Dampak pemanasan global (global warming) kian parah. Apabila dibiarkan terus, perubahan iklim ini bisa mengancam kehidupan bumi dan seluruh isinya, termasuk manusia. Oleh sebab itu, mari ketahui penyebab pemanasan global yang mungkin jarang Anda sadari.
Penyebab pemanasan global di dunia
Pemanasan global adalah fenomena perubahan iklim drastis akibat kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan (global boiling). Kondisi ini bisa membuat lapisan ozon kian menipis.
Para ilmuwan menyimpulkan penyebab utama pemanasan global ialah efek rumah kaca (ERK).
Pada dasarnya, efek rumah kaca berfungsi memerangkap sebagian panas sehingga bumi menjadi hangat dan layak huni bagi makhluk hidup di dalamnya.
Tanpa proses alamiah ini, bumi tidak akan bisa dihuni karena suhunya bisa terlalu dingin.
Akan tetapi, aktivitas pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, justru meningkatkan konsentrasi gas panas yang dilepaskan ke atmosfer.
Makin banyak polusi udara yang dihasilkan, kian banyak pula panas yang diperangkap oleh atmosfer untuk dipantulkan kembali ke bumi.
Pada akhirnya, kondisi ini yang jadi penyebab utama pemanasan global alias global warming.
Kondisi ini sejatinya terjadi secara alami, tetapi aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi berbagai gas penyebab pemanasan global, terutama karbon dioksida (CO2).
European Commission sendiri mencatat konsentrasi gas CO2 di atmosfer pada tahun 2020 telah meningkat menjadi 48% di atas rata-rata dibandingkan pada masa pra-industri sebelum tahun 1750.
Apa saja aktivitas manusia yang menyebabkan pemanasan global?
Pemanasan global terjadi saat gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen dioksida diserap oleh atmosfer dan dipantulkan balik ke permukaan bumi.
Berikut ini beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab utama dari pemanasan global.
1. Penebangan hutan (deforestasi)
Pembukaan lahan tak hanya dilakukan dengan menebang hutan. Tidak jarang, oknum-oknum nakal sengaja melakukan pembakaran hutan guna lebih cepat menggunduli lahan.
Kebakaran hutan tentu akan meningkatkan suhu rata-rata di daerah tersebut. Hal ini juga bisa melepaskan lebih banyak karbon dioksida dan polutan lain ke udara.
Pepohonan berperan besar untuk menyeimbangkan efek rumah kaca dengan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan mencegahnya terperangkap di atmosfer.
Sementara itu, tumbuhan akan mengeluarkan gas oksigen untuk membantu menetralkan suhu bumi yang kian memanas.
Makin sedikit lahan hutan yang tersedia, tentu kualitas oksigen di bumi pun makin memburuk. Deforestasi juga merusak habitat sehingga mengancam keanekaragaman hayati.
2. Emisi gas bahan bakar kendaraan
Emisi gas buangan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Sejumlah gas rumah kaca ini juga lambat laun akan merusak kualitas udara, tanah, dan air.
Lebih dari 90% transportasi yang digunakan saat ini, baik transportasi darat, udara, maupun air, ditenagai oleh bahan bakar petroleum, seperti bensin atau diesel.
Asap knalpot dari kendaraan bermotor mengandung karbon dioksida dan polutan lainnya, seperti gas metana dan dinitrogen dioksida.
Bahkan, setiap liter bensin yang Anda gunakan menyumbang sekitar dua kilogram karbon dioksida ke atmosfer bumi.
Setiap jenis gas polutan memiliki kemampuan memerangkap panas yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan bisa memerangkap lebih banyak panas.
Sebagai contoh, metana tidak bisa bertahan lama saat berada di udara, tetapi bisa mengikat panas 84 kali lebih cepat dan banyak daripada CO2.
3. Limbah industri
Gas limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab pemanasan global ketiga terbesar setelah emisi gas kendaraan bermotor.
Keberadaan industri bahkan ditengarai jadi penyebab paling awal pemanasan global.
Studi menunjukkan global warming perlahan mulai terjadi pada pertengahan abad ke-19 mengikuti maraknya revolusi industri di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Selain industri kertas, industri plastik juga jadi salah satu dalang terbesar dari global warming. Diperkirakan 12 juta barel minyak bisa memproduksi 30 juta produk plastik PET.
Satu barel berisi sekitar 159 liter (135 kg) minyak mentah dapat mengandung 118 kg karbon.
Apabila dihitung secara kasar, pembuatan setiap ton plastik PET bisa menghasilkan sekitar 3 ton gas karbon dioksida (CO2).
4. Limbah pertanian dan peternakan
Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap makin parahnya pemanasan global juga tidak boleh Anda pandang sebelah mata.
Selain dari deforestasi untuk pembukaan lahan, limbah yang dihasilkan dari pupuk dan kotoran hewan juga menghasilkan emisi gas berbahaya.
Napas, gas kentut, dan kotoran hewan ternak, khususnya sapi dan kerbau, menghasilkan gas metana yang juga termasuk jenis gas penyebab pemanasan global.
Selain itu, pupuk kompos dari kotoran hewan menghasilkan gas dinitrogen oksida (N2O).
Limbah industri agrikultur tercatat menyumbang sekitar 10% dari total volume emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pada 2019.
5. Penggunaan listrik
Pembangkit listrik tenaga minyak bumi, gas alam, dan batu bara sejauh ini menjadi penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua setelah industri pabrik.
Pembakaran batu bara untuk pembangkit listrik menghasilkan sekitar 2 miliar ton limbah karbon dioksida (CO2) setiap tahun di Amerika Serikat.
Penggunaan tenaga listrik yang boros bisa menyumbang sekitar 25% dari total emisi gas rumah kaca pada tahun 2019.
Alat-alat elektronik di dalam rumah Anda, seperti lemari es, freezer, dan pendingin ruangan juga berkontribusi menjadi penyebab pemanasan global.
Gas berfluorinasi (fluorinated gas) yang dihasilkannya memiliki efek pemanasan yang sangat kuat, bahkan sampai 23 ribu kali lebih besar dari CO2.
Apa dampak pemanasan global bagi kehidupan di bumi?
- Perubahan iklim ekstrem.
- Peningkatan permukaan laut.
- Kehilangan keanekaragaman hayati.
- Penurunan produktivitas pangan.
- Banyak penyakit pada manusia.
Bagaimana cara mencegah pemanasan global?
Pengetahui tentang global warming sudah banyak dilakukan dan sudah banyak masyarakat menyadari tentang hal ini.
Beberapa orang bisa saja mengalami eco-anxiety atau kecemasan berlebihan akibat krisis lingkungan.
Hal ini bisa Anda atasi dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab pemanasan global.
Sederhananya, Anda bisa mencoba melakukan beberapa hal mudah seperti berikut.
- Kurangi emisi gas buang kendaraan bermotor. Daripada mengendarai mobil pribadi untuk bepergian, pertimbangkan untuk memakai kendaraan umum.
- Hemat listrik. Matikan lampu dan cabut alat-alat elektronik dari stop kontak setiap kali Anda akan meninggalkan rumah.
- Hemat air. Apabila Anda terbiasa mandi menggunakan bak mandi dan gayung, cobalah untuk memakai shower yang mengeluarkan lebih sedikit air yang dipakai dibandingkan dengan gayung.
- Menanam dan merawat tumbuhan. Penghijauan dengan menanam tanaman di sekitar rumah membantu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan lebih banyak oksigen.
Itulah beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan dalam keseharian. Meski begitu, peran aktif pemerintah juga perlu dilibatkan dalam menangani pemanasan global.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat peraturan tentang pembukaan lahan, pengelolaan limbah, hingga penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Dengan begitu, dampak pemanasan global bisa dicegah. Hal ini juga turut meningkatkan kesehatan dan menciptakan lingkungan hidup yang layak di masa mendatang.
Ringkasan
- Global warming semakin parah dan mengancam kehidupan di Bumi.
- Penyebab utamanya adalah efek rumah kaca yang meningkat karena aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan, emisi kendaraan, limbah industri, dan penggunaan listrik.
- Untuk mencegah pemanasan global, Anda perlu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menghemat listrik dan air, serta menanam tumbuhan.
- Peran aktif pemerintah juga diperlukan dalam membuat peraturan untuk mengelola limbah dan penggunaan energi terbarukan.
[embed-health-tool-bmi]