Tertawa dapat membantu Anda melepas stres. Namun, tertawa berlebihan sebaiknya Anda hindari karena dapat membahayakan kesehatan.
Apa saja dampak buruk tertawa berlebihan untuk kesehatan?
Efek tertawa berlebihan pada kesehatan
Kondisi emosi yang begitu kuat, entah emosi nyaman dan tak nyaman, dapat memengaruhi laju pernapasan dan detak jantung Anda.
Hal ini juga terjadi saat Anda tertawa secara berlebihan. Pasalnya, ketika tertawa, otak akan melepaskan hormon adrenalin yang menyebabkan irama jantung jadi lebih cepat.
Pada dasarnya, tertawa dapat memberikan manfaat kesehatan, yaitu mencegah stres dan meningkatkan hormon endorfin yang memperkuat daya tahan tubuh.
Namun, Anda perlu berhati-hati saat tertawa berlebihan karena justru akan menyebabkan masalah kesehatan berikut ini.
1. Gangguan pernapasan
Seperti yang telah disebutkan di atas, tertawa berlebihan dan tidak terkendali dapat berpengaruh pada laju pernapasan Anda.
Pada kasus yang ringan, tertawa terlalu keras bisa menimbulkan nyeri dada, yang ditandai dengan rasa sakit menusuk di dada ketika menarik dan membuang napas.
Selain itu, pada penderita asma, tertawa berlebihan dapat memicu kambuhnya gejala.
Itulah mengapa penderita asma sebaiknya tidak meluapkan emosi yang terlampau ekstrem, baik itu dengan menangis hebat atau tertawa berlebihan.
Selain itu, efek tertawa berlebihan bahkan dapat menyebabkanpneumotoraks, yaitu penimbunan udara pada dinding pleura yang dapat memicu pengempisan paru-paru.
Jika Anda mengalami hal ini, Anda mungkin berisiko pingsan di tempat.
2. Menyebabkan cataplexy
Cataplexy adalah kondisi langka di mana otot-otot pada wajah Anda akan mengendur secara mendadak, terutama saat bangun tidur.
Kondisi ini juga bisa terjadi saat tertawa terbahak-bahak secara berlebihan. Meski demikian, tak jarang cataplexy juga disebabkan oleh emosi tak nyaman seperti marah dan stres.
Cataplexy biasanya berkaitan dengan narkolepsi, yaitu gangguan tidur yang ditandai dengan tidur berlebihan di siang hari, sleep paralysis, serta berhalusinasi.
Penelitian dalam Journal of Neuroscience (2015) menunjukkan 10 dari 16 pasien mengalami cataplexy yang dipicu oleh emosi tertawa yang kuat.
Tingkat keparahan cataplexy cukup bervariasi. Ada yang merasakan otot melemas untuk beberapa saat.
Namun, ada pula yang kehilangan kontrol otot total dan tidak dapat bergerak atau berbicara sama sekali.
3. Memicu aneurisma pada otak
Salah satu efek berbahaya yang ditimbulkan jika Anda tertawa terlalu kencang adalah memburuknya aneurisma otak tanpa disadari.
Aneurisma otak adalah pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah yang berbentuk tonjolan di otak.
Pelebaran pembuluh darah ini biasanya terjadi tanpa disadari dan mungkin tidak menimbulkan gejala pada awalnya.
Namun, ketika seseorang dengan aneurisma otak tertawa berlebihan, pembuluh darah yang melebar berisiko pecah dan mengakibatkan sakit kepala hebat.
Tak hanya itu, kondisi tersebut dapat menyebabkan tekanan di rongga otak yang mengganggu suplai oksigen ke otak.
Dalam kasus tertentu, aneurisma berisiko menyebabkan kematian akibat kerusakan sel otak.
4. Pingsan
Dalam istilah medis, pingsan disebut dengan sinkop (syncope). Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah menuju otak yang terjadi untuk sementara.
Seseorang akan pingsan ketika terjadi penurunan drastis pada tekanan darah, denyut jantung, serta jumlah darah di bagian-bagian tubuh tertentu.
Siapa sangka, ternyata tertawa berlebihan dapat memberikan efek tersebut pada tubuh. Ya, Anda bisa saja pingsan jika tertawa secara tak terkendali.
Sebuah studi dari jurnal BMJ Case Reports (2013) meneliti kasus seorang pasien berusia 58 tahun yang beberapa kali pingsan akibat tertawa berlebihan.
Padahal, pasien tidak memiliki riwayat penyakit tertentu dan tidak sedang mengonsumsi obat-obatan apa pun. Secara keseluruhan, kondisi kesehatannya baik-baik saja.
Meski demikian, kasus sinkop akibat tertawa tergolong kasus yang sangat langka, terlebih jika pasien tidak memiliki gangguan kesehatan yang berarti.
5. Kejang gelastik
Kejang gelastik atau gelastic seizure termasuk efek yang unik karena memang sering dikaitkan dengan tawa atau cekikikan yang tidak terkendali.
Orang yang mengalami kejang ini mungkin tampak tertawa, tersenyum, atau menyeringai. Namun, ekspresi ini sebetulnya terjadi tanpa terkendali.
Kejang gelastik terkadang disebabkan oleh tumor otak di hipotalamus. Umumnya tumor ini tergolong jinak, tapi tumor ganas juga mungkin terjadi.
Pengangkatan tumor ini dapat memperbaiki gejala neurologis dan membantu mengendalikan kejang dan tawa tak terkendali yang sebelumnya dialami.
6. Dislokasi rahang
Meski termasuk kasus yang jarang terjadi, dislokasi rahang juga bisa diakibatkan oleh tertawa terlalu lebar.
Saat tertawa terbahak-bahak, seseorang akan cenderung membuka lebar mulut dan disertai otot-otot sendi pada rahang yang mengeras.
Hal ini dapat mengakibatkan pergeseran posisi sendi rahang (temporomandibular) dari tulang tengkorak.
Saat mengalami ini, orang tersebut akan terus mengeluarkan air liur berlebihan karena rahang bawahnya tidak mau menutup.
Kondisi ini juga bisa terjadi akibat menguap terlalu lebar, menggigit sesuatu yang ukurannya sangat besar dan keras, atau efek samping dari prosedur perawatan gigi.
Itulah beberapa bahaya kesehatan yang dapat timbul akibat tertawa secara berlebihan.
Selama tertawa dengan wajar, Anda bisa mendapatkan manfaat untuk kesehatan seperti mengurangi stres hingga gangguan kecemasan.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
FAQs – Global Initiative for Asthma – GINA. (2022). Retrieved 8 December 2022, from https://ginasthma.org/about-us/faqs/
Meletti, S., Vaudano, A., Pizza, F., Ruggieri, A., Vandi, S., & Teggi, A. et al. (2015). The Brain Correlates of Laugh and Cataplexy in Childhood Narcolepsy. The Journal Of Neuroscience. doi: 10.1523/jneurosci.0840-15.2015
Haddad, C., & Haddad-Lacle, J. (2013). Laughter-induced syncope. BMJ Case Reports. doi: 10.1136/bcr-2013-010169
Syncope: Symptoms, Causes & Treatments. (2022). Retrieved 8 December 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17536-syncope
Brain aneurysm – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 8 December 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-aneurysm/symptoms-causes/syc-20361483
Ferner, R., & Aronson, J. (2013). Laughter and MIRTH (Methodical Investigation of Risibility, Therapeutic and Harmful): narrative synthesis. BMJ. doi: 10.1136/bmj.f7274
Beckwith, N., Khil, J., Teng, J., Liow, K., Smith, A., & Luna, J. (2018). Inappropriate Laughter and Behaviours: How, What, and Why? Case of an Adult with Undiagnosed Gelastic Seizure with Hypothalamic Hamartoma. Hawai’i Journal Of Medicine & Public Health. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6277842/
Papoutsis, G., Papoutsi, S., Klukowska-Rötzler, J., Schaller, B., & Exadaktylos, A. (2018). Temporomandibular joint dislocation: a retrospective study from a Swiss urban emergency department. Open Access Emergency Medicine. doi: 10.2147/oaem.s174116
Versi Terbaru
06/01/2023
Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany
Ditinjau secara medis olehdr. Patricia Lukas Goentoro