Kasus cedera akibat tersambar petir memang terbilang langka, tapi dampaknya sangat berbahaya. Dengan energi sebesar jutaan volt yang dibawanya, satu sambaran petir dapat menghasilkan cedera yang bervariasi dari luka bakar ringan hingga kematian.
Lantas, apa yang membuat seseorang bisa tersambar petir? Bagaimana penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut?
Penyebab seseorang tersambar petir
Anda mungkin pernah mendengar anggapan bahwa petir cenderung menyambar area terbuka seperti sawah atau lapangan.
Berdiri di tengah area ini bisa membuat Anda tersambar petir karena tubuh Anda lebih tinggi dari dataran sekitar.
Namun, ternyata itu bukanlah satu-satunya hal yang bisa membuat seseorang terkena sambaran petir. Berikut berbagai cara petir menyambar tubuh manusia.
1. Sambaran langsung
Seseorang dapat terkena sambaran petir langsung saat berada di area terbuka. Ini merupakan jenis sambaran petir yang langka, tapi paling mematikan.
Arus listrik biasanya menyambar permukaan kulit, sistem saraf, atau kardiovaskuler.
2. Side flash/side splash
Side flash/side splash terjadi ketika petir menyambar objek tinggi di dekat korban, lalu sebagian kecil arus berpindah ke tubuh korban.
Biasanya, penyebab orang tersambar petir seperti ini adalah karena mereka berteduh di bawah pohon.
3. Konduksi
Petir dapat menyambar kabel atau permukaan logam, termasuk yang ada di bangunan tempat Anda berada.
Jika Anda melakukan kontak dengan logam yang dialiri arus listrik, seperti menyalakan keran atau mencabut kabel, Anda bisa terkena sambaran petir.
4. Arus tanah
Saat petir menyambar pohon atau objek lain yang menancap ke tanah, sebagian energi di dalamnya dapat menghasilkan arus tanah.
Bila Anda berdiri di atas tanah yang dialiri arus listrik, arus ini bisa menyambar tubuh Anda dan berakibat fatal.
5. Streamer
Arus petir utama kadang bisa bercabang dan menyambar objek-objek lain di sekitarnya. Anda bisa tersambar petir dengan cara ini bila berada di jalur yang dilewati oleh arus listrik tersebut.
Namun, sambaran petir yang satu ini terbilang langka.
Apa yang terjadi pada tubuh saat tersambar petir?
Petir membawa panas dan energi yang amat besar yang bisa menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh.
Mengutip Jensen dkk. dalam bukunya, Lightning Injuries, berikut beberapa hal yang dapat terjadi pada tubuh saat terkena sambaran petir.
1. Luka bakar
Sambaran petir dapat menimbulkan beberapa jenis luka bakar. Ada luka bakar linear yang terbentuk saat keringat menguap oleh panas, luka melingkar yang dihasilkan oleh arus saat keluar dari tubuh, hingga luka bakar derajat tiga yang lebih parah.
Akan tetapi, luka bakar akibat sambaran petir umumnya hanya berdampak pada lapisan teratas kulit.
Luka bakar yang parah biasanya terjadi bila terdapat bahan pakaian atau logam yang meleleh dan mengenai kulit.
2. Henti jantung
Banyak orang yang tersambar petir mengalami kematian akibat gagal napas dan henti jantung mendadak.
Arus dari petir yang sedemikian kuat mengganggu arus normal pada sel jantung sehingga jantung berhenti berdetak.
Detak jantung mungkin dapat kembali secara spontan. Akan tetapi, tanpa penanganan yang tepat, korban dapat mengalami henti jantung untuk kedua kalinya akibat lumpuhnya bagian otak yang mengatur mekanisme pernapasan.
3. Kerusakan saraf
Sambaran petir dapat merusak sistem saraf pusat dan tepi. Arus listrik dari petir juga diketahui dapat memicu perdarahan otak, terutama pada ganglia basalis yang mengatur gerak tubuh serta batang otak yang mengatur detak jantung dan pernapasan.
Selain itu, sambaran petir juga dapat merusak beberapa area sistem saraf pusat dan saraf tepi.
Kondisi ini mungkin menyebabkan keraunoparalysis, yakni kelumpuhan pada anggota gerak bawah yang umumnya bersifat sementara.
4. Cedera pada mata dan telinga
Cedera pada mata akibat panas, benturan, atau arus listrik ketika tersambar petir juga cukup umum. Jenis cedera mata yang umumnya terjadi yakni perdarahan, kerusakan saraf mata, dan terkumpulnya darah pada bilik depan mata.
Banyak pula korban yang mengalami cedera pada indera pendengaran akibat arus listrik atau trauma ledakan dari sambaran petir.
Cedera dapat berupa gendang telinga pecah, kerusakan saraf pendengaran, dan hilangnya pendengaran.
Pertolongan pertama korban tersambar petir
Jika Anda menemukan orang yang terkena sambaran petir, segera hubungi ambulans atau rumah sakit terdekat.
Jika ada dua orang atau lebih yang terkena sambaran petir, bantulah orang yang tidak sadarkan diri lebih dulu.
Orang yang tersambar petir mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti tidak memiliki denyut nadi atau tidak bernapas.
Dahulukan membantu korban yang tidak sadar karena merekalah yang paling berisiko mengalami kematian.
Perhatikan keadaan sekitar Anda sebelum menolong siapa pun. pastikan tidak ada arus listrik atau objek yang dapat menghantarkan listrik. Segera hampiri korban yang tidak sadarkan diri dan lakukan resusitasi jantung paru (RJP/CPR).
Korban sambaran petir sering kali dapat terselamatkan dengan RJP, tapi Anda harus melakukannya secepat mungkin.
Lakukan RJP setidaknya selama 20 menit. Bila ada orang lain yang bisa membantu Anda, lakukan secara bergantian. Setelah itu, Anda dapat beralih membantu korban cedera yang sadar.
Sambaran petir mungkin menimbulkan cedera yang tidak tampak, seperti kerusakan saraf atau patah tulang. Pastikan Anda menolong korban yang tersetrum dengan hati-hati.
Penanganan selanjutnya bagi korban tersambar petir akan ditentukan di rumah sakit sesuai kondisi korban. Dengan memberikan pertolongan sedini mungkin, Anda dapat memperbesar peluang korban untuk pulih.
[embed-health-tool-bmi]