Guma sifilis merupakan bentuk komplikasi dari penyakit sifilis yang tidak diobati. Kondisi ini ditandai dengan munculnya lesi di tubuh yang dapat berdampak serius bagi kesehatan. Ketahui lebih lanjut seputar guma sifilis, mulai dari gejala dan pengobatannya.
Apa itu guma sifilis?
Guma sifilis, atau disebut juga dengan syphilitic gumma, adalah benjolan atau luka kronis yang muncul sebagai salah satu komplikasi penyakit sifilis stadium lanjut (sifilis tersier).
Luka atau benjolan ini terbentuk akibat reaksi peradangan kronis karena infeksi bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan sifilis.
Syphilitic gumma muncul bertahun-tahun setelah infeksi sifilis stadium primer yang tidak segera diobati.
Mengutip studi dalam jurnal Emerging Infectious Disease, guma sifilis biasanya muncul dalam rentang waktu 1 – 46 tahun setelah sifilis stadium kedua sembuh.
Namun, kebanyakan orang mengalami Syphilitic gumma dalam waktu 15 tahun setelah infeksi awal.
Karena muncul bertahun-tahun setelah infeksi, banyak orang yang tidak menyadari bahwa terbentuknya guma diakibatkan oleh penyakit sifilis.
Oleh sebab itu, pemeriksaan medis sangat penting untuk memastikan diagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Syphilitic gumma merupakan bentuk komplikasi langka dari penyakit sifilis yang muncul pada tahap tersier atau sifilis stadium akhir.
Meski jarang terjadi, kondisi ini tetap perlu mendapatkan perhatian karena dapat memicu kerusakan serius pada organ tubuh jika tidak ditangani.
Deteksi dini dan pengobatan sifilis di tahap awal merupakan kunci untuk mencegah komplikasi ini.
Tanda dan gejala guma sifilis
Gejala syphilitic gumma dapat muncul bertahun-tahun setelah infeksi awal. Lesi ini bersifat destruktif dan dapat muncul di berbagai jaringan tubuh seperti kulit, tulang belakang, otak, jantung, hati, atau genital.
Mengutip DermNet, guma sifilis biasanya ditandai dengan munculnya benjolan keras yang dibagian tengahnya terdapat jaringan mati seperti lubang yang disebut dengan necrosis.
Jika guma muncul di kulit, biasanya tidak terasa sakit. Namun, bila guma muncul di tulang, luka ini bisa memicu rasa sakit yang dalam, menusuk, dan semakin parah pada malam hari.
Meski tidak menular seperti sifilis tahap primer atau sekunder, syphilitic gumma berpotensi menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh jika tidak segera ditangani.
Kapan harus pergi ke dokter?
Jika Anda merasakan benjolan atau luka tidak biasa dan pernah memiliki riwayat sifilis, ada baiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebelum kondisi bertambah parah.
Penyebab guma sifilis
Penyebab utama guma sifilis adalah infeksi kronis dari bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan penyakit sifilis.
Syphilitic gumma umumnya muncul bertahun-tahun setelah infeksi awal sifilis yang tidak diobati. Hal ini mungkin terjadi karena beberapa orang tidak menyadari gejalanya.
Pasalnya, gejala sifilis, khususnya pada tahap primer dan sekunder dapat bersifat ringan dan bisa hilang dengan sendirinya.
Akibatnya, infeksi sifilis terus berlanjut selama bertahun-tahun tanpa pengobatan hingga mencapai tahap tersier atau stadium akhir.
Pada tahap ini, sistem imun tubuh bereaksi terhadap keberadaan bakteri dan memicu peradangan kronis yang akhirnya membentuk guma pada jaringan tubuh.