Setiap ibu yang melahirkan pasti akan mengalami perdarahan setelah melahirkan yang dikenal dengan nama lochia. Mari simak pembahasan seputar darah yang keluar selama masa nifas dalam pembahasan di bawah ini.
Ciri-ciri lochia
Lochia adalah darah yang keluar dari vagina pascamelahirkan atau selama masa nifas. Kondisi ini bukan komplikasi persalinan, melainkan bagian dari proses pemulihan tubuh ibu.
Perdarahan lokia ini sebetulnya merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan rahim dari darah, cairan, dan jaringan yang terbentuk selama masa kehamilan.
Proses ini merupakan hal yang normal dan akan berlangsung selama beberapa minggu setelah persalinan, baik melahirkan normal maupun operasi caesar.
Anda mungkin dapat merasakan darah lokia mirip dengan darah menstruasi. Namun, kedua hal ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam warna, volume, dan durasi keluarnya.
Dilansir dari Cleveland Clinic, ciri-ciri lochia setelah melahirkan bisa dibedakan dalam beberapa tahapan seperti berikut ini.
- Lochia rubra: terjadi pada hari pertama hingga ke-4 pascamelahirkan. Darah berwarna merah terang hingga merah gelap dengan konsistensi yang kental karena mengandung darah, lendir,dan sisa jaringan kehamilan.
- Lochia serosa: terjadi pada hari ke-4 hingga ke-12 setelah persalinan. Darah berubah warna menjadi merah muda atau kecokelatan yang menandakan berkurangnya kadar darah serta lebih banyaknya sel darah putih serta cairan dari leher rahim (serviks).
- Lochia alba: terjadi pada hari ke-12 hingga enam minggu setelah melahirkan. Cairan ini berubah warna menjadi putih kekuningan atau bening dengan sedikit atau tidak ada darah sama sekali. Hal ini menandakan rahim hampir pulih sepenuhnya.
Penyebab keluarnya lokia setelah melahirkan
Lokia merupakan bagian dari proses alami tubuh dalam membersihkan rahim pascapersalinan.
Rahim akan mengalami kontraksi selama masa nifas untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan di dalamnya. Proses ini juga membantu rahim untuk kembali ke ukuran normal.
Secara umum, lochia terdiri dari:
- darah,
- jaringan rahim dan plasenta,
- cairan ketuban,
- lendir serviks,
- sel darah putih, serta
- bakteri atau mikroorganisme lainnya.
Darah lokia akan keluar dalam bentuk gumpalan maupun aliran normal mirip darah yang keluar saat menstruasi.
Bau dari lochia ini seperti darah pada umumnya. Sebagian orang mungkin menggambarkannya sebagai bau tidak sedap, apek, mirip logam, atau amis selayaknya bau darah.
Kontraksi rahim mungkin bisa menimbulkan kram perut ringan. Terlebih, hormon oksitosin yang dilepaskan saat ibu menyusui akan meningkatkan intensitas kontraksi.
Ibu yang melahirkan normal maupun melalui operasi caesar sama-sama akan merasakan lokia.
Namun, bila Anda menjalani operasi caesar, darah lokia mungkin akan lebih sedikit keluar pada 24 jam pertama setelah melahirkan.
Cara mengatasi lochia saat masa nifas
Lochia adalah proses alami yang tidak bisa dihentikan atau dipercepat. Namun, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat kondisi ini.
1. Menggunakan pembalut khusus
Pastikan Anda menggunakan pembalut nifas yang memiliki daya serap tinggi. Hindari memakai tampon karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
Gantilah pembalut setiap 2–4 jam, terutama saat aliran darah sedang deras-derasnya pada hari ke-3 hingga ke-4 pascapersalinan, untuk menjaga kebersihan area kewanitaan.
2. Menjaga kebersihan area kewanitaan
Cuci area intim dengan air hangat setiap selesai buang air kecil atau buang air besar. Gunakan sabun lembut yang bebas pewangi agar tidak mengiritasi vagina.
Kemudian, keringkan area tersebut dengan lembut sebelum Anda mengenakan pakaian dalam.
3. Istirahat yang cukup
Hindari aktivitas fisik, seperti melakukan pekerjaan rumah yang berat. Istirahat yang cukup akan mendukung perawatan setelah melahirkan dan mengurangi risiko perdarahan berlebihan.
4. Menyusui secara teratur
Menyusui bisa membantu rahim berkontraksi lebih cepat sehingga lochia lebih cepat berkurang.
Hormon oksitosin yang dilepaskan saat menyusui akan mendukung involusi, yakni proses rahim menyusut kembali ke ukuran sebelum hamil.
Kapan ibu nifas harus periksa ke dokter?
Berbeda dari perdarahan postpartum, lokia adalah kondisi yang normal terjadi pada masa nifas.
Perdarahan postpartum dapat terjadi akibat rahim tidak berkontraksi dengan baik (atonia uteri), Trauma pada jalan lahir, hingga gangguan pembekuan darah.
Segera periksakan diri Anda dengan dokter bila mengalami tanda dan gejala berikut ini.
- Darah nifas berbau busuk atau tidak sedap.
- Perdarahan tiba-tiba menjadi berat sehingga harus mengganti lebih dari satu pembalut dalam satu jam.
- Muncul gumpalan-gumpalan darah yang lebih besar dari uang receh.
- Lochia kembali berwarna merah terang setelah sebelumnya sempat berkurang.
- Demam dan nyeri perut yang intens, terutama di bagian bawah sebelah kiri atau kanan.
- Merasa pusing disertai dengan detak jantung yang tidak beraturan.
Dengan memahami lochia dan cara mengatasinya, ibu nifas mampu menjalani masa pemulihan setelah melahirkan dengan lebih tenang dan nyaman.
Jangan tunda untuk memeriksakan diri dengan dokter ketika Anda merasakan gejala yang tidak biasa dari keluarnya darah nifas tersebut.
Kesimpulan
- Lochia adalah darah yang keluar secara alami setelah melahirkan untuk membersihkan rahim dari sisa darah, cairan, dan jaringan kehamilan.
- Kondisi ini berlangsung selama masa nifas, terhitung sejak melahirkan hingga 6 minggu atau 42 hari setelahnya.
- Kenakan pembalut khusus, jaga kebersihan area kewanitaan, istirahat cukup, serta aktif menyusui, dapat mengurangi ketidaknyamanan akibat keluarnya darah nifas.
[embed-health-tool-due-date]