Tempe menjadi makanan sehari-hari untuk kebanyakan orang Indonesia. Olahan kedelai ini menjadi sumber protein nabati yang memiliki segudang manfaat untuk tubuh manusia. Karena tingginya kandungan protein ini, beberapa pemilik kucing terkadang memberikan tempe untuk peliharaan mereka.
Lantas, apakah kucing boleh makan tempe? Apa dampaknya jika kucing terlalu banyak diberikan makanan ini?
Apakah tempe bagus untuk makanan kucing?
Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai. Fermentasi tempe memanfaatkan beberapa jenis kapang Rhizopus atau juga disebut “ragi tempe”.
Walau tempe mengandung zat gizi yang baik untuk manusia, kecocokan zat gizi tersebut untuk kucing peliharaan masih menjadi bahan perdebatan banyak kalangan.
Menurut Cornell University College of Veterinary Medicine, kucing merupakan karnivora obligat.
Kucing membutuhkan asupan protein dalam jumlah lebih besar dari sumber makanan hewani, seperti daging merah, unggas, atau ikan.
Meskipun tempe tinggi akan protein, perlu dipahami bahwa protein hewani dan protein nabati yang terdapat dalam tempe pada dasarnya berbeda.
Protein hewani mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dan zat gizi lain yang dibutuhkan oleh kucing, seperti arginin, taurin, vitamin A, dan zat besi.
Itu sebabnya, Anda tidak disarankan menjadikan tempe sebagai makanan kucing. Kekurangan asam amino dari protein hewani bisa memicu masalah kesehatan pada peliharaan Anda.
Benarkah tempe bisa mengatasi kucing mencret?
Kebanyakan orang memberikan tempe sebagai makanan selingan untuk kucing, utamanya untuk mengatasi masalah kesehatan pada kucing, seperti diare alias mencret.
Adapun, cara mengolah tempe untuk kucing mencret adalah dengan merebus dan mencampur tempe dengan ikan atau makanan kucing lainnya.
Manfaat tempe yang satu ini dipercaya berasal dari kandungan probiotik, yakni sekumpulan bakteri baik yang banyak ditemukan dalam makanan fermentasi.
Penelitian pada jurnal Biodiversitas (2023) menunjukkan bahwa tempe mengandung lactic acid bacteria (LAB) and Enterobacteriaceae yang berpotensi sebagai probiotik.
Probiotik ini diketahui dapat membantu mencegah dan mengurangi frekuensi diare yang terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri dalam usus.
Walau beberapa kucing mencret merespons baik pemberian tempe, perlu diingat bahwa setiap gangguan pada kucing memerlukan penanganan yang sesuai.
Selalu konsultasikan dengan dokter hewan sebelum memberikan makanan apa pun untuk peliharaan Anda yang sedang sakit, termasuk jika Anda ingin memberikan tempe untuk anak bulu yang mencret.