backup og meta

Mengenal Ciri-Ciri Kucing Peaknose dan Tips Perawatannya

Mengenal Ciri-Ciri Kucing Peaknose dan Tips Perawatannya

Kucing persia dengan ciri khas hidup pesek dan hampir sejajar mata kerap kali disebut sebagai kucing peaknose. Berkat keunikannya ini, kucing ini jadi favorit bagi beberapa kalangan. 

Jika Anda tertarik memelihara kucing peaknose, simak ciri-ciri dan tips perawatannya berikut ini.

Karakteristik kucing peaknose

perbedaan kucing peaknose dan flatnose

Kucing peaknose adalah jenis kucing dengan karakteristik unik, terutama pada area hidungnya.

Ciri khas dari kucing ini adalah bentuk hidungnya yang sangat pesek atau masuk ke dalam. Hal ini dibarengi dengan bentuk kepala bulat, mata besar, serta telinga pendek dan lancip.

Secara umum, kucing peaknose berasal dari ras kucing persia yang dikembangkan pada tahun 1950-an dan sangat cepat populer di Amerika Serikat.

Jenis kucing ini juga dikenal sebagai peke-faced persian cat karena terlihat mirip dengan anjing pekingese dengan kepala yang bulat dan hidung yang sangat pesek.

Dari bentuk tubuhnya, kucing ini mempunyai tubuh yang pendek dan montok. Kucing ini juga punya bulu panjang dan tebal pada sebagian besar tubuhnya.

Kucing peaknose punya sifat yang sama seperti kucing persia pada umumnya. Kucing ini dapat bersifat tenang, hangat, dan penuh kasih di dekat pemiliknya.

Mereka juga sering dianggap sebagai teman setia semua orang, termasuk juga bagi anak-anak.

Perbedaan kucing flatnose dan peaknose

Pada umumnya, kucing persia dengan ciri wajah datar bisa Anda bedakan berdasarkan bentuk hidungnya, yakni kucing flatnose dan peaknose.

Dikutip dari laman International Cat Care, kucing persia flatnose (flat-faced) punya hidung yang tidak terlalu pesek dan masih tampak menonjol bila Anda lihat dari sisi samping.

Bagian mata dari kucing ini masih lebih tinggi daripada hidungnya sehingga masih terlihat mirip seperti kucing domestik alias kucing kampung pada umumnya.

Sementara itu, kucing persia peaknose (extremely flat-faced) memiliki bentuk hidung dan mata yang lebih sejajar dibandingkan dengan kucing flatnose.

Bagian hidung dari jenis kucing ini sangat pesek dan bahkan terlihat masuk ke dalam wajahnya. Mata kucing peaknose juga berukuran lebih besar dan tampak menonjol.

Gangguan kesehatan pada kucing peaknose

kucing persia

Kucing peaknose sebenarnya memiliki kondisi yang dalam dunia medis disebut brachycephalic. Istilah ini menggambarkan hidung kucing yang lebih pendek karena faktor genetik.

Ini disebabkan karena tulang tengkorak kucing yang mengecil sehingga membuat wajahnya terlihat lebih datar.

Sayangnya, kucing berwajah datar kerap mengalami masalah pernapasan yang disebut brachycephalic obstructive airways syndrome (BOAS).

BOAS membuat kucing berwajah datar susah mendapatkan aliran udara yang cukup. Ini disebabkan ukuran lubang dan rongga hidung yang lebih kecil daripada kucing pada umumnya.

Secara umum, sindrom ini dapat ditandai dengan gejala-gejala berupa:

  • batuk,
  • pembengkakan saluran napas,
  • napas terengah-engah, 
  • mendengkur saat tidur, 
  • kelelahan parah, dan
  • pingsan.

Di samping itu, studi yang dimuat oleh Journal of Veterinary Internal Medicine (2017) menyebut bahwa kelainan tengkorak dan otak ini juga memengaruhi aktivitas kucing itu sendiri.

Pemilik kucing persia berwajah datar mengungkapkan bahwa peliharaannya kadang menabrak benda, jatuh dari jendela, dan lebih jarang berinteraksi dengan pemiliknya.

Tips merawat kucing peaknose

Dengan keunikan yang dimilikinya, merawat kucing berwajah datar bisa menjadi tantangan tersendiri. Berikut ini beberapa langkah perawatan kucing peaknose yang perlu Anda perhatikan.

1. Perhatikan makanan kucing

Kucing peaknose membutuhkan diet seimbang yang mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral yang tepat untuk kesehatannya.

Para ahli menyarankan untuk memberikan makanan basah (wet food). Makanan ini bertekstur lembut sehingga rahang kucing tidak perlu bekerja keras untuk mencernanya.

Pastikan untuk menyediakan air bersih setiap hari. Sediakan air di dalam wadah dangkal atau pancuran (water fountain) untuk memudahkan kucing saat minum.

2. Mandikan dan grooming secara teratur

Apabila bulu kucing tampak kotor dan berminyak, segera mandikan kucing untuk menghindari masalah pada kulit dan bulunya.

Bulu kucing persia yang panjang cenderung mudah kusut. Itu sebabnya, Anda harus menyisir atau grooming hampir setiap hari.

Selain itu, potong kuku kucing seminggu sekali saat ia masih anak-anak serta 2–3 minggu saat dewasa.

Tips menyisir bulu kucing

Lakukan grooming dengan sisir bergigi jarang. Mulailah menyisir bulu kucing dari perut dan kakinya, lalu bagian leher dan kepalanya. Perhatikan bagian bawah dagu, perut, dan pangkal kaki kucing yang lebih mudah kusut.

4. Bersihkan bagian hidung dan mata

kucing persia

Area sekitar hidung dan mata kucing peaknose yang menjorok ke dalam dapat memerangkap kotoran lebih banyak daripada kucing lain.

Sangat penting untuk membersihkannya secara teratur. Gunakan tisu lembut yang dibasahi air untuk membersihkan area sekitar hidung dan mata kucing Anda dengan hati-hati.

4. Perhatikan kebersihan gigi

Brachycephalic pada kucing berwajah datar juga menyebabkan kelainan pada rahang dan gigi.

Kondisi ini membuat makanan sering kali tersangkut pada sela-sela gigi. Jika Anda tidak membersihkannya secara rutin, kucing berisiko mengalami masalah gigi dan gusi.

Pastikan Anda menyikat gigi kucing secara teratur. Bicaralah dengan dokter hewan Anda untuk mendapatkan instruksi dan saran yang tepat.

5. Lakukan kunjungan rutin ke dokter hewan

Selain gangguan pernapasan dan mata, ras kucing persia juga rentan mengalami masalah lain, seperti penyakit ginjal polikistik kardiomiopati hipertrofi.

Jadwalkan kunjungan rutin ke klinik dokter hewan untuk mendapatkan vaksinasi dan perawatan yang diperlukan sesuai dengan kondisi kesehatan kucing peliharaan Anda.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan atau perawatan kucing, bicarakan secara langsung dengan dokter hewan Anda.

Kesimpulan

  • Kucing peaknose memiliki ciri khas hidung pesek dan kepala bulat yang unik.
  • Jenis kucing persia flatnose dan peaknose dibedakan berdasarkan bentuk hidung dan matanya. Kucing peaknose punya hidung lebih pesek dan mata lebih menonjol.
  • Karena karakteristik fisiknya yang khas, jenis kucing ini lebih berisiko untuk mengalami gangguan pernapasan dan mata.
  • Bicarakan dengan dokter hewan untuk memperoleh saran perawatan yang tepat, mulai dari pemilihan makanan, grooming, hingga perawatan hidung dan matanya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Peke-Faced Cat. (2011). PetMD. Retrieved October 12, 2023, from https://www.petmd.com/cat/breeds/c_ct_peke_faced_cat

The Persian Breed. (2019). The International Cat Association. Retrieved October 12, 2023, from https://www.tica.org/breeds/browse-all-breeds?view=article&id=1416:persian-breed-of-the-week&catid=48

Persian. (2023). The Cat Fanciers’ Association, Inc. Retrieved October 12, 2023, from https://cfa.org/persian/

Further evidence on the suffering of flat-faced cats. (2017). International Cat Care. Retrieved October 12, 2023, from https://icatcare.org/further-evidence-on-the-suffering-of-flat-faced-cats/

Brachycephalic Obstructive Airway Syndrome (BOAS). (2023). Cornell University College of Veterinary Medicine. Retrieved October 12, 2023, from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/riney-canine-health-center/canine-health-information/brachycephalic-obstructive-airway-syndrome-boas

Schmidt, M., Kampschulte, M., Enderlein, S., Gorgas, D., Lang, J., Ludewig, E., Fischer, A., Meyer‐Lindenberg, A., Schaubmar, A., Failing, K., & Ondreka, N. (2017). The relationship between brachycephalic head features in modern Persian cats and Dysmorphologies of the skull and internal hydrocephalus. Journal of Veterinary Internal Medicine, 31(5), 1487-1501. https://doi.org/10.1111/jvim.14805

Farnworth, M. J., Chen, R., Packer, R. M., Caney, S. M., & Gunn-Moore, D. A. (2016). Flat feline faces: Is brachycephaly associated with respiratory abnormalities in the domestic cat (Felis catus)? PLOS ONE, 11(8), e0161777. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0161777

Versi Terbaru

23/10/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Kenali 8 Ciri-Ciri Kucing yang Sehat dan Bahagia

Jangan Asal Kasih, Ini Takaran Makan yang Tepat untuk Kucing Anda


Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan Hewan · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 23/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan