Masturbasi masih saja menjadi salah satu topik yang amat tabu untuk dibicarakan blak-blakan di tengah masyarakat modern. Pada akhirnya, banyak kesalahpahaman dan mitos yang berseliweran tentang masturbasi. Masih sering dengar, kan, kalau katanya masturbasi bikin lutut kopong — padahal sudah terbukti salah? Bagaimana dengan bisik tetangga yang bilang masturbasi bikin rambut rontok? Simak penjelasan medisnya berikut ini.
Apa yang kita lakukan saat masturbasi?
Masturbasi atau onani adalah aktivitas seksual yang dilakukan seorang diri dengan merangsang organ intim atau area sensitif pakai tangan sendiri (bisa pakai bala bantuan mainan seks juga) untuk mendapatkan kepuasan seksual bagi diri sendiri.
Pria onani memainkan penis, buah zakar, maupun anus. Sebaliknya, rangsangan selama masturbasi pada wanita lebih ditujukan pada payudara, klitoris, dan vagina.
Masturbasi umumnya dilakukan sambil membayangkan adegan atau imajinasi yang erotis. Tak jarang juga orang-orang bermasturbasi sambil menonton film porno.
Benarkah masturbasi bikin rambut rontok?
Jawabannya tidak, masturbasi tidak membuat rambut Anda rontok. Beberapa penelitian kecil menunjukkan adanya kaitan peningkatan kadar hormon androgen dihydrotestosterone (DHT), hormon pemicu kebotakan, yang diubah dari hormon testosteron hasil dari rangsangan masturbasi. Peningkatan DHT memang berperan menyebabkan rambut lebih rontok, tapi masturbasi tidak ditemukan menjadi penyebab tunggal dari peningkatan tersebut.
Teori lainnya mengatakan bahwa masturbasi mengurasi ketersediaan protein dalam tubuh karena disalurkan lewat air mani yang keluar saat ejakulasi. Rambut terbuat dari protein khusus yang disebut keratin, dan air mani memang mengandung protein. Akan tetapi, teori ini tidak bisa dijadikan bukti kuat karena protein yang dikeluarkan saat ejakulasi tidak cukup banyak untuk dapat berefek besar pada kerontokan rambut.
Singkat cerita, tidak ada bukti ilmiah medis kuat untuk mendukung mitos yang bilang masturbasi bikin rambut rontok. Rambut rontok pada umumnya disebabkan oleh kondisi yang disebut sebagai telogen effluvium (TE). Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Penuaan alami
- Stres fisik dan mental
- Kehamilan
- Penurunan berat badan yang drastis
- Demam tinggi
- Operasi
- Proses penyembuhan dari sakit, terutama apabila disertai demam tinggi
- Berhenti menggunakan pil KB
- Terlalu banyak mengonsumsi vitamin A
- Kekurangan protein
- Anemia
- Kekurangan vitamin B
- Sedang dalam masa pengobatan penyakit autoimun
- Perubahan hormon
Rambut rontok akibat telogen effluvium bersifat sementara, dan bisa sembuh biasanya dalam waktu 6 hingga 9 bulan setelah Anda terlepas dari faktor pemicunya.
Namun jika jumlah kerontokan rambut yang Anda alami sangat banyak di luar batas wajar, lebih dari 100 helai per hari, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter. Rambut rontok parah tidak disebabkan oleh masturbasi, melainkan mungkin disebabkan oleh penyakit autoimun seperti alopecia areata, lupus, hingga sindrom ovarium polikistik (PCOS).
[embed-health-tool-ovulation]