Pernahkah Anda mendengar mengenai kultur darah? Kultur darah adalah prosedur yang biasanya dilakukan ketika Anda mengalami gejala-gejala infeksi dalam darah. Tes kesehatan ini berbeda dengan tes darah yang mendeteksi kadar komponen darah. Seperti apa prosedur pemeriksaan ini dan siapa saja yang perlu melakukannya? Simak ulasan lengkapnya berikut.
Apa itu pemeriksaan kultur darah?
Kultur darah adalah prosedur untuk mendeteksi infeksi dalam darah sekaligus mengetahui penyebabnya.
Infeksi pada aliran darah (septikemia) paling umum disebabkan oleh bakteri (bakteremia), tetapi juga bisa diakibatkan oleh jamur atau virus (viremia).
Dikutip dari University of Rochester Medical Center, prosedur ini juga dilakukan untuk mendeteksi infeksi sistemik.
Infeksi sistemik ini dapat memengaruhi seluruh bagian tubuh Anda, bukan hanya satu bagian.
Hasil kultur darah dapat membantu dokter mengetahui ada atau tidaknya infeksi dan menentukan pengobatan yang tepat untuk kondisi Anda.
Pemeriksaan lain yang berhubungan dengan pemeriksaan ini adalah sebagai berikut.
- Pewarnaan gram, yaitu tes yang relatif cepat untuk mendeteksi dan mengidentifikasi jenis umum bakteri yang ada di bagian tubuh lain, seperti urin dan dahak.
- Pengujian kerentanan, yaitu tes yang dapat menentukan obat (antimikroba) yang paling efektif untuk mengatasi infeksi.
- Pemeriksaan darah lengkap (complete blood count (CBC)) untuk menemukan kemungkinan infeksi lain.
- Pemeriksaan urin, dahak, atau cairan serebrospinal untuk menentukan sumber infeksi.
Siapa yang perlu melakukan pemeriksaan ini?
Pengujian digunakan untuk mengidentifikasi infeksi darah yang dapat menyebabkan sepsis, yaitu komplikasi yang serius dan mengancam jiwa.
Dokter mungkin menyarankan pemeriksaan kultur darah pada orang yang mengalami tanda dan gejala sepsis, seperti:
- panas dingin,
- demam,
- kelelahan parah,
- kebingungan,
- mual,
- napas atau detak jantung cepat,
- lebih jarang buang air kecil, dan
- batuk.
Ketika infeksi berkembang, gejala yang lebih parah mungkin muncul, seperti:
- peradangan di seluruh tubuh,
- pembentukan banyak gumpalan darah kecil di pembuluh darah terkecil,
- penurunan tekanan darah, dan
- kegagalan satu atau lebih organ.
Prosedur pemeriksaan ini juga diperlukan bagi orang yang berisiko lebih tinggi mengalami infeksi sistemik, yakni:
- mengalami infeksi,
- menjalani prosedur pembedahan,
- melakukan penggantian katup jantung prostetik, dan
- melakukan terapi imunosupresif.
Kultur darah lebih sering dilakukan pada bayi yang baru lahir, anak kecil, dan orang yang mungkin mengalami infeksi, tetapi tidak mengalami tanda dan gejala sepsis.
Pemeriksaan ini juga mungkin dibutuhkan bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah akibat kondisi tertentu, seperti:
- leukemia,
- HIV/AIDS, dan
- melakukan kemoterapi.
Apa saja persiapan kultur darah?
Tidak ada persiapan khusus untuk menjalani prosedur kultur darah, kecuali jika Anda perlu melakukan tes tambahan yang mengharuskan puasa sebelumnya.
Anda perlu memberi tahu dokter tentang obat-obatan yang Anda konsumsi karena mungkin dapat memengaruhi hasil tes.
Kenakan baju yang longgar guna memudahkan petugas kesehatan yang melakukan prosedur ini.
Bagi Anda yang mendampingi anak melakukan prosedur ini, siapkan mainan atau buku sebagai selingan agar si kecil tidak rewel.
Bagaimana pemeriksaan kultur darah dilakukan?
Biasanya, dua sampel darah atau lebih diambil dari pembuluh darah pada lokasi yang berbeda.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan deteksi bakteri atau jamur di dalam darah yang lebih akurat.
Berikut langkah-langkah yang akan dilakukan petugas kesehatan dalam prosedur ini.
- Membersihkan permukaan kulit.
- Meletakkan pita elastis di area permukaan kulit tersebut.
- Memasukkan jarum ke pembuluh darah (biasanya di lengan di dalam siku atau punggung tangan).
- Menarik sampel darah dan meletakkannya ke dalam botol.
- Melepaskan gelang elastis dan lepaskan jarum dari vena.
Sampel darah harus dikirimkan ke laboratorium secepatnya, idealnya empat jam setelah prosedur pengambilan darah.
Sampel darah tersebut kemudian ditempatkan dalam wadah atau botol dengan zat yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri atau jamur.
Nah, inilah yang disebut dengan kultur.
Apakah prosedur ini memiliki risiko?
Prosedur ini dilakukan dalam waktu yang cepat. Rasa sakit dan tidak nyaman pada tangan Anda mungkin akan berlangsung secara singkat.
Memar pada lokasi pengambilan darah adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat berlangsung selama beberapa hari.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan setelah melakukan prosedur ini.
Apa arti dari hasil pemeriksaan kultur darah?
Bakteri atau jamur harus tumbuh dalam jumlah yang cukup pada wadah kultur sebelum dapat dideteksi dan diidentifikasi. Proses ini biasanya memakan waktu hingga beberapa hari.
Hasil pemeriksaan ini mungkin tersedia dalam 24 jam, tetapi perlu waktu 48-72 jam untuk mengetahui bakteri atau jamur tertentu yang menyebabkan infeksi.
Terdapat beberapa hasil kultur darah yang menggambarkan kondisi Anda.
Dua atau lebih set kultur darah positif
Jika ada dua atau lebih kultur darah yang positif pada bakteri atau jamur yang sama, Anda kemungkinan mengalami infeksi mikroba tersebut.
Hasil prosedur ini biasanya memberikan informasi spesifik tentang bakteri atau jamur yang menjadi penyebab infeksi.
Infeksi darah merupakan kondisi serius yang membutuhkan perawatan segera, khususnya di rumah sakit.
Salah satu infeksi darah, termasuk sepsis, beriko menimbulkan komplikasi yang dapat mengancam nyawa, terlebih pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Ketika seseorang diduga mengalami sepsis, dokter akan memberikan pengobatan berupa antibiotik melalui infus selagi menunggu hasil kultur.
Ketika hasilnya sudah keluar, perawatan mungkin akan diubah menjadi pengobatan khusus untuk mengatasi kuman yang ditemukan dalam kultur.
Satu set kultur darah positif, yang lain negatif
Jika hasil satu set positif sedangkan yang lain negatif, artinya Anda mungkin mengalami infeksi kulit.
Dokter akan mempertimbangkan gejala-gejala yang Anda alami dan jenis kuman apa yang ditemukan dalam kultur, kemudian membuat diagnosis.
Pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan dalam kasus ini.
Hasil negatif setelah beberapa hari
Kultur darah diinkubasi selama beberapa hari sebelum dinyatakan negatif.
Pasalnya, beberapa jenis bakteri dan jamur tumbuh lebih lambat dari yang lain dan/atau mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dideteksi.
Hasil kultur darah yang negatif menandakan bahwa kemungkinan seseorang memiliki infeksi darah akibat bakteri atau jamur tergolong rendah.
Jika ada gejala infeksi, seperti demam tetap muncul, pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan.
Beberapa penyebab yang dapat membuat gejala infeksi tetap ada meski kultur darah menunjukkan hasil negatif adalah sebagai berikut.
- Beberapa mikroba lebih sulit hidup dalam kultur. Oleh karena itu, pemeriksaan kultur darah tambahan mungkin dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyebab infeksi.
- Virus tidak dapat dideteksi dengan kultur darah yang dirancang untuk bakteri. Jika infeksi diduga disebabkan oleh virus, tes laboratorium lain mungkin dibutuhkan.
Hasil pemeriksaan tambahan yang menunjukkan sepsis meski hasil kultur darah negatif termasuk sebagai berikut.
- Pemeriksaan darah lengkap (complete blood count (CBC)). Sel darah putih yang lebih tinggi atau rendah dari kadar normal mungkin menandakan adanya infeksi.
- Complement test (pemeriksaan protein dalam darah) mungkin menunjukkan kadar protein C3 yang meningkat.
- Kultur urine atau dahak mungkin menunjukkan hasil positif, yang menandakan sumber infeksi yang mungkin telah menyebar ke darah.
- Analisis cairan serebrospinal (cairan dalam otak dan tulang belakang) dapat mengungkapkan kemungkinan sumber infeksi.
Kultur darah dapat mendeteksi infeksi yang mungkin membahayakan jiwa Anda. Deteksi dini penyebab infeksi dapat membantu Anda mendapatkan perawatan yang tepat dari dokter.
[embed-health-tool-bmi]