backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

No-Shave November, Lebih dari Tak Bercukur Sebulan Penuh

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 09/11/2022

No-Shave November, Lebih dari Tak Bercukur Sebulan Penuh

Sebagian orang mungkin pernah mendengar atau bahkan mengikuti No-Shave November. Gerakan ini dilakukan dengan cara tidak bercukur selama sebulan penuh.

Lalu, apa makna sebenarnya dari tren yang ramai diperbincangkan di media sosial ini? 

Apa itu No-Shave November?

no-shave november

No-Shave November berarti tidak bercukur selama bulan November. Tren ini mengajak banyak kalangan untuk tidak mencukur rambut atau bulu tubuh lainnya selama 30 hari penuh.

Tidak sekadar mengikuti tren, No-Shave November adalah suatu gerakan yang memiliki tujuan dalam meningkatkan kesadaran tentang berbagai masalah kesehatan pria.

Menumbuhkan rambut, jenggot, kumis, dan rambut tubuh lainnya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan pada pengidap kanker prostat, kanker testis, atau gangguan kesehatan mental.

Pasalnya, pasien banyak kehilangan rambut saat menjalani pengobatan kanker. Rambut yang dibiarkan tumbuh liar ini dijadikan sebagai “simbol” dukungan kepada mereka.

Sejarah No-Shave November

Kampanye No-Shave November telah menjadi tradisi yang berjalan selama beberapa tahun terakhir.

Pada 2009, dibentuklah No-Shave November yang merupakan sebuah organisasi untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker pada pria dan pencegahannya.

Menurut informasi dari laman resmi No-Shave November (no-shave.org), kampanye ini bermula dari delapan anak dari keluarga Hill di Chicago, Amerika Serikat.

Kedelapan anak ini melakukan kegiatan amal setelah ayahnya, Matthew Hill, meninggal dunia karena kanker usus besar pada November 2007 silam.

Tak hanya meningkatkan kesadaran tentang penyakit kanker, kampanye ini juga mengumpulkan donasi untuk selanjutnya disumbangkan ke organisasi kanker.

Lalu, donasi yang terkumpul ini akan digunakan untuk keperluan pasien kanker, menyebarkan informasi pencegahan kanker, hingga pendidikan dan penelitian kanker.

Hingga saat ini, No-Shave November telah bekerja sama dengan organisasi nonprofit, seperti American Cancer Fund dan Fight Colorectal Cancer (Fight CRC).

Cara berpartisipasi dalam No-Shave November

penyebab kumis cepat tumbuh

Setelah mengetahui makna sebenarnya dari No-Shave November, mungkin Anda jadi tertarik untuk turut berpartisipasi. Pada dasarnya, gerakan ini sederhana dan mudah dilakukan.

Anda cukup membiarkan rambut kepala, jenggot, dan kumis tumbuh bebas.

Meski begitu, Anda tetap dipersilakan untuk merapikan atau merawat rambut bila terikat dengan aturan penampilan yang ketat, misalnya di lingkungan sekolah atau tempat kerja.

Tak hanya pria, kampanye ini juga bisa dilakukan wanita. Mereka bisa mencoba tidak memotong rambut dan menumbuhkan bulu kaki atau ketiaknya.

Kampanye ini bukan sekadar menahan diri untuk mencukur rambut, melainkan juga mengajak Anda untuk berdonasi dengan mendaftar lewat laman resmi No-Shave November.

Anda dapat menyisihkan pengeluaran yang biasa dipakai untuk membeli perawatan rambut, seperti pisau cukur atau krim cukur, untuk membantu orang lain.

Selain itu, Anda juga bisa berdonasi melalui organisasi nonprofit terkait di Indonesia, seperti Yayasan Kanker Indonesia (YKI) atau Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI).

Beragam isu kesehatan pria yang perlu diperhatikan

Seperti dijelaskan sebelumnya, No-Shave November adalah kampanye yang dilakukan guna meningkatkan kesadaran mengenai sejumlah isu kesehatan pria.

Adapun, berikut beberapa masalah kesehatan pria yang perlu Anda perhatikan.

1. Kanker prostat

Prostat merupakan bagian penting dari sistem reproduksi pria. Organ ini berfungsi memproduksi cairan yang melindungi dan mengangkut sel sperma.

Kanker prostat merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada pria. Penyakit ini bisa dialami satu dari delapan pria dan lebih sering ditemukan pada lansia berusia 50 tahun ke atas.

2. Kanker testis

Selain menyerang prostat, sel kanker juga bisa menyerang testis. Organ reproduksi ini berfungsi membuat hormon testosteron dan sel sperma untuk membuahi sel telur wanita.

Menurut Urology Care Foundation, kanker testis bisa menyerang pria dari segala kelompok usia. Namun, penyakit ini lebih banyak terjadi pada pria berusia 15 hingga 44 tahun.

3. Gangguan mental

Pada dasarnya, gangguan mental bisa dialami siapa saja. Akan tetapi, pria diketahui memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mendapatkan perawatan ketimbang wanita.

Bahkan, stres dan gangguan kecemasan yang tidak ditangani mungkin berakibat fatal bagi pria. Apalagi, perawatan gangguan mental pria lebih sulit.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019, kasus bunuh diri pria Indonesia lebih banyak dengan rasio 3,99 dari 100 ribu orang. Sementara itu, kasus bunuh diri wanita memiliki rasio 1,15 dari 100.000 orang.

Kesimpulan

  • No-Shave November adalah suatu gerakan sosial yang dilakukan dengan tidak bercukur selama sebulan atau 30 hari penuh.
  • Tujuan kampanye ini ialah membangun kesadaran akan pentingnya isu kesehatan pria, terutama terkait penyakit kanker dan gangguan mental.
  • Jangan ragu untuk bicara dengan orang terdekat atau konsultasi ke dokter bila Anda mengalami gangguan kesehatan fisik maupun mental.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 09/11/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan