2. Tidak berhubungan intim saat muncul gejala herpes
Jika Anda sedang memiliki luka pada alat kelamin dan merasakan gejalanya, maka sebaiknya tidak melakukan seks melalui vagina, seks anal, dan menerima seks oral baik penis, vagina, maupun anus.
Anda mungkin bisa memberikan seks oral ke pasangan, asalkan Anda tidak memiliki herpes di mulut. alternatifnya, Anda bisa mencoba untuk melakukan masturbasi bersama. Kegiatan ini tidak menimbulkan risiko karena Anda tidak menyentuh pasangan sama sekali. Anda bisa melakukannya bersama dengan posisi saling berhadapan.
Namun ingat, cucilah tangan dengan sabun dan air hangat sesudahnya. Jangan menyentuh tubuh atau kelamin pasangan jika Anda baru saja memegang bagian tubuh Anda yang terkena infeksi.
3. Tidak menggunakan sex toy secara bergantian
Memang kecil kemungkinannya untuk tertular herpes lewat pemakaian sex toys, karena virus akan cepat mati bila menyentuh permukaan benda. Namun apabila dipakai bergantian dalam satu sesi bercinta, hal ini akan memperbesar peluang penyebaran virusnya. Ini karena sex toy Anda dan pasangan masih sangat basah terlapisi cairan tubuh seperti sperma, air liur (saliva), atau cairan pelumas vagina. Virus herpes akan lebih mudah bertahan hidup di lingkungan yang lembap.
Jadi, masing-masing pasangan sebaiknya punya mainan seksnya sendiri. Jangan gunakan satu mainan seks secara bergantian. Kalau memang mau seperti itu, cuci dulu sampai bersih dengan sabun dan air panas. Lalu keringkan sampai tuntas.
4. Bijak pilih pelumas vagina
Pelumas vagina berbahan dasar air adalah pilihan terbaik karena tidak akan merusak bahan kondom ketika terjadi gesekan saat seks. Jangan gunakan pelumas berbasis minyak karena minyak bisa merusak lateks.
Selain itu, jangan menggunakan pelumas yang mengandung spermisida nonoxynol-9. Nonoxynol-9 dapat menyebabkan dinding dalam alat kelamin teriritasi yang dapat menyebabkan virus herpes masuk ke dalam tubuh dengan lebih mudah.
5. Tes penyakit kelamin bersama
Tidak cukup kalau Anda berobat ke dokter sendirian saja. Pasangan Anda juga harus diajak periksa, meskipun ia belum merasakan gejala apa pun. Hubungan intim melibatkan dua orang, maka pemeriksaan dan pengobatan penyakit kelamin juga harusnya melibatkan dua orang.
Untuk itu, ketika Anda sudah berpasangan dan terdiagnosis penyakit kelamin, sebaiknya lakukan tes penyakit kelamin bersama-sama. Dengan begitu, Anda bisa mencegah penularan herpes dan sekaligus menghindari risiko efek pingpong.
6. Berobat ke dokter seputar herpes yang dimiliki
Konsultasikan pada dokter apakah Anda bisa mendapatkan terapi obat antiviral untuk herpes. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa minum obat retroviral setiap hari bisa membantu mencegah penularan herpes. Namun, Anda tetap harus menggunakan kondom saat seks karena terapi ini hanya 50% efektif dalam mencegah penularan.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda ragu mana yang aman dan tidak aman dilakukan dalam berhubungan seksual.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar