Pada akhirnya, bentuk wajah berperan besar dalam membentuk kesan jutek pada seseorang.
Jadi tak heran bila banyak orang yang dicap jutek punya ciri khas mata sipit atau sayu, sudut bibir yang melengkung ke bawah, atau posisi alis agak turun ke arah dalam hidung.
Mengapa seseorang bisa memiliki muka jutek?

Para peneliti menduga bahwa faktor genetik dan lingkungan berpengaruh pada pembentukan ekspresi wajah seseorang yang dianggap jutek atau judes.
Selama ini, muka jutek identik dengan kaum wanita. Sebagian kalangan meyakini bahwa jumlah wanita berwajah jutek lebih banyak daripada pria, padahal faktanya tidak selalu begitu.
Studi tersebut juga menjelaskan anggapan wajah judes pada wanita dibentuk dari norma sosial yang menuntut wanita selalu tersenyum, bahagia, dan ramah pada orang lain.
Jadi, saat wanita tidak tersenyum atau tidak menunjukkan ekspresi wajah yang menyenangkan, orang tersebut akan lebih cepat dicap jutek alias tidak ramah.
Sementara itu, pria tidak terlalu dituntut untuk menebar senyum. Umumnya, saat seorang pria menunjukkan ekspresi datar atau agak menghina, tak ada yang mempermasalahkannya.
Pada akhirnya, studi ini menyimpulkan bahwa muka jutek berasal dari cap masyarakat terhadap karakteristik atau ciri khas pada bentuk wajah seseorang.
Jadi orang yang dicap punya muka jutek belum tentu menunjukkan ekspresi kesal atau marah.
Namun, hanya orang lain yang mengartikan bentuk wajah pada orang tersebut seolah sedang menunjukkan emosi negatif, padahal tidak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar