Sebelum melakukan berbagai tindakan, biasanya dokter atau tenaga medis akan memberitahu Anda tentang perawatan yang akan dilakukan. Hal ini disebut dengan informed consent atau persetujuan tindakan medis. Cari tahu lebih lengkap mengenai tujuan dan persyaratannya.
Apa itu informed consent?
Informed consent adalah informasi yang diberikan kepada pasien dari tenaga medis tentang prosedur, tes, risiko, dan manfaat berbagai tindakan, obat-obatan, atau perlakuan apa pun terhadap tubuh pasien.
Saat menyampaikan informed consent, artinya dokter memastikan pasien mengetahui dan memberikan izin tentang prosedur yang akan dilakukan.
Di beberapa negara, persetujuan tindakan medis juga disampaikan saat euthanasia, yaitu prosedur suntik mati. Namun, di Indonesia, tindakan ini dinilai kontroversial dan menentang etika medis.
Persetujuan yang diinformasikan tenaga medis kepada pasien biasanya berupa hal-hal berikut ini.
- Informasi tentang diagnosis.
- Nama penyakit atau informasi kondisi medis pasien.
- Jenis tes atau pengobatan yang direkomendasikan atau akan dilakukan oleh tenaga medis.
- Manfaat dan risiko pengobatan (atau tanpa pengobatan).
- Bagaimana dan oleh siapa prosedur akan dilaksanakan.
- Ada tidaknya pengobatan alternatif, atau tindakan, termasuk jika memilih prosedur tersebut.
- Perkiraan biaya tindakan dan pengobatan.
Dengan menandatangani dokumen informed consent, berarti pasien menyetujui beberapa hal berikut ini.
- Menerima semua informasi tentang pilihan pengobatan dari penyedia layanan kesehatan.
- Memahami informasinya setelah pasien konsultasi medis.
- Menggunakan informasi ini untuk memutuskan untuk menerima pilihan pengobatan yang direkomendasikan.
Formuli informed consent adalah dokumen yang memiliki legalitas hukum yang memungkinkan dokter melanjutkan rencana perawatannya.
Mengapa informed consent itu penting?
Tindakan medis yang memerlukan informed consent
Informed consent berlaku kapan pun pasien menerima pemeriksaan atau prosedur medis lainnya, baik dengan risiko komplikasi rendah, sedang, maupun tinggi.
Berikut ini beberapa prosedur yang memerlukan informed consent.
- Pengobatan, baik yang risiko rendah hingga tinggi.
- Tes dan intervensi medis yang masuk ke dalam tubuh, seperti endoskopi.
- Operasi.
- Pemberian obat bius.
- Implan medis.
- Penggunaan radiasi.
- Biopsi.
- Tranasfusi darah.
- Pengujian genetik.
- Kemoterapi.
- Uji klinis yang melibatkan subjek penelitian manusia (termasuk penelitian psikologi).
- Prosedur yang melibatkan mahasiswa kedokteran.
- Vaksin tertentu.
Sebelum Anda menyetujui informed consent, pastikan untuk memahami hal-hal berikut ini.
- Apakah ada hal lain yang bisa dilakukan?
- Apa yang mungkin terjadi selama proses tersebut?
- Apa yang mungkin terjadi akibat pengobatan tersebut?
- Apa yang bisa terjadi tanpa pengobatan?
Tidak ada aturan yang mengatakan Anda harus segera membuat keputusan dan menandatangani formulir segera setelah diserahkan kepada Anda.
Anda juga bisa meminta waktu untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam proses perawatan Anda.