backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Memahami Silsilah Keluarga Besar dan Urutannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 23/04/2023

Memahami Silsilah Keluarga Besar dan Urutannya

Silsilah keluarga merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Tidak hanya seputar keluarga inti seperti ayah, ibu, dan saudara kandung, silsilah keluarga juga terdiri dari beberapa generasi.

Yuk, mari pelajari lebih lanjut arti silsilah keluarga dan urutannya dari generasi ke generasi.

Apa itu silsilah keluarga?

Silsilah keluarga adalah sistem kekerabatan yang mengacu pada urutan keturunan dalam suatu keluarga.

Sistem kekerabatan ini biasanya digambarkan menggunakan bagan dengan generasi tua pada bagian atas dan diikuti dengan generasi selanjutnya (anak, cucu, cicit) pada bagian bawahnya.

Tidak hanya mencakup keluarga inti, susunan tersebut juga menggambarkan beberapa generasi sebelumnya dan bagaimana hubungannya dengan generasi saat ini dalam suatu keluarga.

Manfaat mengetahui silsilah keluarga

manfaat urutan silsilah keluarga adalah

Silsilah keluarga tidak hanya membantu Anda mengetahui garis keturunan dan menjaga hubungan antargenerasi, tapi juga dapat digunakan sebagai sumber informasi medis.

Oleh karena itu, tidak heran jika beberapa orang ingin mengetahui susunan keluarga pasangannya sebelum menikah.

Supaya lebih jelas, berikut adalah manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mengetahui urutan silsilah keluarga.

1. Mencegah penyakit tertentu sejak dini

Sebagian dari Anda mungkin sudah tahu bahwa ada beberapa jenis penyakit yang bersifat keturunan.

Maka dengan mengetahui garis keturunan keluarga, diharapkan Anda bisa melakukan pencegahan dini supaya penyakit tidak berkembang.

Sebagai contoh, jika ada salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit diabetes, Anda bisa melakukan pencegahan dini dengan lebih memperhatikan asupan gula dan menerapkan pola makan gizi seimbang.

Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), meski gen yang membawa penyakit keturunan tidak dapat diubah, Anda tetap bisa meminimalkan risikonya dengan menerapkan perilaku hidup sehat.

2. Persiapan pernikahan

Mengetahui riwayat penyakit keluarga tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga calon suami atau istri Anda.

Maka, tidak jarang jika saat ini ada istilah premarital check up atau tes kesehatan sebelum menikah.

Perlu diingat bahwa meski Anda dan pasangan terlihat tidak memiliki penyakit keturunan, bisa saja salah satu dari Anda adalah seorang carrier (pembawa gen).

Jadi, ada kemungkinan keturunan Anda selanjutnya adalah carrier juga atau bahkan mengidap penyakit dari gen yang dibawa orangtua.

Dengan mengetahui garis keturunan keluarga terlebih dahulu, Anda akan lebih siap menghadapi hasil rangkaian tes sebelum menikah dan menentukan tindak lanjutnya.

3. Melanjutkan garis keturunan

Salah satu cara melanjutkan garis keturunan adalah dengan menikah. Setelah menikah, Anda dan pasangan dapat menghasilkan anak yang menjadi keturunan selanjutnya.

Dengan mengetahui silsilah keluarga, Anda juga bisa mengetahui garis keturunan Anda dan ikut menjaganya.

Hal ini juga bisa membantu Anda menghindari pernikahan dengan saudara dekat. Patut diingat, pernikahan sedarah membawa risiko yang membahayakan kesehatan.

Sebagai contoh, pernikahan dengan sepupu dapat meningkatkan risiko kecacatan hingga gangguan mental pada bayi yang lahir.

Mengapa hubungan sedarah berbahaya?

Bayi yang dilahirkan dari hasil pernikahan sedarah berisiko lebih besar mengalami kecacatan karena minimnya variasi DNA dari kedua orangtua.
Semakin tidak bervariasi DNA janin, semakin besar kemungkinan ia mewarisi gen penyebab penyakit dari ayah dan ibunya.

4. Memberi dukungan sesama anggota keluarga

Manfaat mengetahui silsilah keluarga yang selanjutnya adalah saling memberi dukungan satu sama lain.

Terutama ketika ada anggota keluarga yang sedang berduka. Pasalnya, dukungan dari orang sekitar akan membantu menjaga kesehatan mental dan fisik Anda.

Hal serupa juga berlaku jika Anda sedang membutuhkan bantuan. Anggota keluarga bisa menjadi tempat bagi Anda untuk mendapatkan pertolongan.

5. Menjaga hubungan baik

menghadapi tekanan setelah diagnosis penyakit

Dengan mengetahui garis keturunan keluarga besar, Anda bisa menjaga hubungan baik antaranggota keluarga.S

Salah satu contohnya, saat Anda bertemu di suatu tempat atau berpapasan di tengah jalan. Jika saling mengenali sebagai anggota keluarga, tentu Anda bisa saling menyapa.

Contoh lainnya, jika Anda sedang berkunjung ke luar kota dan memiliki saudara di sana, tentu Anda bisa mencoba menghubunginya dan meningkatkan kedekatan hubungan yang ada.

Urutan silsilah keluarga

Garis keturunan keluarga dapat dibedakan menjadi core family atau keluarga inti dan extended family atau keluarga besar.

Supaya lebih mudah, perhatikan contoh kedua silsilah keluarga berikut.

1. Silsilah keluarga inti

Keluarga inti mencakup orangtua dan anak-anaknya. Berikut adalah contoh orang-orang dalam silsilah keluarga inti.

  • Ayah.
  • Ibu.
  • Saudara perempuan (kakak atau adik).
  • Saudara laki-laki (kakak atau adik).
  • Suami.
  • Istri.
  • Anak.

2. Silsilah keluarga besar

Keluarga besar adalah mereka yang berada di luar keluarga inti. Berikut adalah beberapa contohnya.

  • Kakek.
  • Nenek.
  • Paman.
  • Bibi.
  • Sepupu.
  • Saudara ipar.
  • Keponakan.
  • Cucu.

Selain berdasarkan hubungan darah, garis keturunan keluarga juga dapat dibedakan berdasarkan urutan generasi seperti berikut.

  • Keturunan pertama: cilawagi.
  • Garis keturunan kedua: buyut.
  • Keturunan ketiga: moyang.
  • Garis keturunan keempat: kakek dan nenek.
  • Keturunan kelima: ayah dan ibu.
  • Garis keturunan keenam: anak.
  • Keturunan ketujuh: cucu.
  • Garis keturunan kedelapan: cicit.
  • Keturunan kesembilan: piut.
  • Keturunan kesepuluh: anggas.

Susunan garis keluarga biasanya memang hanya dibuat sampai urutan kesepuluh untuk memudahkan jika ingin membuat garis keturunan.

Sebutan di atas merupakan istilah keturunan secara umum. Namun, beberapa wilayah di Indonesia mungkin memiliki sebutan yang berbeda, sesuai dengan adat dan budaya masing-masing.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 23/04/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan