IUD (Intrauterine device) alias KB spiral adalah alat kontrasepsi yang banyak diminati wanita Indonesia karena efektif dan cara pasang IUD tergolong mudah. Tergantung dari jenis yang Anda ingin pasang, IUD bisa bertahan 3 hingga 10 tahun untuk mencegah kehamilan. Namun, sebaiknya ketahui dulu efek samping IUD atau KB spiral yang mungkin terjadi sebelum Anda mantap memutuskan untuk memakainya.
Apa saja efek samping IUD?
Sama seperti alat kontrasepsi lainnya, KB IUD (jenis IUD hormon atau tembaga) hadir dengan berbagai kekurangan dan kelebihan IUD. Tak lupa, kadang juga timbul satu atau lebih efek samping yang menyertai pemakaian KB spiral ini, antara lain:
1. Rasa nyeri saat pemasangan IUD
Salah satu efek samping penggunaan KB spiral adalah rasa nyeri yang terasa saat pemasangan IUD. Meski tidak semua wanita mengalami hal ini, tapi kondisi ini adalah salah satu efek samping yang mungkin terjadi.
Biasanya, rasa sakit ini tidak bertahan dalam waktu yang lama, maka itu Anda tidak perlu risau. Bahkan, rasa sakit ini mungkin hanya akan bertahan beberapa saat saja. Meski begitu, Anda mungkin butuh didampingi oleh orang lain saat menjalani proses ini. Pasalnya, Anda mungkin tidak bisa pulang sendiri jika mengalami rasa nyeri atau sakit.
2. Menstruasi tidak teratur
Efek samping lain yang mungkin terjadi saat Anda menggunakan IUD adalah siklus menstruasi yang berubah menjadi tidak teratur. Biasanya, siklus menstruasi yang tidak teratur bergantung pada jenis KB spiral yang digunakan. Apalagi, mengingat bahwa terdapat dua jenis IUD yang bisa Anda gunakan.
Sebagai contoh, jika Anda menggunakan KB spiral hormonal, biasanya Anda akan mengalami perdarahan ringan tapi dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Sementara itu, saat Anda menggunakan KB spiral nonhormonal, Anda mungkin mengalami perdarahan yang lebih berat.
3. Kram perut setelah pemasangan IUD
Efek samping lain yang juga bisa Anda alami setelah menggunakan IUD adalah kram perut. Ya, Anda sangat mungkin mengalami sakit atau kram pada area perut setelah KB spiral dipasang di rahim Anda. Kram perut ini juga bisa muncul saat Anda sedang menstruasi.
Namun, rasa kram perut yang Anda rasakan ini mungkin sedikit berbeda dengan kram atau nyeri yang biasa Anda rasakan saat sedang haid. Maka itu, saat Anda mengalami kram perut yang tidak wajar, Anda mungkin perlu memeriksakan benang KB spiral ini atau berkonsultasi dengan dokter.
4. Timbul bercak perdarahan
Jika Anda mengalami bercak perdarahan setelah pemasangan KB spiral, Anda tidak perlu merasa khawatir. Pasalnya, itu mungkin salah satu efek samping dari penggunaan IUD. Hal ini biasanya terjadi karena tubuh Anda masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan keberadaan benda asing ini.
Namun, ada kemungkinan terjadi perdarahan setelah berhubungan seks. Meskipun, sebenarnya keberadaan IUD di dalam vagina seharusnya tidak mengganggu aktivitas seks Anda dengan pasangan.
Jika penggunaan IUD membuat Anda atau pasangan merasa tidak nyaman saat berhubungan seks, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter.
5. Mual dan sakit perut
Tak jarang, efek samping lain yang mungkin Anda alami setelah pemasangan IUD atau KB spiral adalah mual. Rasa mual yang Anda alami ini akan sedikit berbeda dari rasa mual yang mungkin Anda dapatkan dari menggunakan alat kontrasepsi yang lain.
Anda bisa mengurangi rasa mual yang Anda rasakan dengan mengonsumsi banyak air mineral. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi jus buah atau sayur yang menurut Anda bisa mengurangi rasa mual dan pusing yang Anda rasakan.
6. Infeksi vagina
Salah satu efek samping yang cukup serius yang mungkin Anda alami setelah pemasangan IUD adalah infeksi. Infeksi yang Anda alami biasanya terjadi pada vagina. Namun, hal ini hanya mungkin terjadi jika dokter atau ahli kesehatan profesional lainnya tidak melakukan pemasangan IUD dengan benar.
Artinya, selama Anda dan dokter mengikuti langkah pemasangan KB spiral sesuai aturan, kemungkinan terjadi efek samping yang satu ini amat kecil. Akan tetapi, dilansir dari Office on Women’s Health, setelah pemasangan, risiko Anda mengalami infeksi pada organ reproduksi Anda memang meningkat. Meski begitu, bukan berarti setiap wanita yang menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi akan mengalami kondisi ini.
7. Posisi IUD bergeser
Salah satu kemungkinan yang bisa terjadi dari penggunaan IUD adalah posisinya di dalam rahim yang bergeser. Bahkan, posisi ini bisa bergeser seluruhnya hingga keluar dari rahim Anda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk rutin memeriksa posisi benang IUD. Hal ini dapat membantu Anda memastikan bahwa IUD masih berada di posisinya semula.
Jika Anda merasa khawatir bahwa posisi IUD telah bergeser atau benang IUD tidak terasa, gunakan alat kontrasepsi cadangan hingga Anda memiliki waktu untuk menemui dokter.
8. Efek samping IUD lainnya
Tak hanya itu, sebenarnya penggunaan IUD memang memiliki beragam potensi efek samping. Namun, efek samping dari pemasangan KB spiral ini masih tergolong wajar dan tidak bertahan lama. Sebagai contoh, efek samping lain yang juga mungkin terjadi saat Anda melakukan pemasangan IUD adalah tumbuhnya jerawat.
Tidak hanya itu, efek samping ringan lainnya adalah badan terasa pegal linu, hingga payudara yang terasa nyeri setelah pemasangan IUD. Efek samping ini lebih rentan terjadi saat Anda menggunakan IUD hormonal.
Bagaimana cara mengatasi efek samping IUD?
Sebenarnya, Anda tidak perlu terlalu risau menanggapi efek samping dari pemasangan IUD. Mengapa? Pasalnya efek samping dari penggunaan KB spiral ini sering kali hanya bertahan selama beberapa bulan pertama pemakaian. Hal ini terjadi disebabkan tubuh Anda masih beradaptasi dengan keberadaan IUD di dalam rahim.
Namun, kondisi ini tidak membuat Anda harus menghentikan aktivitas atau rutinitas Anda sehari-hari. Di samping itu, ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk menanggulangi efek samping yang mungkin terjadi karena pemasangan IUD.
- Minum obat pereda nyeri, contohnya ibuprofen, paracetamol, atau naproxen untuk mengurangi rasa sakit.
- Pakai kompres hangat tepat di area bawah perut yang terasa tidak nyaman, guna meredakan kram dan nyeri.
- Hunakan pantyliner selama beberapa waktu untuk menyerap perdarahan atau bercak darah yang tidak teratur.
Akan tetapi, Anda perlu tetap berhati-hati dengan segala efek samping yang Anda alami setelah pemasangan IUD. Jika efek samping yang Anda alami terus-menerus muncul hingga hitungan bulan dan tak kunjung hilang, ada baiknya jika Anda pergi ke dokter.
Beri tahu dokter segala kondisi yang Anda alami. Selain itu, tanya dan periksakan lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan Anda, agar jika terjadi suatu masalah, dokter bisa segera mengambil tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut. Hindari menyelesaikan masalah kesehatan tanpa pengawasan atau saran dari dokter Anda.
[embed-health-tool-ovulation]