Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis (TV). Infeksi ini tidak fatal, tetapi dapat memicu komplikasi. Gejala trikomoniasis pada pria dan wanita bisa berbeda. Ketahui selengkapnya!
Gejala trikomoniasis pada wanita
Trikomoniasis yang menginfeksi tubuh sering kali tidak menunjukkan gejala. Center For Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa hanya 30% orang dengan trikomoniasis merasakan adanya gejala.
Pada wanita, gejala umumnya akan muncul pada hari ke-5 hingga ke-28 setelah terinfeksi.
Meski demikian, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi parasit ini sehingga tidak melakukan perawatan apa pun.
Namun, secara umum gejala yang dapat muncul saat wanita terkena penyakit trikomoniasis, di antaranya sebagai berikut.
1. Keputihan yang tidak biasa
Salah satu gejala trikomoniasis pada wanita adalah keputihan yang tidak seperti biasanya.
Warna keputihan dapat berupa kekuningan, kehijauan, abu-abu, dan munculnya bercak darah. Cairan keputihan juga biasanya berbau busuk.
2. Vagina gatal
Vagina gatal juga dapat dialami oleh wanita dengan trikomoniasis. Gejala ini dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman
Rasa gatal ini dapat menyebar luas ke area labia. Bahkan, terkadang dapat menyebabkan rasa gatal hingga ke bagian dalam paha.
3. Vagina berbau
Gejala lain dari trikomoniasis yang perlu diwaspadai wanita adalah bau tak sedap yang berasal dari vagina.
Vagina bau akibat infeksi trikomoniasis biasanya berkisar dari yang ringan sampai kuat. Bau yang timbul akan tercium seperti bau amis dan busuk.
4. Bengkak dan munculnya bercak merah pada vagina
Gejala lainnya yang mungkin dapat muncul saat seseorang terkena trikomoniasis adalah bengkak pada area vagina.
Selain itu, penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa munculnya bercak merah pada dinding vagina dan serviks (leher rahim).
5. Nyeri perut bagian bawah
Penyakit ini juga dapat menyebabkan sakit perut, tepatnya pada perut bagian bawah.
Namun, mengutip Women Health, rasa sakit pada perut ini termasuk gejala yang jarang terjadi. Rasa nyeri ini umumnya dapat mereda dengan cepat setelah menjalani perawatan dengan dokter.
Apa saja gejala trikomoniasis pada pria?
Tidak berbeda jauh dengan wanita, gejala penyakit ini juga sering kali tidak terdeteksi pada pasien pria.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti mengapa penyakit menular seksual ini tidak menimbulkan gejala pada sebagian orang. Ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari sistem kekebalan tubuh hingga usia pasien.
Pada pria, gejala penyakit ini umumnya muncul pada hari ke-3 hingga hari ke 28 setelah terinfeksi. Berikut ini gejala trikomoniasis pada pria.
1. Rasa sakit saat buang air kecil atau ejakulasi
Trikomoniasis dapat menyerang uretra, yakni saluran yang berfungsi untuk mengalirkan urine dari kandung kemih.
Penderita mungkin akan mengalami rasa sakit saat buang kecil serta timbulnya keinginan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya.
Selain itu, uretra merupakan tempat keluarnya sperma, sehingga seringkali rasa sakit ini juga muncul saat ejakulasi.
2. Keluar cairan tidak biasa dari penis
Trikomoniasis juga dapat menimbulkan gejala berupa keluarnya cairan tidak biasa dari penis.
Cairan ini berbeda dengan cairan bening yang mungkin Anda keluarkan saat mengalami pra-ejakulasi.
Cairan tidak biasa yang keluar dari penis biasanya berwarna keruh atau putih.
3. Gatal dan iritasi pada penis
Pada pria, penyakit ini juga dapat menyebabkan munculnya rasa gatal pada bagian dalam penis.
Selain itu, penis biasanya dapat mengalami iritasi, bengkak, dan kemerahan.
Deteksi dini adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit trikomoniasis berkembang lebih parah.
Jangan panik apabila Anda didiagnosis mengalami penyakit ini. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan trikomoniasis.
Seperti penyakit kelamin lain, trikomoniasis bisa dicegah dengan tidak bergonta-ganti pasangan seks. Pastikan Anda juga selalu memakai kondom saat berhubungan seks agar terhindar dari penyakit kelamin.
[embed-health-tool-ovulation]