuprofen atau naproxen) setidaknya 5 hari sebelum pelaksanaan operasi. Obat-obatan tersebut dapat meningkatkan risiko perdarahan selama operasi. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan apa saja yang sebaiknya dihindari sebelum operasi.
  • Anda juga dianjurkan untuk membilas hidung dan sinus dengan menggunakan semprotan air saline. Semprotan ini bisa Anda dapatkan di apotek atau Anda buat sendiri di rumah.
  • Tanyakan pada dokter secara mendalam mengenai apa saja manfaat dan risiko dari operasi sinusitis.
  • Pastikan ada seseorang yang akan mengantar dan menjemput Anda setelah operasi selesai. Anda kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk menyetir atau membawa kendaraan seusai prosedur operasi.

Jenis-jenis operasi untuk menangani sinusitis

Berikut beberapa jenis operasi sinusitis dalam dunia medis.

1. Bedah sinus endoskopi fungsional

Prosedur ini merupakan jenis pembedahan paling umum yang biasanya dilakukan. Operasi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut dengan endoskopi.

Endoskopi merupakan tabung serat optik dengan bentuk yang cukup tipis.

Alat ini dilengkapi dengan teleskop dan alat bedah tertentu yang nantinya dimasukkan ke dalam hidung untuk menghilangkan jaringan dan berbagai hal lainnya yang menyumbat sinus.

Dikarenakan prosedur ini dilakukan dengan memasukkan alat melalui lubang hidung, Anda tidak akan memiliki jaringan parut atau bekas luka yang terlihat seperti proses pembedahan pada umumnya.

Keuntungan dari prosedur ini adalah prosedur ini tidak invasif karena tidak membutuhkan pembedahan, prosedur ini jarang terjadi pengangkatan jaringan yang normal, dan sering dilakukan pada pasien rawat jalan.

2. Image-guided surgery

Prosedur yang satu ini dilakukan dengan menggunakan endoskopi dan bantuan gambar saat operasi untuk melihat kondisi di bagian dalam sinus yang bisa dilihat melalui CT scan di monitor.

Dengan begitu, dokter bisa melihat gambar secara tiga dimensi dan melihat dengan jelas bagian sinus yang tersumbat sehingga dapat mengangkatnya dengan akurat.

Umumnya, prosedur yang satu ini direkomendasikan untuk orang yang memiliki kondisi sinus cukup parah dan pernah mengalami operasi sebelumnya.

3. Operasi Caldwell-Luc

Prosedur yang satu ini termasuk kurang umum digunakan. Biasanya hanya digunakan saat ada pertumbuhan abnormal di rongga sinus.

Dibandingkan dengan kedua prosedur sebelumnya, operasi ini termasuk invasif karena melibatkan pembedahan yang sesungguhnya.

Operasi Caldwell-Luc bertujuan untuk menghilangkan pertumbuhan jaringan abnormal seperti tumor dan memperbaiki aliran sinus.

Caranya dengan menciptakan jalur antara hidung dan rongga di bawah mata yang disebut sinus maksilaris untuk membantu drainase lendir.

4. Operasi sinuplasti balon

Jika dokter tidak perlu mengangkat apapun dari sinus Anda, operasi sinuplasti balon ini mungkin yang akan dijadikan piihan.

Dokter akan memasukkan selang tipis ke dalam hidung yang ujungnya terdapat balon kecil. Balon ini membantu membersihkan lorong sehingga sinus dapat mengalirkan udara lebih baik lagi.

5. Operasi sinus terbuka

Operasi ini dilakukan untuk kondisi yang cukup parah dan rumit, misalnya sinusitis kronis. Operasi dilakukan dengan menyayat kulit yang menutupi sinus.

Setelah disayat, bagian sinus akan terlihat, jaringan yang bermasalah akan diangkat. Kemudian, sinus akan direkonstruksi kembali.

Proses pemulihan setelah operasi sinusitis

Setelah operasi sinusitis dijalankan, dokter akan memasukkan nasal packing ke dalam saluran hidung Anda. Fungsi dari nasal packing adalah untuk mengontrol perdarahan pasca-operasi.

Waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari operasi mungkin akan berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung pada kondisi kesehatan serta usia pasien.

Namun, sebagian besar orang tidak melaporkan adanya keluhan yang berarti setelah operasi selesai. Pasien pun bisa pulang ke rumah di hari yang sama dengan prosedur operasi.

Tergantung pada jenis operasi sinusitis yang dijalankan, Anda mungkin akan diberikan obat-obatan pereda nyeri, seperti kortikosteroid.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan Anda akan mengalami gejala-gejala seperti rasa tidak nyaman, lelah, hidung tersumbat, serta perdarahan dalam jumlah kecil.

Ikuti seluruh anjuran dan instruksi dari dokter Anda mengenai perawatan yang tepat selama masa pemulihan pasca-operasi, seperti menghindari mengeluarkan ingus atau lendir dari hidung terlalu keras.

Melakukan hal tersebut justru dapat mengakibatkan sinus Anda sulit untuk pulih setelah operasi.

Komplikasi dan risiko dari operasi sinusitis

Meskipun terbilang jarang, tetapi ada beberapa risiko yang bisa terjadi saat Anda melakukan prosedur ini, di antaranya berikut.

1. Perdarahan

Perdarahan biasanya terjadi 24 jam pertama setelah operasi sinusitis.

Namun, tidak menutup kemungkinan akan terjadi setelah berhari-hari bahkan berminggu-minggu setelah operasi.

Jika darah kemudian membeku pada pemisah tulang antara saluran hidung yang biasa disebut septum, kondisi tersebut perlu dihilangkan dengan prosedur pembedahan lainnya.

2. Komplikasi intrakranial

Septum atau lapisan tulang tipis di bagian atas hidung bisa rusak selama operasi berlangsung. Akibatnya, cairan otak dapat bocor ke hidung.

Dalam kasus yang cukup yang parah, kondisi ini bisa mengakibatkan infeksi pada lapisan otak seperti meningitis.

3. Kerusakan pada mata dan jaringan di sekitarnya

Karena sinus sangat dekat dengan mata, terkadang operasi bisa menyebabkan perdarahan di mata.

Kondisi ini biasanya terjadi saat lapisan tipis tulang yang memisahkan sinus dan mata mengalami kerusakan saat operasi berlangsung.

Robekan pada saluran air mata, kerusakan pada otot penggerak mata, hingga kebutaan bisa saja menjadi risiko dari operasi sinusitis.

4. Hilangnya indera penciuman

Setelah operasi, indera penciuman seharusnya membaik karena aliran udara sudah dipulihkan untuk kembali normal.

Namun, dalam beberapa kasus yang cukup jarang yang terjadi justru sebaliknya. Anda bisa mengalami kehilangan penciuman akibat pembengkakan yang muncul setelah operasi.

5. Masalah hidung lainnya

Operasi dapat mengakibatkan sejumlah kecil jaringan parut yang tidak terlihat yang menumpuk di saluran hidung.

Jika hal ini terjadi, maka Anda membutuhkan prosedur pembedahan lainnya untuk dapat menghilangkannya.

Selain berbagai masalah di atas, operasi sinus juga dapat mengubah suara seseorang dan juga mengakibatkan infeksi lainnya.

Selalu bicarakan dengan dokter mengenai langkah pengobatan sinusitis terbaik untuk mengatasi peradangan sinus yang Anda derita.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chronic sinusitis – Mayo Clinic. (2019). Retrieved October 12, 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-sinusitis/diagnosis-treatment/drc-20351667 

Endoscopic Sinus Surgery – Stanford Health Care. (n.d.). Retrieved October 12, 2020, from https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/e/endoscopic-sinus-surgery.html 

Sinus Surgery – Cleveland Clinic. (2019). Retrieved October 12, 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/15854-sinus-surgery-overview 

Functional Endoscopic Sinus Surgery – Texas Sinus Institute. (n.d.). Retrieved October 12, 2020, from https://med.uth.edu/orl/texas-sinus-institute/services/functional-endoscopic-sinus-surgery/ 

Sinusitis – ENT Health. (n.d.). Retrieved October 12, 2020, from https://www.enthealth.org/conditions/sinusitis/ 

Endoscopic Sinus Surgery – Johns Hopkins Medicine. (n.d.). Retrieved October 12, 2020, from https://www.hopkinsmedicine.org/otolaryngology/specialty_areas/sinus_center/procedures/endoscopic_sinus_surgery.html 

Sinus Surgery – University of Rochester Medical Center. (n.d.). Retrieved October 12, 2020, from https://www.urmc.rochester.edu/ear-nose-throat/sinus-surgery.aspx 

Sinus Infection – American College of Allergy, Asthma, and Immunology. (n.d.). Retrieved October 12, 2020, from https://acaai.org/allergies/types/sinus-infection 

Pundir, V., Pundir, J., Lancaster, G., Baer, S., Kirkland, P., Cornet, M., Lourijsen, E. S., Georgalas, C., & Fokkens, W. J. (2016). Role of corticosteroids in Functional Endoscopic Sinus Surgery–a systematic review and meta-analysis. Rhinology, 54(1), 3–19. https://doi.org/10.4193/Rhin15.079 

Michael, P., Farid, M., Kwok, M., & O’Leary, S. (2016). Routine nasal packing versus no nasal packing following functional endoscopic sinus surgery. The Cochrane Database of Systematic Reviews, 2016(9), CD011587. https://doi.org/10.1002/14651858.CD011587.pub2 

Hosemann, W., & Draf, C. (2013). Danger points, complications and medico-legal aspects in endoscopic sinus surgery. GMS current topics in otorhinolaryngology, head and neck surgery, 12, Doc06. https://doi.org/10.3205/cto000098 

Rimmer, J., Fokkens, W., Chong, L. Y., & Hopkins, C. (2014). Surgical versus medical interventions for chronic rhinosinusitis with nasal polyps. The Cochrane database of systematic reviews, (12), CD006991. https://doi.org/10.1002/14651858.CD006991.pub2 

Datta, R. K., Viswanatha, B., & Shree Harsha, M. (2016). Caldwell Luc Surgery: Revisited. Indian journal of otolaryngology and head and neck surgery : official publication of the Association of Otolaryngologists of India, 68(1), 90–93. https://doi.org/10.1007/s12070-015-0883-y

Versi Terbaru

29/07/2021

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Berbagai Penyebab Mimisan dari yang Ringan Hingga Serius

7 Komplikasi Sinusitis Jika Tak Segera Diobati


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 29/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan