Beberapa wanita rutin minum pil KB untuk mencegah kehamilan. Namun, sebagian besar wanita sering mengeluh mual setelah minum pil KB. Kenapa? Simak jawaban yang membantu Anda memahami lebih baik efek samping ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Beberapa wanita rutin minum pil KB untuk mencegah kehamilan. Namun, sebagian besar wanita sering mengeluh mual setelah minum pil KB. Kenapa? Simak jawaban yang membantu Anda memahami lebih baik efek samping ini.
Mual setelah minum pil KB adalah salah satu efek samping yang paling umum terjadi. Ini karena pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron. Dua hormon tersebut bertugas untuk mencegah terjadinya ovulasi dan pembuahan.
Peningkatan hormon estrogen akibat mengkonsumsi pil KB dapat melukai lapisan lambung, sehingga memicu gejala mual.
Keluhan ini umumnya terjadi pada 2 sampai 3 bulan pertama minum pil KB karena tubuh Anda masih menyesuaikan diri dengan tambahan hormon tersebut.
Biasanya, rasa mual ini bukan pertanda efek samping yang serius dan biasanya akan menghilang dalam beberapa hari.
Mual juga akan berkurang jika Anda meminum pil KB setelah makan atau sebelum tidur. Selain pil KB, penggunaan koyo KB dapat memberikan efek samping yang serupa.
Minum pil KB memang dapat menyebabkan mual. Akan tetapi, rasa mual ini tidak selalu berarti Anda harus segera pergi ke dokter saat itu juga.
Hal ini wajar dan normal dialami sebagai efek samping jangka pendek. Sebelum pergi ke dokter, berikut ini cara mengatasi mual yang bisa Anda coba.
Sebaiknya, hindari minum pil KB saat perut kosong. Asam lambung yang naik dapat berinteraksi dengan hormon estrogen dari pil KB dan memperparah rasa mual.
Oleh karena itu, usahakan untuk makan terlebih dahulu untuk mencegah mual. Makanlah sepotong buah, roti, atau crackers untuk mengganjal perut.
Menghirup minyak peppermint juga bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu mengatasi rasa mual setelah minum pil KB.
Studi dalam Journal of Perianesthesia Nursing mengungkapkan bahwa peppermint aromatherapy dapat membantu untuk mengurangi gejala mual karena memiliki efek yang menenangkan bagi tubuh.
Minum teh jahe atau mengisap permen jahe dapat membantu meringankan mual. Bagi Anda yang tidak kuat dengan pedasnya jahe, Anda bisa mengonsumsi sup hangat untuk meredakan mualnya.
Sebaiknya hindari konsumsi makanan yang berminyak atau digoreng untuk sementara waktu. Kandungan lemaknya justru dapat memperparah mual.
Mengatur napas juga dapat menjadi salah satu cara mengatasi rasa mual. Ketika Anda merasa mual, tariklah nafas dalam-dalam melalui hidung selama 3 detik.
Kemudian, tahan napas selama tiga detik, dan hembuskan melalui melalui mulut dalam tiga hitungan. Ulangi teknik pernapasan ini sebanyak 3 kali hingga rasa mual berkurang.
Menghirup minyak lemon juga diketahui dapat membantu untuk meredakan rasa mual setelah minum pil KB.
Hal ini karena aroma lemon yang segar dapat membuat tubuh merasa rileks dan nyaman, sehingga rasa mual dapat berkurang.
Bila rasa mual setelah tak kunjung hilang atau bahkan makin parah selama tiga bulan lebih, sudah saatnya bagi Anda untuk periksa ke dokter.
Dokter mungkin akan menyarankan pil KB merek lain dengan dosis yang lebih rendah untuk membantu meringankan efek sampingnya.
Jangan buru-buru cemas dulu bahwa Anda akan rentan hamil setelah berhenti minum pil KB pada dosis biasa. Pil KB dosis rendah tetap bisa mencegah kehamilan.
Pil KB adalah salah satu metode pencegahan kehamilan yang paling efektif. Jika digunakan sesuai aturan pakai dan diminum teratur tanpa pernah terlewat sekalipun, efektivitas pil kontrasepsi dilaporkan mencapai 99 persen.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar