backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kenapa Sidik Jari Setiap Orang Berbeda-beda?

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 09/08/2023

Kenapa Sidik Jari Setiap Orang Berbeda-beda?

Pernahkah Anda mengamati pola unik yang ada pada permukaan jari? Pola yang dinamakan dengan sidik jari ini disebut unik bukan tanpa alasan, tetapi karena setiap orang pasti memiliki pola yang berbeda, bahkan pada kembar identik.

Apa sebenarnya fungsi dari sidik jari? Lalu, bagaimana setiap orang bisa memiliki pola yang berbeda? Simak informasi berikut untuk tahu jawabannya!

Apa itu sidik jari?

Sidik jari atau fingerprint adalah pola unik pada permukaan ujung jari yang terdiri dari garis melengkung, melingkar, atau berpotongan.

Setiap jari, baik pada tangan kanan maupun kiri, memiliki bentuk pola yang berbeda-beda. 

Bukan hanya antara tangan kanan dan kiri, setiap orang juga memiliki fingerprint yang berbeda, bahkan pada sepasang kembar identik.

Perbedaan pada setiap orang inilah yang menjadi alasan mengapa fingerprint kerap digunakan untuk mengidentifikasi atau membedakan setiap individu.

Fungsi sidik jari

tidak punya sidik jari

Dengan pola yang berbeda pada setiap orang, fungsi utama sidik jari adalah untuk mengidentifikasi manusia.

Berikut adalah penerapan fungsi sidik jari dalam kehidupan manusia.

  • Alat investigasi kriminal: fingerprint bisa tertinggal saat Anda menyentuh sesuatu. Inilah mengapa pola pada jari bisa dijadikan alat investigasi kriminal karena mudah ditemukan di tempat kejadian perkara.
  • Keamanan: penggunaan fingerprint untuk membuat sistem keamanan pada handphone, laptop, dan lainnya. Dengan begitu, sistem keamanan tidak akan bisa dibuka orang lain.
  • Administrasi: penggunaan fingerprint untuk membuat kartu identitas supaya bisa dibedakan pada setiap orang.

Penggunaan fingerprint sebagai alat identifikasi dan keamanan dianggap cukup efektif.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences bahkan telah membuktikan bahwa sidik jari tidak akan berubah seumur hidup.

Meski kulit Anda terluka parah, cetakan yang terbentuk setelah proses penyembuhan akan sama persis dengan pola fingerprint Anda saat lahir.

Sidik jari juga akan tetap sama sampai seseorang manusia meninggal dunia.

Kenapa sidik jari setiap orang bisa berbeda?

Pada dasarnya, terdapat tiga pola dasar pembentuk fingerprint, yaitu lingkaran (loop), lengkungan (arch), dan ulir (whorl).

Meski begitu, tidak diketahui secara pasti berapa jumlah dan detail bentuk pola pada setiap orang. Dengan begitu, hasil akhir pola fingerprint setiap orang pun berbeda-beda.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti bagaimana pola fingerprint terbentuk, tetapi faktor genetik dipercaya menjadi salah satunya.

Jadi, mungkin ada beberapa pola yang sama antara fingerprint orang tua dan anak. Meski begitu, hasil akhir pola fingerprint yang terbentuk tetaplah berbeda.

Melansir dari laman University of Maryland, salah satu teori pembentukan sidik jari dimulai saat lapisan kulit basal yang lebih dalam dari epidermis tumbuh lebih cepat dari lapisan di atasnya.

Kondisi tersebut kemudian membuat lapisan kulit di sekitar basal melengkung dan terlipat ke segala arah. Alhasil, terbentuklah pola tonjolan (dermatoglyphics) yang berbeda pada setiap orang.

Pembentukan pola fingerprint juga kerap dikaitkan dengan kondisi otot, lemak, hingga pembuluh darah di bawah kulit.

Lapisan basal mulai terbentuk saat janin memasuki minggu ke-10 kehamilan dan terbentuk sempurna di minggu ke-17.

Pembentukan fingerprint di dalam rahim juga dipercaya dipengaruhi oleh kondisi lain, seperti:

Tingkat aktivitas janin dan keberagaman kondisi dalam kandungan itulah yang dipercaya membuat fingerprint berkembang dengan bentuk yang berbeda pada setiap orang.

Bagaimana dengan orang tanpa sidik jari?

Sidik jari tidak bisa berubah, tetapi justru ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak memiliki fingerprint.

Kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh kelainan genetik bawaan. Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang tidak punya fingerprint.

  • Adermatoglyphia: kelainan pada gen SMARCAD1.
  • Dermatopathia pigmentosa reticularis (DPR): kelainan langka yang menyebabkan perubahan warna dan terbentuknya jaring-jaring halus pada kulit sehingga fingerprint tersamarkan.

Meski umumnya tidak berbahaya, seseorang yang tidak memiliki fingerprint mungkin mengalami kesulitan saat harus melakukan proses identifikasi.

Kondisi tersebut mungkin mempersulit mereka saat melakukan perjalanan internasional atau melakukan verifikasi data.

Semua tentang sidik jari

  • Sidik jari berbeda pada setiap orang, bahkan pada kembar identik.
  • Diduga terbentuk sejak dalam kandungan. Perbedaan yang ada dipercaya karena aktivitas janin dan keberagaman kondisi dalam kandungan.
  • Tidak bisa berubah seumur hidup, tetapi justru ada orang yang terlahir tanpa fingerprint.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 09/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan