backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

4 Alasan dan Bahaya Kucing Makan Tikus, Bisa Tertular Penyakit

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen · Kesehatan · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/03/2024

4 Alasan dan Bahaya Kucing Makan Tikus, Bisa Tertular Penyakit

Apakah Anda pernah melihat kucing mengejar atau bahkan memakan tikus? Bahkan ada juga kartun yang bercerita tentang kucing yang terus mengejar tikus untuk dimakan. Namun, apakah hal ini wajar? Amankah kucing makan tikus? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan di bawah ini.

Kenapa kucing makan tikus?

Secara umum, kucing makan tikus karena insting alami dan perilaku sebagai predator.

Namun, ada beberapa alasan lainnya mengapa kucing cenderung mengejar dan makan tikus. Berikut alasan yang dimaksud.

1. Insting pemburu

Kucing adalah pemburu alami yang memiliki insting untuk mengejar dan menangkap mangsa kecil.

Perilaku ini berasal dari nenek moyang atau leluhur kucing yang hidup di alam liar dan bergantung pada kemampuan berburu untuk bertahan hidup.

Tikus, dengan ukurannya yang kecil dan pergerakannya yang cepat, memicu insting berburu pada kucing.

2. Makanan

Meskipun banyak kucing domestik diberi jenis makanan kucing yang sudah jadi dan tidak perlu berburu untuk bertahan hidup, mereka tetap memiliki dorongan alami untuk berburu.

Tikus menyediakan sumber protein yang kaya, yang merupakan bagian penting dari pola makan karnivora kucing, sehingga kerap menjadi sumber makanannya.

3. Permainan dan latihan

Menurut Animal Humane Society, kucing sering kali mengejar tikus sebagai bentuk permainan yang menyenangkan dan untuk mendapatkan latihan.

Kegiatan berburu ini membantu kucing mempertahankan kebugaran fisik dan keterampilan berburu mereka.

Bahkan setelah menangkap tikus, kucing sering kali bermain dengan mangsanya sebelum memakannya. Hal ini merupakan bagian dari perilaku alami mereka.

4. Mengajarkan anak-anak mereka

Kucing betina sering kali membawa tikus yang ditangkapnya ke anak-anak mereka sebagai cara mengajarkan berburu.

Ini adalah bagian penting dari pembelajaran bagi anak kucing untuk mengembangkan keterampilan bertahan hidup mereka.

Apakah kucing makan tikus berbahaya?

Meski termasuk hal yang alami pada kucing, membiarkan kucing makan tikus bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan yang serius bagi kucing tersebut. Jika jenis kucing peliharaan Anda berburu dan makan tikus, penting untuk memantau kesehatannya dan berkonsultasi kepada dokter hewan. Dokter hewan mungkin merekomendasikan pencegahan parasit secara rutin atau langkah-langkah lain untuk menjaga kucing Anda tetap sehat.

Bahaya kucing makan tikus

ciri kucing alergi

Ada beberapa risiko kesehatan yang dapat mengintai kucing akibat makan tikus, yaitu sebagai berikut.

  • Penyakit. Tikus dapat membawa berbagai penyakit yang berbahaya bagi kucing, seperti toksoplasmosis, leptospirosis, dan bahkan cacing pita jika tikus tersebut telah mengonsumsi telur cacing dari lingkungan sekitarnya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui air liur, urine, atau feses tikus.
  • Parasit. Tikus sering kali menjadi inang bagi parasit eksternal seperti kutu dan caplak, yang bisa dengan mudah berpindah ke kucing Anda ketika sedang berinteraksi atau memakan tikus tersebut.
  • Racun. Jika tikus telah mengonsumsi racun tikus dan kemudian dimakan oleh kucing, racun tersebut bisa berpindah ke kucing dan menyebabkan keracunan pada kucing. Ini bisa sangat berbahaya dan bahkan mematikan bagi kucing.
  • Cedera fisik. Berburu tikus juga bisa menyebabkan cedera fisik pada kucing, seperti luka dari gigitan atau goresan. Selain itu, tulang-tulang kecil dari tikus bisa menyebabkan tersedak atau masalah pencernaan lainnya bagi kucing.

Untuk mengurangi risiko ini, pemilik kucing disarankan agar menyediakan makanan yang aman dan seimbang yang dirancang khusus untuk kucing.

Bagaimana jika kucing terlanjur makan tikus?

kucing diabetes

Jika kucing Anda terlanjur makan tikus, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatannya.

1. Pantau gejala

Perhatikan kucing Anda untuk mendeteksi gejala-gejala yang mungkin muncul setelah mereka makan tikus.

Gejala ini bisa termasuk muntah, diare, lesu, kehilangan nafsu makan, atau tanda-tanda penyakit lainnya.

Gejala bisa muncul beberapa hari setelah kucing memakan tikus, tergantung pada jenis penyakit pada kucing atau parasit yang mungkin ditularkan.

2. Konsultasi kepada dokter hewan

Jika Anda melihat adanya gejala yang mengkhawatirkan atau ingin berada di sisi yang aman, segera bawa kucing Anda ke dokter hewan.

Dokter hewan mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, atau tes lainnya untuk memeriksa adanya infeksi atau penyakit.

Dokter hewan juga dapat memberikan pengobatan preventif untuk cacing dan parasit lainnya.

3. Pencegahan penyakit

Diskusikan dengan dokter hewan mengenai vaksinasi yang diperlukan dan pengobatan pencegahan parasit untuk melindungi kucing Anda dari penyakit yang mungkin ditularkan oleh tikus.

Pastikan kucing Anda selalu mendapat vaksinasi yang lengkap dan tepat waktu.

4. Menjaga lingkungan

Ambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan kucing Anda berinteraksi dengan tikus pada kemudian hari.

Ini bisa termasuk memastikan tempat makanan dan sampah tertutup rapat, menutup celah di dinding atau lantai yang bisa menjadi pintu masuk tikus, dan menggunakan metode pengendalian hama yang aman untuk hewan peliharaan.

5. Perhatikan risiko racun tikus

Jika Anda menggunakan racun tikus di sekitar rumah Anda, sangat penting untuk memastikan bahwa kucing (dan hewan peliharaan lainnya) tidak dapat menjangkau racun tersebut.

Racun tikus tidak hanya berbahaya bagi tikus tetapi juga bisa fatal bagi kucing jika memakan tikus yang telah mengonsumsi racun tersebut.

Ingatlah, pencegahan merupakan langkah yang lebih baik daripada pengobatan, termasuk saat Anda merawat kucing.

Jadi, upayakan untuk mencegah terulangnya kucing peliharaan Anda memakan tikus dengan cara yang disebutkan di atas.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/03/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan