Pernahkah Anda melihat sesuatu yang jorok sampai Anda merasa jijik, mual, dan kemudian muntah? Anda tidak perlu khawatir, muntah itu normal dan baik untuk Anda.
Muntah bukanlah penyakit. Seperti dijabarkan WebMD, muntah dan mual merupakan gejala yang menunjukkan kondisi lain, yang mungkin juga pertanda Anda sakit. Muntah adalah keluarnya isi dalam perut karena sebuah paksaan tertentu. Ia berhubungan dengan rasa mual dan kontraksi yang kuat dalam otot perut. Muntah berbeda dari regurgitasi, aliasnya naiknya isi perut ke kerongkongan tanpa merasa sakit dan tanpa kontraksi otot yang kuat.
Apa hubungan rasa jijik dengan mual dan muntah?
Ketika Anda merasa jijik akan sesuatu dan membuat Anda merasa ingin muntah, mungkin rasa mual tersebut disebabkan karena tubuh kita memiliki sinyal unik yang memberikan tanda ada sesuatu yang berbahaya.
Seperti rasa jijik ini misalnya, yang kemudian memberikan reaksi kepada Anda yang membuat Anda ingin muntah. Begitu kira-kira yang disampaikan ilmuwan saraf Richard Clarke, dari University College London seperti diberitakan DailyMail Oktober 2015 lalu.
Menurutnya, otak manusia sangat hebat, sampai saat otak menerima gambaran tentang sesuatu yang bisa jadi mengandung racun, seperti makanan basi, daging busuk, dan hal menjijikan lainnya, otak bagian bawah mengirimkan sinyal ke tubuh untuk mengkoordinasikan tindakan rasa ingin muntah.
“Muntah merupakan refleks protektif tubuh saat melihat atau menelan toksin. Selain itu, muntah juga dapat mengurangi tekanan akibat sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan,” tutur Clarke.
Adam Perkins, dosen dari King College London, juga berpendapat, orang yang refleks mengalami mual dan muntah ketika melihat sesuatu yang menjijikkan, biasanya cenderung lebih kuat bertahan hidup. “Ini artinya, daerah otak dalam tubuh Anda yang merespon hal yang tidak wajar bekerja dengan baik,” ujarnya.
Kenapa kita merasa jijik?
Ada apa dengan jijik? Apakah sebenarnya jijik itu, sampai bisa bikin kita muntah? Dikutip Detik, seorang ahli dari UK’s London School of Hygiene and Tropical Medicine, Val Curtis, mengatakan jijik adalah suatu bentuk tindakan pencegahan untuk melindungi diri kita dari tanda-tanda ancaman, seperti penyakit. Perasaan jijik ternyata baik bagi tubuh, karena dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan yang lebih parah, seperti terjangkit virus atau kuman.
Val Curtis mengatakan, ketika kita melihat hal-hal yang jorok, maka tubuh kita akan merasa jijik. Rasa jijik sendiri merupakan respons gugup dari otak atas adanya ancaman bakteri yang potensial jika tidak dihindari.
“Perasaan jijik muncul sebelum terjadi kontak dengan bakteri, sehingga mencegah tubuh terkena infeksi. Dan tubuh biasanya akan merespons rasa jijik tersebut dengan muntah atau mual,” tutur Val Curtis.
Meskipun tampaknya bagi orang awam muntah itu adalah hal yang tidak sehat, kini kita tahu bahwa dalam beberapa hal, muntah justru adalah tanda bahwa respon tubuh kita bekerja dengan baik.
Akan tetapi bila setelah muntah Anda merasa sakit atau kondisi kesehatan Anda tidak baik, ada baiknya Anda memeriksakan diri Anda ke dokter untuk memastikan kondisi.
BACA JUGA:
- Mengatasi balita yang sering mimisan
- Wanita lebih mudah pingsan daripada pria?
- 4 manfaat medis ganja bagi tubuh
[embed-health-tool-bmi]