Kelenjar adalah bagian tubuh yang tersebar di hampir seluruh tubuh dengan fungsinya masing-masing. Salah satu jenis kelenjar yang bisa Anda temukan pada leher adalah kelenjar paratiroid (parathyroid gland).
Lantas, apa fungsi kelenjar satu ini? Apa pengaruhnya terhadap tubuh jika kelenjar paratiroid tidak bekerja dengan baik? Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawabannya.
Fungsi kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon paratiroid (PTH). Jenis hormon ini berperan penting untuk mengatur kadar kalsium dalam darah.
Berikut ini adalah berbagai cara yang bisa dilakukan oleh kelenjar paratiroid untuk mengatur jumlah kalsium dalam darah.
- Mengendalikan pembentukan vitamin D pada ginjal.
- Mengatur pelepasan kalsium oleh tulang ke dalam aliran darah.
- Mengatur penyerapan kalsium dari makanan oleh usus.
- Meningkatkan penyerapan kalsium oleh ginjal supaya kalsium tidak terbuang bersama urine.
Ketika kadar kalsium menurun, misalnya saat Anda kurang mengonsumsi vitamin D, parathyroid gland akan meningkatkan sekresi hormonnya.
Sementara itu, jika tubuh Anda sudah kelebihan kalsium, produksi hormon paratiroid akan menurun.
Penurunan kadar hormon paratiroid akan dibantu oleh kalsitonin, hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid.
Anatomi kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid berukuran kecil menyerupai kacang polong, tetapi agak lonjong. Kelenjar ini berjumlah empat buah yang terletak di belakang kelenjar tiroid.
Melansir dari buku Anatomy, Head and Neck, Parathyroid, kelenjar paratiroid dibedakan menjadi dua sesuai letaknya, yaitu superior dan inferior. Meski begitu, keduanya memiliki fungsi yang sama.
Kelenjar superior berada di kantong tenggorokan keempat. Sementara itu, kelenjar inferior terletak pada kantong tenggorokan ketiga. Namun, letak kelenjar inferior pada setiap orang bisa sedikit berbeda.
Kedua kelenjar tersebut memiliki dua bagian penting seperti berikut.
- Chief cell: berukuran kecil, terdiri dari mitokondria dan bagian yang disebut badan Golgi. Berfungsi untuk menghasilkan hormon paratiroid.
- Oxyphil cell: berukuran lebih besar dari chief cell, jumlahnya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Belum diketahui secara pasti apa fungsinya.
Gangguan pada kelenjar paratiroid
Terdapat berbagai masalah kesehatan yang bisa mengganggu kinerja kelenjar paratiroid. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Hipoparatiroidisme
Ketika kadar hormon paratiroid terlalu rendah, inilah yang disebut hipoparatiroidisme. Kondisi ini bisa turut menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia).
Hipoparatiroidisme bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti efek samping operasi leher, sindrom DiGeorge, radiasi, hipomagnesemia (magnesium rendah), hingga penyakit autoimun.
Berikut ini adalah beberapa gejala umum dari hipoparatiroidisme. Gejala yang dialami setiap pasien bisa bervariasi sesuai dengan kondisi yang mendasarinya.
- Kram otot.
- Kesemutan pada bibir, jari tangan, atau kaki.
- Kejang otot.
- Kebingungan.
- Detak jantung tidak normal (aritmia).
- Kuku rapuh.
Kondisi ini biasanya diatasi dengan pemberian suplemen kalsium dan vitamin D serta pola makan rendah fosfor.
Tahukah Anda?
Sebagian besar kasus hipoparatiroidisme adalah kronis atau bersifat seumur hidup. Oleh karena itu, suplemen yang diberikan biasanya memang harus dikonsumsi secara terus menerus.
2. Hiperparatiroidisme
Selain kekurangan, parathyroid gland juga bisa memproduksi hormon secara berlebihan. Alhasil, kadar kalsium dalam darah akan meningkat drastis dan menyebabkan hiperkalsemia.
Hiperparatiroidisme bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti pertumbuhan tumor jinak adenoma, pembesaran ukuran kelenjar (hiperplasia), radiasi, hingga faktor genetik.
Setiap pengidap hiperparatiroidisme bisa mengalami gejala yang berbeda sesuai dengan kondisi yang mendasarinya. Berikut adalah gejala umum dari kelebihan produksi hormon paratiroid.
- Nyeri sendi.
- Lemah otot.
- Mudah lelah.
- Penurunan nafsu makan.
- Sulit konsentrasi.
- Mudah haus.
- Sembelit.
- Nyeri tulang.
Jika tingkatan hiperparatiroidisme masih ringan, dokter biasanya cukup menyarankan penerapan pola hidup sehat dan melakukan pemantauan secara berkala.
Namun, jika kelenjar paratiroid terlalu aktif, dokter bisa menyarankan paratiroidektomi. Ini adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat kelenjar paratiroid yang bermasalah.
3. Pseudohipoparatiroidisme (PHP)
PHP adalah kelainan kelenjar paratiroid langka yang membuat tubuh tidak bisa merespon hormon paratiroid.
Belum diketahui secara pasti penyebab kondisi ini, tetapi PHP dikaitkan dengan mutasi gen secara spontan yang tidak bersifat keturunan.
Pseudohipoparatiroidisme ditandai dengan berbagai kondisi seperti berikut.
- Kejang tidak terkendali di wajah, tangan, lengan, dan kaki.
- Kram otot.
- Penurunan tekanan darah.
- Cemas.
- Gangguan gigi.
- Rambut kasar dan rapuh.
Penanganan kondisi ini serupa dengan hipoparatiroidisme. Namun, pada kondisi yang cukup parah, pasien bisa menerima suplemen melalui suntikan.
4. Kanker paratiroid
Berbeda dengan adenoma yang bersifat jinak, kanker paratiroid bisa berkembang menjadi tumor ganas atau kanker.
Penyakit ini bisa menyerang salah satu hingga keempat kelenjar sekaligus. Kanker lebih banyak ditemukan pada orang di atas usia 40 tahun.
Salah satu ciri khas dari kanker paratiroid adalah munculnya benjolan di sekitar leher.
Selain itu, kanker ini memiliki gejala serupa dengan hiperparatiroidime, seperti mudah haus, penurunan nafsu makan, dan sembelit.
Selain operasi pembedahan untuk mengangkat kanker, terapi radiasi, dan kemoterapi, perawatan untuk hiperparatiroidisme juga dapat dilakukan untuk menangani kanker paratiroid.
Mencukupi kebutuhan harian kalsium dan vitamin D merupakan salah satu cara menjaga kesehatan kelenjar paratiroid. Selain itu, jangan ragu untuk periksa ke dokter jika Anda merasakan berbagai gejala di atas.
Kesimpulan
- Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar kecil di belakang kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon paratiroid.
- Berdasarkan lokasinya, kelenjar ini terbagi menjadi kelenjar superior (atas) dan inferior (bawah).
- Gangguan yang dapat menyerang kelenjar ini antara lain hipoparatiroidisme, hiperparatiroidisme, pseudohipoparatiroidisme, dan kanker.
[embed-health-tool-bmi]