Apakah Anda pernah mendengar jenis tanaman palawija? Tahukah Anda jika tanaman ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh? Untuk lebih jelasnya, simak apa saja yang termasuk jenis tanaman ini beserta manfaatnya di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Apakah Anda pernah mendengar jenis tanaman palawija? Tahukah Anda jika tanaman ini memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh? Untuk lebih jelasnya, simak apa saja yang termasuk jenis tanaman ini beserta manfaatnya di bawah ini.
Contoh tanaman ini meliputi kacang hijau, kacang tanah, kedelai, kacang merah, ubi jalar, singkong, dan lain sebagainya.
Berikut adalah beberapa jenis atau contoh tanaman palawija beserta manfaatnya yang umumnya ditanam sebagai sela atau tanaman pendamping di antara musim tanam utama.
Kedelai termasuk jenis tanaman yang bisa menjadi sumber protein nabati yang baik, sehingga dapat membantu menjaga massa otot.
Protein nabati ini penting bagi vegetarian dan vegan karena dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan protein tubuh tanpa harus bergantung pada sumber protein hewani.
Serat dalam kedelai juga dapat memberikan rasa kenyang di dalam tubuh.
Dilansir UC Davis Health, kentang diketahui kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
Kentang mengandung beta-karoten dan vitamin C yang baik untuk kesehatan pembuluh darah.
Meskipun tidak sebanyak daging merah, kentang juga mengandung zat besi yang penting untuk pembentukan hemoglobin dan transportasi oksigen dalam tubuh.
Kacang tanah termasuk jenis tanaman palawija yang mengandung asam lemak sehat, di antaranya asam oleat yang baik untuk kesehatan jantung.
Asam lemak ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).
Kacang tanah juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin E, magnesium, fosfor, dan kalium.
Vitamin dan mineral ini berperan dalam menjaga kesehatan tulang, sistem saraf, dan fungsi sel secara keseluruhan.
Kacang merah mengandung serat makanan yang dapat membantu meningkatkan pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
Serat juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Selain itu, kacang merah dapat membantu mengurangi risiko pembentukan batu ginjal dan mendukung kesehatan ginjal karena kandungan kaliumnya.
Kacang mente, atau biasa disebut juga sebagai kacang mete atau kacang mede, mengandung sejumlah nutrisi penting, termasuk protein, serat, vitamin (seperti vitamin K dan vitamin B), mineral (seperti magnesium, fosfor, dan zat besi), dan antioksidan.
Magnesium dalam kacang mente berperan dalam mendukung fungsi otak dan dapat membantu mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.
Bukan hanya itu, kacang mente juga dapat membantu mengatur kadar gula darah dan insulin, sehingga dapat memberikan manfaat bagi orang yang berisiko mengalami diabetes tipe 2.
Contoh tanaman palawija yang mungkin mudah ditemui, yaitu ubi jalar. Tanaman yang juga dikenal sebagai ubi manis ini mengandung sejumlah vitamin dan mineral penting.
Ini termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin B6, kalium, mangan, dan serat makanan.
Selain itu, ubi jalar juga mengandung antioksidan, seperti beta-karoten, yang memberikan warna oranye pada ubi jalar.
Antioksidan ini membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan.
Gandum merupakan sumber utama karbohidrat kompleks yang memberikan energi bertahap dan membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.
Sementara itu, kandungan serat dalam gandum, baik serat larut maupun tidak larut, membantu meningkatkan kesehatan pencernaan, mencegah sembelit, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Kandungan serat, vitamin, dan mineral dalam gandum juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Kangkung mengandung sejumlah nutrisi penting termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin K, vitamin B kompleks (seperti folat dan riboflavin), serta mineral seperti zat besi, kalsium, magnesium, dan kalium.
Selain itu, kangkung juga kaya akan serat yang penting untuk kesehatan pencernaan. Serat membantu mencegah sembelit, menjaga kesehatan usus, dan mengontrol kadar gula darah.
Bahkan, kandungan kalori serta lemak yang rendah menjadikannya pilihan yang baik untuk mereka yang ingin menjaga atau menurunkan berat badan.
Sawi termasuk jenis sayuran yang juga tergolong ke dalam tanaman palawija. Jenis sayuran ini mengandung sejumlah vitamin dan mineral penting.
Ini termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin K, vitamin B6, folat, kalsium, zat besi, magnesium, dan kalium.
Sayuran ini juga termasuk sebagai sumber serat makanan yang baik. Serat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan usus.
Sementara itu, kandungan vitamin A dan lutein dalam sawi dapat mendukung kesehatan mata dan melindungi mata dari masalah seperti degenerasi makula.
Daun katuk mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin B kompleks (seperti folat dan riboflavin), kalsium, zat besi, fosfor, dan kalium.
Kandungan vitamin A dan beta-karoten dalam daun katuk dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah masalah penglihatan.
Daun katuk juga mengandung senyawa antioksidan, seperti flavonoid, karotenoid, dan vitamin C, sehingga bisa menjadi bahan makanan yang melawan radikal bebas dalam tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan.
Dari beragam contoh di atas, tanaman palawija bisa menjadi pilihan bahan makanan yang menyehatkan dan tentunya membantu mengurangi risko kekurangan gizi.
Dengan memahami manfaat tanaman palawija, penting untuk mendorong pertanian dan konsumsi pangan yang berkelanjutan guna mendukung kesehatan tubuh.
Bahkan, jika memungkinkan, Anda juga dapat merawat jenis tanaman di atas atau menanamnya sendiri di lahan sekitar rumah Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita