Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Ada berbagai jenis kontrasepsi, masing-masing dengan manfaat dan kekurangannya. Bila Anda sedang memantapkan niat untuk pakai KB, sebenarnya kapan waktu yang paling tepat untuk memulainya? Ulasan berikut mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan Anda.
Kapan waktu yang tepat untuk mulai pakai KB
Jika berbicara tentang waktu yang tepat untuk mulai pakai KB, setiap orang pasti punya jawabannya masing-masing.
Hal ini karena setiap orang mempunyai kesiapan waktu yang berbeda-beda, tergantung dari banyak faktor yang dipertimbangkannya.
1. Jika Anda benar-benar yakin tidak mau punya anak
Memiliki dan membesarkan anak bukanlah pekerjaan yang mudah. Memiliki anak akan membawa sejumlah perubahan dan tanggung jawab besar dalam hidup Anda.
Pada akhirnya, keputusan memiliki anak atau tidak adalah pilihan dari individu yang merdeka. Hal mana pun yang Anda pilih, keputusan itu adalah serius dan tak boleh dilakukan asal-asalan.
Beberapa wanita mulai pakai KB sejak dini karena sudah yakin bahwa dirinya tidak mau punya anak, terlepas dari apapun alasannya.
Jika Anda benar-benar yakin tidak mau memiliki anak (untuk sementara ini atau selamanya), Anda bisa langsung pakai KB mulai sejak sebelum atau segera setelah aktif berhubungan seksual.
Beberapa wanita juga mulai pakai KB segera setelah mereka aktif berhubungan seksual untuk mencegah kebobolan hamil dengan alasan yang salah.
2. Tidak ingin punya anak lagi
Beberapa wanita ingin punya anak, tapi tidak ingin punya anak banyak.
Keputusannya untuk punya “satu anak cukup’ atau “dua anak cukup’ mungkin didasari oleh faktor-faktor seperti keuangan, usia, emosional, dan kondisi fisik dirinya serta pasangan. Tidak ada yang aneh dengan hal ini.
Pemakaian KB di antara kehamilan juga dapat membantu mengulur waktu demi mempersiapkan diri jika Anda berencana punya anak lagi, tapi tidak dalam waktu dekat.
Jadi, jika Anda tidak ingin hamil lagi setelah melahirkan, sebaiknya Anda mulai mempertimbangkan untuk mulai pakai KB.
Waktu mulainya bisa berbeda-beda setiap wanita. Akan tetapi umumnya Anda sudah bisa menggunakan alat KB dari tiga minggu atau empat minggu setelah melahirkan.
Ini juga tergantung dari alat KB yang ingin Anda pakai setelah melahirkan.
Kontrasepsi seperti pil KB kombinasi, cincin vagina, dan koyo bisa mulai digunakan 21 hari setelah melahirkan jika Anda tidak menyusui bayi.
KB suntik, diafragma, atau kap serviks bisa digunakan setelah 6 minggu sejak melahirkan. Sementara itu, KB spiral (IUD/AKDR) idealnya dipasang segera setelah melahirkan.
Menurut Ns. Nur Meity S.A, S.Kep, penggunaan suntik KB, susuk KB, atau pil progestin (mini pil) bisa digunakan tanpa mengganggu produksi ASI.
3. Punya kondisi kesehatan atau penyakit tertentu
Selain berfungsi sebagai pencegah kehamilan, kontrasepsi hormon dapat digunakan sebagai metode perawatan untuk kondisi kesehatan atau penyakit tertentu.
Beberapa masalah kesehatan yang bisa diatasi dengan pemakaian KB, termasuk:
- Endometriosis (penebalan jaringan dinding rahim yang tidak normal)
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Nyeri menstruasi parah (dismenore)
- Perdarahan menstruasi berat
- Menstruasi tidak teratur
- Gejala PMS berat
- Gejala perimenopause dan menopause
- Ketidakseimbangan hormon
- Jerawat
- dan lain sebagainya
Penggunaan KB juga dapat menurunkan risiko wanita terhadap beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar dan kanker ovarium.
Jika Anda sedang mempertimbangkan menggunakan KB terkait masalah-masalah kesehatan di atas, konsultasikan terlebih dulu seputar kondisi kesehatan dan kekhawatiran Anda dengan dokter.
Jika Anda positif terdiagnosis salah satu kondisi di atas, dokter dapat menganjurkan pemakaian KB.
Begitu Anda diresepkan KB dokter, maka saat itu pula Anda harus segera menggunakannya.
Gunakan pil tersebut sesuai dosis dan bila keluhan efek samping muncul, segera laporkan untuk mendapatkan pengobatan alternatif lainnya.
Beberapa wanita tidak boleh pakai KB
Jadi, waktu yang tepat untuk KB sepenuhnya ada pada keputusan Anda pribadi dan pasangan. Namun Anda tetap perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Sebab, ada beberapa kondisi pada wanita yang tidak diperkenankan untuk mengikuti program KB dengan pil KB, seperti:
- Memiliki riwayat penyakit jantung
- Berisiko terhadap penggumpalan darah
- Memiliki penyakit kanker payudara atau kanker rahim
- Mengalami perdarahan pada vagina yang tidak dapat dijelaskan
- Usia di atas 35 tahun dan memiliki kebiasaan merokok
[embed-health-tool-ovulation]