backup og meta

Virus Parvo pada Anjing

Virus Parvo pada Anjing

Virus parvo adalah salah satu infeksi menular dan mematikan yang kerap terjadi pada anjing peliharaan. Ketahui gejala, penyebab, dan cara mengobati parvo pada anjing di dalam pembahasan berikut ini.

Apa itu infeksi virus parvo pada anjing?

Parvovirus atau juga dikenal sebagai parvo adalah penyakit pada anjing yang disebabkan oleh infeksi virus canine parvovirus (CPV).

Virus yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1978 ini sangatlah menular. CPV merupakan salah satu penyebab infeksi virus paling mematikan pada anjing yang membutuhkan perhatian medis segera.

Umumnya, gejala parvo pada anjing dapat muncul tiba-tiba. Anjing yang terkena parvo mungkin mengalami muntah, lemas, diare berdarah, dan dehidrasi yang parah.

Virus ini bisa menyerang anjing dari segala usia. Akan tetapi, anak anjing berusia 6–20 bulan dan anjing yang belum divaksinasi paling rentan terhadap infeksi ini.

Sebagian ras anjing peliharaan juga dianggap lebih berisiko terkena penyakit ini, seperti German Shepherd, Rottweiler, Doberman, dan Bull Terrier.

Gejala penyakit parvo pada anjing

parvovirus

Gejala parvovirus pada anjing mungkin bervariasi, tergantung dari tingkat keparahan infeksinya. 

Namun, perlu dipahami bahwa tanda awal dari infeksi virus ini kerap kali timbul secara tiba-tiba dan dapat berkembang dengan sangat cepat.

Dilansir dari laman American Veterinary Medical Association (AVMA), ciri-ciri parvo pada anjing yang perlu diwaspadai antara lain:

  • tubuh lesu dan lemas, 
  • kehilangan nafsu makan,
  • muntah,
  • perut kembung, 
  • diare parah yang terkadang disertai darah, dan
  • demam atau suhu tubuh rendah (hipotermia).

Jika anak anjing dan anjing yang belum divaksinasi menunjukkan salah satu dari ciri-ciri di atas, segera kunjungi klinik dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan.

Muntah dan diare terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dengan cepat. Virus parvo yang menyerang usus dan kekebalan tubuh juga berisiko menimbulkan syok septik.

Penyakit parvo dapat menyebabkan kematian pada anjing. Sebagian besar kematian pada anjing yang terinfeksi CPV terjadi dalam waktu 48 hingga 72 jam setelah gejala pertama kali muncul.

Penyebab parvo pada anjing

Penyakit ini disebabkan oleh canine parvovirus (CPV), terutama strain CPV-2, yang menginfeksi sistem pencernaan dan sistem kekebalan tubuh anjing.

CPV menargetkan sel yang membelah dengan cepat dalam tubuh anjing, termasuk sel-sel usus dan sumsum tulang. Pada anak anjing, virus juga dapat menyerang otot jantung.

Virus ini dapat bertahan hidup di lingkungan apa pun dalam hitungan bulan hingga tahun. Cara penularan virus ini terbagi dua, yakni secara langsung atau tidak langsung.

1. Kontak langsung

Penularan terjadi saat anjing yang sehat bersentuhan langsung dengan anjing yang terinfeksi virus parvo. 

Hal ini biasanya terjadi melalui kontak fisik, seperti saat bermain bersama, saling menjilat, atau mencium satu sama lain.

2. Kontak tidak langsung

Benda dan lingkungan yang terkontaminasi bisa menyebarkan virus parvo. Anjing bisa terinfeksi saat bersentuhan dengan feses, tempat tidur, dan mainan yang terkontaminasi virus.

Meski tidak bisa terinfeksi, parvo juga bisa menyebar melalui tangan dan pakaian manusia yang bersentuhan dengan virus sebelumnya.

Tidak semua anjing yang terpapar virus parvo ini akan terinfeksi. Sejumlah faktor yang berperan dalam infeksi yakni kondisi kekebalan dan jumlah virus yang terpapar pada anjing.

Setelah masuk ke dalam tubuh anjing, biasanya virus parvo akan melalui masa inkubasi selama tiga hingga tujuh hari sebelum menimbulkan gejala awal.

Bisakah kucing tertular penyakit parvo dari anjing?

Kucing tidak bisa tertular parvo dari anjing karena canine parvovirus (CPV) spesifik menyerang anjing. Di sisi lain, kucing juga dapat mengalami kondisi serupa, yakni panleukopenia yang disebabkan oleh feline parvovirus atau feline panleukopenia virus (FPV).

Pengobatan parvo pada anjing

pengobatan anjing sakit

Tidak ada obat atau metode khusus untuk menghilangkan canine parvovirus (CPV) pada tubuh anjing.

Adapun cara mengobati anjing yang terkena virus parvo berfokus pada perawatan suportif yang bertujuan untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi.

Anda dapat menerapkan tips merawat anjing berikut ini untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anjing dan melawan infeksi virus parvo.

  • Terapi infus. Cairan infus intravena (IV) diberikan saat anjing menjalani rawat inap untuk mengisi kembali cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah dan diare. 
  • Obat mual dan diare. Pemberian obat bisa membantu mengontrol gejala mual, muntah, dan diare supaya dehidrasi pada anjing tidak bertambah parah.
  • Dukungan gizi. Pemberian suplemen dan makanan anjing khusus melalui nasogastric tube (NGT) bagi anjing yang tidak dapat makan sendiri agar mereka tetap menerima energi yang dibutuhkan untuk melawan infeksi.
  • Antibiotik. Terapi antibiotik bisa diberikan untuk mencegah infeksi bakteri sekunder. Obat antibiotik juga dapat diberikan pada anjing yang mengalami gejala infeksi bakteri, seperti demam tinggi dan jumlah sel darah putih yang rendah.
  • Canine parvovirus monoclonal antibody (CPMA). Prosedur yang relatif baru dengan menggunakan antibodi khusus untuk menetralkan virus. Terapi ini dapat membantu mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan dari infeksi parvo yang parah.

Meski berpotensi mematikan, sekitar 68–90% anjing yang terkena parvo mampu sembuh total asalkan mendapatkan perawatan intensif yang memadai dari dokter hewan.

Waktu pemulihan setelah terinfeksi virus ini bervariasi. Namun, kebanyakan anjing kembali pulih kondisinya dalam waktu sekitar satu minggu.

Pencegahan parvo pada anjing

Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah parvo. Pastikan anjing Anda mendapatkan vaksin parvovirus sesuai jadwal yang dianjurkan oleh dokter hewan.

Vaksin akan diberikan saat anjing berusia 6–8 minggu, kemudian diikuti dengan vaksin booster dalam dua dosis yang diberikan dengan jarak 2–4 minggu.

Sementara pada anjing dewasa, vaksin biasanya diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak 2–4 minggu.

Tak hanya itu, pencegahan parvo pada anjing juga perlu dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungannya. Berikut ini adalah beberapa cara menghilangkan virus parvo di rumah.

  • Gunakan larutan air dan pemutih klorin dengan perbandingan 1:30 sebagai desinfektan untuk membunuh virus pada permukaan perabotan rumah.
  • Cuci peralatan anjing, tempat tidur, tempat makan dan minum, serta mainan anjing dengan air panas.
  • Vakum secara menyeluruh area dan perabotan rumah, termasuk karpet, sofa, dan benda lain yang mungkin terkontaminasi.
  • Isolasi anjing yang sedang sakit untuk mencegah penyebaran virus parvo ke anjing lain di rumah.
  • Jaga kebersihan diri dengan rutin mencuci tangan dan mengganti pakaian setelah pergi ke luar rumah.

Dengan memahami hal-hal penting tentang virus parvo pada anjing, Anda tentu bisa melindungi peliharaan dari infeksi mematikan ini dengan lebih baik. 

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut seputar penyakit parvo pada anjing, konsultasikanlah dengan dokter hewan untuk mendapatkan informasi dan saran yang tepat.

Kesimpulan

  • Parvovirus atau parvo adalah penyakit anjing yang disebabkan oleh infeksi virus canine parvovirus (CPV).
  • Gejala parvo pada anjing meliputi muntah, lemas, diare berdarah, serta dehidrasi parah.
  • Pengobatan untuk penyakit anjing ini berfokus pada perawatan suportif untuk mengelola gejala, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kekebalan tubuh anjing.
  • Pencegahan terbaik adalah dengan memberikan vaksinasi sesuai jadwal, menjaga kebersihan lingkungan dengan desinfektan, dan mengisolasi anjing yang terinfeksi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Malmanger, E., & Higgs, V. (2020). Parvo in dogs: What to know about canine parvovirus. PetMD. Retrieved July 10, 2024, from https://www.petmd.com/dog/conditions/infectious-parasitic/parvo-in-dogs

Weir, M., Panning, A., & Ward, E. (n.d.). Parvovirus in dogs. VCA Animal Hospitals. Retrieved July 10, 2024, from https://vcahospitals.com/know-your-pet/parvovirus-in-dogs

Burke, A. (2022). Parvo in puppies: Causes, symptoms, and treatments. American Kennel Club. Retrieved July 10, 2024, from https://www.akc.org/expert-advice/health/parvo-in-puppies/

Canine parvovirus. (n.d.). American Veterinary Medical Association. Retrieved July 10, 2024, from https://www.avma.org/resources-tools/pet-owners/petcare/canine-parvovirus

Canine parvovirus. (n.d.). Cornell University College of Veterinary Medicine. Retrieved July 10, 2024, from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/baker-institute/research-baker-institute/canine-parvovirus

Larson, L., Miller, L., Margiasso, M., Piontkowski, M., Tremblay, D., Dykstra, S., Miller, J., Slagter, B. J., Champ, D., Keil, D., Patel, M., & Wasmoen, T. (2024). Early administration of canine parvovirus monoclonal antibody prevented mortality after experimental challenge. Journal of the American Veterinary Medical Association, 262(4), 506–512. https://doi.org/10.2460/javma.23.09.0541

Versi Terbaru

22/07/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Pertolongan Pertama Digigit Anjing untuk Cegah Infeksi Berbahaya

Ciri-Ciri Anjing Cacingan dan Cara Mengobatinya yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 22/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan