backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Tips Sukses Malam Pertama untuk Para Wanita

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 15/12/2020

    5 Tips Sukses Malam Pertama untuk Para Wanita

    Malam pertama adalah hal yang paling dinanti bagi setiap pasangan yang baru menikah. Namun kenyataannya, tidak sedikit wanita yang merasa takut dan khawatir karena menganggap berhubungan intim pertama kalinya pasti akan terasa sakit. Padahal, tidak harus selalu demikian. Hubungan intim dijamin bisa berjalan mulus tanpa hambatan kalau Anda baca dulu tips malam pertama berikut ini.

    Malam pertama tidak harus sakit!

    Malam pertama tidak harus terasa sakit, apalagi sampai berdarah deras, seperti banyak orang bilang. Berhubungan seks pertama kalinya mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman, menimbulkan sensasi sesak seperti sedikit ditekan. Namun, seks (baik yang pertama kalinya maupun untuk keseratus kalinya) tidak seharusnya menyebabkan rasa sakit yang berlebihan.

    Begitu pula dengan perdarahan. Bagi kebanyakan wanita, seks pertama mungkin dapat merobek selaput daranya sehingga menyebabkan keluarnya sedikit bercak darah selama dan setelah seks. Ada pula wanita yang tidak berdarah sama sekali karena selaputnya tidak robek. Yang mana pun adalah wajar, asalkan tidak berdarah deras seperti saat haid.

    Dalam banyak kasus, rasa sakit saat berhubungan seks adalah perwujudan dari efek stres psikologis akibat rasa takut dan cemas menghadapi malam pertama. Bila Anda memikirkan rasa sakitnya terus menerus, sugesti sakit kemungkinan besar akan menjadi kenyataan.

    Anda juga dapat merasa nyeri saat berhubungan intim pertama kalinya jika vagina Anda tidak cukup “basah” karena kurang pelumas. Baik itu dari pelumas vagina alami karena kurang terangsang atau tidak dibantu dengan pelumas seks pasaran.

    Tips malam pertama agar lancar dan romantis tanpa rasa sakit

    1. Ke salon buat perawatan tubuh

    Menjelang hari pernikahan dan malam pertama, ada baiknya Anda menyempatkan diri ke salon atau tempat kecantikan lainnya yang menyediakan paket perawatan pranikah dari kepala hingga ujung kaki.

    Merawat diri dengan melakukan waxing dan lulur akan membuat tubuh lebih bersih, wangi, dan lebih terawat. Kebersihan vagina bisa jadi salah satu faktor yang membangkitkan kepercayaan diri Anda saat malam pertama, lho!

    2. Pakai lingerie seksi

    Tips malam pertama yang ini sebetulnya tidak wajib, tapi apa salahnya, sih, memanjakan diri sendiri (dan mata pasangan) dengan balutan lingerie yang seksi?

    Momen malam pertama tentu akan jadi lebih menggoda dan tak terlupakan apabila Anda mengenakan lingerie yang bisa membuat Anda tampil beda, percaya diri, dan merasa seksi di atas ranjang

    Tetapi ingat, jangan gunakan lingerie atau pakaian dalam yang desainnya terlalu rumit. Misalnya banyak ornamen simpul menggunakan tali yang malah akan menyulitkan untuk dilepas.

    3. Siapkan pelumas

    Jika foreplay dirasa kurang cukup mempan membuat wanita “basah’, ada baiknya Anda tetap siap sedia botol pelumas seks dari awal. Apalagi jika Anda masih merasa tegang atau tidak rileks sehingga vagina ogah-ogahan mengeluarkan cairan pelumas alaminya.

    Tidak ada salahnya memakai pelumas seks di malam pertama Anda berdua agar memuluskan jalannya penetrasi. Pilih produk pelumas berbasis air yang minim risiko alergi. Pilih juga pelumas yang aman buat vagina.

    4. Pemanasan dulu

    Pemanasan di sini maksudnya bukan peregangan tubuh ala senam SKJ bersama ibu-ibu PKK di akhir pekan, lho! (Meski tidak ada salahnya juga, sih.)

    Pemanasan yang dimaksud adalah foreplay sebelum seks untuk mempersiapkan tubuh Anda menerima penetrasi penis. Foreplay adalah waktu yang tepat untuk lebih mengenal, memahami, dan mencintai seluk-beluk tubuh masing-masing pasangan, juga untuk belajar apa yang satu sama lain sukai dalam hal rangsangan seksual.

    Foreplay bisa dimulai dengan rayuan gombal atau kata-kata nakal yang membuat pasangan bergairah, atau juga bisa lewat keintiman fisik seperti pelukan, ciuman, belaian, cupangan, hingga seks oral.

    Foreplay adalah cara yang paling baik untuk membuat wanita cepat “basah’. Sebaiknya habiskan waktu 10-15 untuk pemanasan dulu di atas ranjang sebelum beranjak ke babak berikutnya. Intinya, fokuskan dulu pada momen intim yang tercipta khusus buat Anda berdua.

    5. Cari posisi yang paling enak

    Ada 1001 variasi posisi seks yang bisa Anda coba dengan pasangan. Namun jika ini adalah kali pertama Anda berdua, tidak ada salahnya untuk bercinta dengan posisi paling standar, yaitu misionaris.

    Posisi klasik ini dilakukan dengan cara wanita berbaring telentang dengan membuka kedua kaki dan sedikit menekuk lutut, sementara pria berada di atas wanita.

    Posisi misionaris akan terasa lebih asyik jika kedua kaki Anda dikaitkan melingkar di pinggul atau punggung pria agar penetrasinya lebih mudah merangsang klitoris. Tidak cuma itu. Posisi ini juga masih memungkinkan buat Anda berdua saling membelai mesra dan mengeksplorasi tubuh satu sama lain.

    Saat akan penetrasi, baiknya katakan pada pasangan untuk masuk pelan-pelan dulu untuk memberi waktu bagi tubuh Anda beradaptasi dengan dorongan penis. Bila perlu, tuntun penis dengan tangan sendiri ke dalam vagina agar anda bisa mengatur kecepatan dan kedalaman penetrasinya.

    Setelahnya, jangan lupa bersih-bersih!

    Setelah selesai bercinta, ingatkan pasangan untuk jangan langsung tidur. Sempatkan waktu untuk saling bermanja-manjaan dengan kelonan sambil membelai dan berciuman untuk menguatkan ikatan batin, barulah setelahnya sama-sama beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh.

    Buang air kecil setelah seks adalah tips malam pertama yang penting bagi wanita untuk terhindar dari risiko infeksi saluran kencing (ISK). Setelah itu, basuhlah vagina dan keringkan dengan baik. Hal yang sama juga berlaku buat pria agar terhindar dari risiko ISK. Baca cara membersihkan penis yang benar di sini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 15/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan